Buntut Dugaan Pungli, TPU Cikadut Dijaga Polisi TNI dan Pegawai Pemkot Bandung
Merdeka.com - Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut Kota Bandung untuk jenazah Covid-19 akan diawasi pihak kepolisian setelah adanya dugaan pungutan liar. Di sisi lain, Polrestabes Bandung masih mendalami unsur pungutan liar yang viral beberapa hari lalu.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan secara teknis pengawasan tempat pemakaman umum untuk jenazah yang terpapar Covid-19 berada di pemerintah kota dan kabupaten. Meski demikian, ia meminta tidak ada lagi polemik pungutan liar untuk keluarga jenazah yang sedang berduka.
Ia pun meminta bupati atau wali kota memperhatikan pekerja yang bertugas di tempat pemakaman. Pasalnya, saat ini permintaan layanan sedang meningkat seiring melonjaknya kasus Covid-19.
“Mulai dari ambulans, mengangkut peti dan lainnya itu adalah gratis untuk mereka yang sedang berduka. Nah, kemudian Kapolda Jabar sudah menyepakati di TPU Cikadut itu akan ada polisi berseragam yang bertugas (memastikan tidak ada pungutan liar,” kata dia, Senin (12/7).
“Dan apa yang terjadi di TPU Cikadut juga saya arahkan ke bupati dan wali kota agar tak terjadi di tempat lain. Pastikan ada ekstra perhatian (kepada petugas di pemakaman) karena selama PPKM darurat jumlah yang dimakamkan kan memang meningkat,” lanjut Ridwan Kamil.
Masih Cari Unsur Pungutan Liar
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Ulung Sampurna Jaya menyatakan pihaknya masih mencari unsur dugaan pungutan liar yang melibatkan salah seorang petugas TPU Cikadut bernama Redi kepada warga bernama Yunita yang viral beberapa hari ini.
Hasil keterangan yang didapatkan, saat perisitiwa dugaan pungutan liar terjadi, permintaan proses pemakaman sangat tinggi. Dalam dua pekan terakhir para pekerja bisa menguburkan 50 sampai 70 jenazah per hari.
Sedangkan personel dari petugas pengangkut jenazah maupun penggali kubur ada berkurang. Dari 53 orang petugas yang dibagi dalam dua shift kerja, 10 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Saat peristiwa dugaan pungutan liar, ada 12 orang petugas yang bekerja.
“Sehingga karena kekurangan karyawan atau personelnya akhirnya ditawarkan sekarang ada masyarakat menggunakan jasa masyarakat (untuk menguburkan) kemudian terjadilah kesepakatan antara bu Yunita dengan masyarakat sehingga mengeluarkan uang sebesar Rp 2,8 juta akhirnya baru dikuburkan,” kata dia lagi.
Ulung menyatakan masih mendalami dan menyelidiki unsur pungutan liar dalam kasus tersebut. Uang yang diduga diminta oleh Redi pun sudah dikembalikan kepada pihak keluarga ahli waris.
“Bukan tidak ada (proses hukum), kita masih mendalami dan menyelidiki di mana punglinya.
“Jadi pada saat itu dari pihak Redi sendiri melalui keluarganya dari Yunita sudah mengembalikan uang sebanyak Rp 2,8 juta kemudian clear mau aman, kedua tidak mau rame. Kedua belah pihak ada kesepakatan damai,” jelas dia.
Disinggung mengantisipasi polemik serupa, Ulung menyebut akan menempatkan personelnya dibantu anggota TNI dan pegawai Pemerntah Kota Bandung di TPU Cikadut.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanggul Jebol, Dua Kecamatan di Bandarlampung Terendam Banjir
Pemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaAPJAPI Minta Pengelola Bandara Buka Saluran Pengaduan untuk Memudahkan Perjalanan Mudik
APJAPI meminta kepada segenap pengelola bandara untuk menyediakan saluran pengaduan penumpang
Baca SelengkapnyaKabupaten Bandung dan Sumedang Diterjang Puting Beliung, Sejumlah Bangunan Rusak dan Warga Terluka
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PTUN Jakarta Tolak Gugatan TPDI soal Kasus Dugaan Politik Dinasti Jokowi
Penggugat belum menempuh upaya administratif yang diwajibkan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaIntip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingatkan Pendatang Baru ke Jakarta Harus Punya Pekerjaan dan Rumah Tinggal
Warga pendatang baru wajib mencatatkan administrasi kependudukan di Dukcapil DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Letjen TNI Saleh Bangga Ketemu Prajurit Jalankan Operasi Khusus, Beri Pesan Penting
Jenderal TNI tersebut mengaku bangga dapat bertemu sembari memberi pesan mendalam ke prajurit yang telah menjalankan operasi khusus.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca Selengkapnya16 TPS Kebanjiran di Tangsel Akan Gelar Pemungutan Suara Akhir Pekan Ini
Bawaslu Kota Tangerang Selatan merekomendasikan pelaksanaan pencoblosan pada 16 TPS yang tertunda akibat banjir, dilaksanakan pada akhir pekan ini.
Baca Selengkapnya