Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bantah Terlibat, Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Minta Perlindungan Kapolri

<br>Bantah Terlibat, Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Minta Perlindungan Kapolri<br>


Bantah Terlibat, Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Minta Perlindungan Kapolri

Pihak keluarga sudah meminta TKP diserahkan kembali karena kondisinya terbengkalai dan tak terurus.


Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terus bergulir. Terbaru, beberapa tersangka mendatangi Polda Jabar untuk memenuhi wajib lapor. Dalam kesempatan itu, sembari didampingi kuasa hukum, mereka menyanggah terlibat dalam kasus tersebut.

Bantah Terlibat, Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Minta Perlindungan Kapolri

Para tersangka yang datang ke Mapolda Jabar adalah M (istri dari Y), AR (anak dari M), dan A (anak dari M). Mereka selesai memberikan keterangan didampingi oleh kuasa hukum mereka, Rohman Hidayat pada Senin (23/10) malam.

"Hari Senin ini mengagendakan wajib lapor harusnya Kamis kemarin tapi karena ada satu dan dua hal tidak bisa jadi hari ini wajib lapor. Posisi kami ada, tidak ada ke mana-mana dan tidak melarikan diri," ucap dia.

"Sekalian juga kami tim kuasa hukum lengkap termasuk Bu M, AR dan A ingin mengajukan permohonan perlindungan hukum ke Kapolri. Sudah kami siapkan. Insyaaallah berkas paling lambat besok. Prinsipnya perlindungan hukum ini supaya tidak ada kesan dipaksakan bahwa tiga orang ini dipaksakan menjadi tersangka," ia melanjutkan.

Bantah Terlibat, Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Minta Perlindungan Kapolri

Ia menutuskan bahwa perlindungan itu dilatarbelakangi keyakinan bahwa tiga orang kliennya tidak berada di lokasi kejadian dan tidak terlibat dalam pembunuhan. Hal itu juga sudah disampaikan saat pemeriksaan di Polres Subang.

Bantah Terlibat, Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Minta Perlindungan Kapolri

M pun menyatakan bahwa saat peristiwa terjadi, dirinya tidak berada di lokasi. Begitu pula dengan A yang saat kejadian berada di lokasi lain bersama dua orang temannya. Dengan kata lain, pernyataan MR, tersangka yang dijadikan landasan oleh Polda Jabar tidak kuat.


"Berarti keterangan MR yang mengatakan tiga orang ini di TKP tidak beralasan dan tidak ada buktinya. Bu M dengan A di rumah. AR di tempat counter tempat dia bekerja bersama dua orang saksi,” kata dia.

"Kita ajukan perlindungan hukum untuk tiga orang ini kepada kapolri, kapolda jabar, kadivpropam dan lain lain. Ada 12 surat yang akan dikirimkan saya bawa satu saja yang akan dikirimkan ke kapolri besok. Penetapan tersangka kepada bu M, AR dan A seolah-olah dipaksakan," ia melanjutkan.


Di sisi lain, ia menyatakan bahwa dalam wajib lapor yang sudah dilakukan tidak ada hal yang baru. Kliennya mengisi beberapa dokumen dan berita acara tambahan.

Disinggung soal rencana olah TKP ulan, menurut Rohman justru mempertanyakan mengapa peristiwa dua tahun lalu belum rampung. Pihak keluarga sudah meminta TKP diserahkan kembali karena kondisinya terbengkalai dan tak terurus.

"Apa yang mau diolah lagi? Itu sudah rusak beryahun tahun kompolnas juga sudah bilang TKP rusak, salah sati kesulitannya karena TKP rusak, pengaruh cuaca apalagi sekarang tkp sudah dua tahun orang keluar masuk kalau penyidik menemukan bukti baru saya bersyukur setidaknya terang benderang," jelas dia.


Sementara itu, M mengaku penetapan tersangka yang diberikan padanya sangat mengejutkan. Ia merasa tidak terlibat dan tidak tahu apa-apa soal pembunuhan tersebut. Saat peristiwa terjadi, dirinya mengaku berada di rumah yang lain.

