Di Mojokerto, dewasa hingga manula juga terserang difteri karena belum imunisasi
Merdeka.com - Penyebaran difteri di Mojokerto, Jawa Timur, mengalami perubahan pola. Jika sebelumnya menyerang anak-anak usia dini, sekarang mulai menyerang orang lanjut usia (manula) karena banyak warga yang belum imunisasi Difteri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Didik Chusnul Yakin, kini difteri menyerang pada usia 19 tahun ke atas hingga 52 tahun. Seperti yang terjadi di Desa Ngares, Kecamatan Gedeg, Mojokerto.
Kasus Difteri di Mojokerto ditemukan pada warga baik yang sudah suspect maupun hampir positif dan baru. Perubahan pola Difteri ini, menuntut kewaspadaan tinggi untuk melakukan antisipasi.
"Di Mojokerto sampai hari ini, ada 14 orang suspect yakni di Kecamatan Sooko, 3 orang, Kecamatan Puri, Kecamatan Mojosari, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kecamatan Trowulan, Kecamatan Gedeg (ditemukan positif Difteri), Kecamatan Bangsal, 2 orang , Kecamatan Jetis (ditemukan 1 positif Difteri) dan di Kecamatan Gedeg ditemukan 2 orang positif (salah satunya berumur 52 tahun)," kata Didik Chusnul Yakin dalam Pencanangan Outbreak Response Immunization (ORI) dalam rangka Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri Kabupaten Mojokerto tahun 2018, Rabu (7/2).
Didik menambahkan, temuan kasus Difteri yang menyerang orang desawa dan orang tua salah satu sebabnya karena belum pernah mendapatkan imunisasi dengan persentase 66 persen dan 33 persen imunisasinya tak lengkap dan 1 persen karena peluang.
"Anak-anak seharusnya mendapat imunisasi secara lengkap. Mestinya di usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, kemudian diulangi lagi pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Setelah itu imunisasi diberikan pada usia 10 tahun. Selanjutnya pada setiap 10 tahun diberi penguat," jelasnya.
Dari data yang diterima Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur menduduki urutan pertama kasus difteri di Indonesia. Dengan jumlah kasus sebanyak 271 kasus, 11 di antaranya pasien meninggal dunia. Sedangkan tahun 2017 lalu, Indonesia sendiri mengalami Kondisi Luar Biasa (KLB) difteri di 20 provinsi. Hingga November 2017, jumlah kasus tercatat 593 kasus, 32 di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Sehingga menempati urutan kedua dengan kasus Difteri terbanyak di dunia setelah India.
"Data yang kita terima, Provinsi Jawa Timur menduduki urutan pertama secara nasional dengan jumlah kasus 271 kasus, dengan 11 kematian. Sedangkan Indonesi, menduduki urutan kedua setelah India," terang Didik.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa, menginstruksikan pada semua dinas terkait untuk mengoptimalkan program imunisasi Difteri. Di Kabupaten Mojokerto, jumlah sasaran imunisasi anak usia 1 hingga 19 tahun lebih dari 303.084 anak. Ditargetkan imunisasi bisa terlaksana 95 persen.
"Demi suksesnya program ini, saya minta dukungan menyediakan dan memvalidasi data-data sasaran utama imunisasi Difteri, membuat surat edaran dan sosialisasi agar semuanya optimal (minimal 95 persen)," kata Mustofa.
Imunisasi Difteri akan dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto mulai tanggal 12-28 Februari 2018 dan tanggal 1-15 Maret 2018 mendatang. Pelaksanaanya di pos pelayanan imunisasi, sekolah dan kunjungan ke rumah sasaran.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya
Diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok
Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDikeroyok 5 Orang di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk
Kedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaLapas Gorontalo Banjir, Begini Penampakannya
Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.
Baca Selengkapnya