Bejat, 2 staf Universitas Islam Riau hamili siswi SD
Merdeka.com - Anak pemulung berusia 14 tahun yang masih duduk di kelas VI Sekolah Dasar diperkosa hingga hamil 7 bulan di Pekanbaru. Akibatnya, korban berhenti sekolah. Masa depan anak tersebut dirusak oleh dua staf Universitas Islam Riau itu.
"Kemarin dia kelas VI SD, tapi karena sudah hamil 7 bulan, berhenti sekolah dan tidak dapat melanjutkan pendidikannya," ujar Nur, ibu kandung korban, Sabtu (1/9).
Nur merasa sangat sedih, hatinya tergores luka yang sangat mendalam. Anak perempuannya itu kini hanya bisa termenung di rumah, dan tidak tahu siapa bapak dari jabang bayi tersebut. Sebab, pelaku pemerkosaan ada 2 orang yakni SU (60) dan RP (50).
"Anak saya bilang, dua orang pelakunya, staf di kampus UIR. Salah satunya tetangga saya, yaitu pelaku SU," kata Nur.
Nur sangat kecewa sebab pelaku SU yang merupakan tetangga sekaligus masih memiliki hubungan keluarga dengannya malah berbuat nista. Selama ini, Nur percaya saja ketika SU mengajak sang anak ke kampus UIR dengan alasan ada acara kampus dan diminta bantuan untuk mencuci piring.
Namun, bukannya dibawa ke kampus, pelaku justru membawa korban ke hotel. Di hotel itulah korban diperkosa. Kejadian itu sudah beberapa bulan yang lalu, namun korban tak berani bercerita karena kerap diancam pelaku.
"Hamil saat kelas lima mau naik ke kelas enam SD. Saat itu, anak saya mulai sakit-sakitan. Saya tidak tahu anak saya hamil, tapi lama kelamaan perutnya semakin besar," ujar Nur sambil menghapus air matanya.
Kasus tersebut sudah dilaporkan ibu korban bersama Lembaga Bantuan Perlindungan Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR), Rosmaini. Nur langsung menceritakan apa yang dialami anaknya.
"Ibu korban sudah membuat laporan ke kita. Dan saat ini, kasusnya tengah diselidiki," ujar Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi Priadinata kepada merdeka.com, Jumat (31/8).
Awalnya korban tidak mau bercerita kisah sedih yang dialaminya selama ini. Namun, setelah dibujuk Rosmaini, akhirnya korban mau menceritakan peristiwa pilu yang dialaminya selama ini. Sambil menangis, korban mengaku digilir kedua pelaku secara bergantian.
"Jadi korban mengaku sering diajak oleh kedua pelaku. Para pelaku ini merupakan staf di sebuah kampus swasta," kata Rosmaini kepada merdeka.com.
Setelah mendengar pengakuan korban, akhirnya LBP2AR melaporkan kedua staf kampus itu ke Polresta Pekanbaru. Laporan pertama diterima polisi pada 13 Juli 2018. Pelaku yang dilaporkan adalah inisial US.
Kemudian, laporan kedua dilayangkan pada 7 Agustus 2018 dengan dugaan pelaku inisial RP. Kedua terduga pelaku ini bekerja pada satu kantor di kampus swasta yang dikenal dengan Fakultas Hukum paling top di Riau tersebut.
"Korban sudah divisum di Rumah Sakit Bhayangkara. Sudah 2 kali visum," kata Rosmaini.
Rosmaini menyebutkan, korban mengaku bergantian melayani kedua pelaku dengan terpaksa. Sebab, korban selalu diancam jika tak menuruti kehendak para pelaku.
"Pelaku US itu anak buahnya RP, mereka satu kantor. Kami berterima kasih kepada pihak kepolisian yang sudah merespons kasus ini. Orangtua korban ini orang susah, mereka cuma pemulung," kata Rosmaini.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah dan Mengatasi Anak Rewel pada Perjalanan Darat dan Udara
Pada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.
Baca SelengkapnyaMahasiswi di Semarang Jadi Korban Begal Payudara, Pelaku Anak di Bawah Umur
Korban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaIbunya Sudah Meninggal, Siswi SD ini Rawat Adiknya Hingga Sekolah pun Sambil Menggendongnya
Kisah siswi SD yang merawat adiknya usai ibunya meninggal begitu menyentuh hati. Dia bahkan sampai membawanya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Letjen Maruli Simanjuntak Naik Jabatan, Ini Sosoknya Langsung Diselamati Sang Jenderal
Momen Pangkostrad berikan selamat pada anggotanya yang baru saja mendapat kenaikan jabatan.
Baca SelengkapnyaMomen Siswa Seba Polri Laporan Pakai Bahasa Arab ke Komandan, Aksinya Bikin Kagum
Begini jadinya bila siswa Seba Polri izin masuk masjid pakai Bahasa Arab ke komandan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaUsai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca Selengkapnya