"Ya shock saja enggak nyangka (jadi tersangka). Kok atas dasar apa saya dan anak-anak dijadikan tersangka (Soal ada di TKP) Itu bohong besar saya di rumah (lainnya)," terang dia.

"(Pelaku utama suami sendiri) Ya kaget juga sih kan Pak Yosef ada di rumah di Cijengkol waktu itu," ia melanjutkan.


Ditanya mengenai informasi yang berkembang di media sosial bahwa kasus ini berhubungan dengan pengelolaan Yayasan, M membantahnya. Selama ini, ia dinafkahi oleh suami dan anaknya yang sudah bekerja.

"Ah enggak ada, enggak ada," ucap dia.

"Bu M tidak terlibat sama sekali setelah beberapa tahun ikut di sana dan tidak terlibat lagi. Kalau ada sengketa sebenarnya tidak ada. Bu M tidak hidup dari yayasan itu dan bu mimin hidup dari nafkah pak yosep anak-anaknya bekerja dan tidak ada kaotan dengan Yayasan," ucap Rohman menimpali.





Takut Dipolisikan usai Tembak Warga, Kakak Beradik Karang Cerita Kakek Tewas Dikeroyok
Takut Dipolisikan usai Tembak Warga, Kakak Beradik Karang Cerita Kakek Tewas Dikeroyok

Kematian kakek kedua tersangka bukan karena dikeroyok tapi sakit.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Penyebab Suami Tega Gorok Leher Istri hingga Tewas di Bekasi
Terungkap, Ini Penyebab Suami Tega Gorok Leher Istri hingga Tewas di Bekasi

Saat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Dinkes Turun Tangan Usut Dugaan Kelalaian RS Sentosa Kemang
Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Dinkes Turun Tangan Usut Dugaan Kelalaian RS Sentosa Kemang

Pihak Dinkes Kabupaten Bogor akan mempertemukan kedua keluarga dan mengecek dugaan kelalaian rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Di Depan Panglima & Para Jenderal, Serka TNI Ungkap Diberi Kapolri Rp30 Juta, Mau Menghadap Tapi Diadang Ajudan
Di Depan Panglima & Para Jenderal, Serka TNI Ungkap Diberi Kapolri Rp30 Juta, Mau Menghadap Tapi Diadang Ajudan

Seorang Babinsa ungkapkan terima kasih di depan Panglima TNI dan Kapolri karena pernah diberi uang Rp30 juta untuk pengobatan istrinya.

Baca Selengkapnya
Ratusan Barang Bukti Dikumpulkan Polisi, Kasus Pembunuhan Ibu Anak Subang Segera Diseret ke Meja Hijau
Ratusan Barang Bukti Dikumpulkan Polisi, Kasus Pembunuhan Ibu Anak Subang Segera Diseret ke Meja Hijau

Meski jumlahnya sudah ratusan, penyidik masih mencari barang bukti lain, terutama golok yang diduga digunakan para tersangka menghabisi korban.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Kapal Penyeberangan Tenggelam Tewaskan 15 Orang di Buton Tengah
Ini Penyebab Kapal Penyeberangan Tenggelam Tewaskan 15 Orang di Buton Tengah

Pencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.

Baca Selengkapnya
Bejat, Seorang Pria Perkosa Anak Gara-gara Istri Sering Tolak Berhubungan Badan
Bejat, Seorang Pria Perkosa Anak Gara-gara Istri Sering Tolak Berhubungan Badan

Ribut hebat terjadi antara mereka dan barulah korban menceritakan kejahatan ayah kandungnya itu.

Baca Selengkapnya
Kabut Asap Dampak Karhutla Menggila di Palembang, Penderita ISPA Naik Drastis
Kabut Asap Dampak Karhutla Menggila di Palembang, Penderita ISPA Naik Drastis

Anak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya
514 Jabatan Anggota Bawaslu Kabupten dan Kota Kosong Jelang Pemilu 2024
514 Jabatan Anggota Bawaslu Kabupten dan Kota Kosong Jelang Pemilu 2024

Kekosongan jabatan sama halnya dengan melanggar Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 pasal 3 terkait pemilu

Baca Selengkapnya