Merdeka.com - Aldi (21), warga Malinau Kalimantan Utara, yang tinggal indekos di Jalan Pramuka, Samarinda, Kalimantan Timur, harus mendekam di sel tahanan Polsekta Samarinda Ilir. Penyebabnya, dia ketahuan pegawai Indomaret hendak mencuri di minimarket itu.

Lucunya, Aldi ketahuan mencuri karena terkunci di dalam Indomaret yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman itu sejak malam hingga pagi hari atau lebih dari 9 jam lamanya. Sekira pukul 07.00 Wita, pegawai Indomaret menemukannya dan menyimpan uang toko sebesar Rp 980 ribu.

Keterangan dihimpun, Aldi sebelumnya masuk ke toko Indomaret, sekira pukul 21.30 Wita. Saat itu, toko sedang ramai konsumen. Pegawai toko tidak menyadari kedatangan Aldi.

Aldi lantas naik ke lantai 2 Indomaret. Tidak ada karyawan di lantai 2 saat itu. Belakangan, dia tidak sadar, pegawai menutup dan mengunci toko sekira pukul 22.00 Wita. Praktis, Aldi pun terkunci dalam toko.

"Begitu mau turun, mau keluar, ternyata sudah dikunci. Toko gelap waktu itu. Takut juga sih," kata Aldi ditemui merdeka.com di Mapolsekta Samarinda Ilir Jalan Bhayangkara, Kamis (15/2) sore.

Di dalam toko, Aldi jadi leluasa. Pria berpenampilan kemayu itu, mengincar uang di laci toko, dan menjarah uang tunai Rp 980 ribu. Alasannya, uang itu untuk keperluan dia pulang kampung ke Malinau.

"Lacinya tidak terkunci waktu itu Pak," ujar dia.

Aldi mengaku tidak memakan apapun di dalam toko, melainkan hanya mengambil uang itu. Bahkan, dia sempat buang air besar di WC toko.

"Habis itu saya tertidur Pak," ungkapnya.

Sekira pukul 07.00 Wita, pagi tadi, Aldi terbangun dari tidurnya, di tangga lantai 2. Dia tidak berkutik, saat dipergoki karyawan toko.

"Iya Pak, saya simpan uang Rp 980 ribu itu di kantong. Saya pasrah saja Pak. Sempat dipukul tadi," terang Aldi.

Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ilir Ipda Purwanto membenarkan Aldi terkunci di dalam toko, usai toko ditutup karyawan. Sementara ini, Aldi diamankan, sambil menunggu laporan Indomaret.

"Sampai sore ini, kami masih tunggu laporan Indomaret, karena masih menginventarisir kerugian dan mengecek CCTV," demikian Purwanto.