Bupati Nyatakan Garut Darurat Covid-19, Berlakukan PSBM di 6 Kecamatan

Merdeka.com - Bupati Garut Rudy Gunawan menetapkan Kabupaten Garut pada kondisi darurat Covid-19. Hal itu karena kasus pasien yang terkonfirmasi positif terus mengalami peningkatan setiap harinya. Per hari ini, setidaknya ada 22 orang dinyatakan positif Covid-19.

"Hari ini kondisi penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Garut sudah masuk dalam tahap darurat," ujarnya, Sabtu (19/9).

Ia menjelaskan bahwa salah satu tempat yang menjadi tempat menyebarnya wabah Covid-19 adalah di Kecamatan Sukawening. Di sana ia menyebut klaster rukun tetangga. Virus tersebut menyebar dari transmisi lokal.

Di Sukawening, setidaknya ada 15 orang warga yang dinyatakan positif. "Sisanya tersebar dan ada penambahan klaster keluarga juga," jelasnya.

Sejak awal pekan, menurut Bupati terjadi peningkatan jumlah pasien yang tidak bisa diprediksi. Peningkatan itu dipastikan bukan dari luar daerah.

"Jadi saat ditanya ternyata mereka tak pernah ke luar daerah. Paling ke pasar, tak punya riwayat perjalanan ke luar," katanya.

Rudy menyebut bahwa situasi tersebut sudah sangat berbahaya sehingga harus mengambil langkah tegas seperti meningkatkan razia protokol kesehatan hingga ke gang-gang perumahan.

Selain itu, Rudy mengungkapkan bahwa semua kasus konfirmasi positif harus diisolasi di rumah sakit. Untuk lingkungan orang yang positif akan diberlakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM).

Rudy menambahkan, Kabupaten Garut memberlakukan PSBM di enam kecamatan. Keenam kecamatan tersebut adalah Sukawening, Cikajang, Garut Kota, Karangpawitan, Cilawu, dan Bayongbong.

Pemberlakuan PSBM di enam kecamatan tersebut setidaknya akan dijalani oleh sekitar 1.400 kepala keluarga.

"Mereka akan menjalani PSBM selama 10 hari. Pemerintah akan memberikan jaminan hidup Rp 700 ribu per KK untuk 10 hari," tutupnya.