Banjir Makassar, 2.929 Warga Mengungsi di 37 Titik Pengungsian
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar mencatat ada 828 kepala keluarga (KK) atau 2.929 orang mengungsi akibat banjir yang melanda daerah itu sejak Senin (13/4). Para pengungsi tersebut tersebar di delapan kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Makassar Hendra Hakamuddin mengatakan, pihaknya sudah melakukan asesmen atau pendataan wilayah dan jumlah warga terdampak banjir pada Senin (13/2). Berdasarkan data, 45 kelurahan pada 12 kecamatan di Kota Makassar terdampak banjir.
"Data yang kami pegang ada 86 titik genangan yang tersebar di 45 kelurahan dan 12 kecamatan," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Selasa (14/2).
Mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Makassar ini menyebut setidaknya 828 KK atau 2.929 orang terdampak banjir. Hendra juga mengungkapkan saat ini sekurangnya ada 37 titik pengungsian warga.
"Tiga puluh tujuh titik pengungsian ada di 24 kelurahan dan delapan kecamatan. Sebanyak 2.929 orang sudah mengungsi di titik pengungsian," ujarnya.
Hendra mengatakan, saat ini seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) sudah siaga untuk membantu masyarakat terdampak banjir. Apalagi, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto sudah mengeluarkan instruksi untuk itu.
"Kami selalu lakukan pemantauan titik genangan untuk melakukan pendataan masyarakat yang mengungsi. Selain itu, personel juga dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir," ucapnya.
Sementara Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menerbitkan surat edaran terkait sistem kerja pegawai pemprov dan kegiatan belajar mengajar siswa akibat cuaca ekstrem. Surat edaran terbit pada Senin (13/2).
"ASN yang tempat tinggalnya terdampak banjir akibat cuaca ekstrem, bisa melaksanakan tugas kedinasan dengan sistem WFH (work from home) atau bekerja dari rumah dan harus mendapatkan izin dari Kepala OPD masing-masing," ujarnya.
Selain penerapan WFH, Sudirman juga memerintahkan Dinas Pendidikan Sulsel untuk melakukan sistem pembelajaran daring untuk tingkat SMA/SMK. Hal itu agar siswa terhindar dari potensi cuaca ekstrem.
"Bupati dan wali kota juga diharapkan dapat memberlakukan kegiatan belajar secara daring untuk tingkat SD dan SMP," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyebut banjir terjadi di hampir seluruh wilayah akibat air pasang. Bencana banjir kali ini tidak hanya terjadi di pinggiran, tetapi sudah di tengah kota.
Ia menyebut banjir mengepung kota Makassar karena adanya pasang air laut sebanyak dua kali. "Berdasarkan pantauan satelit, cuaca masih akan hujan lebat hingga sore hari disertai dengan pasang. Sebenarnya pasang tidak terlalu tinggi, hanya saja dua kali hari ini jam 9 pagi dan jam 6," ujarnya saat meninjau banjir di Jalan Sangir, Makassar, Senin (13/2).
Danny mengaku sudah memerintahkan seluruh OPD, khususnya BPBD dan Dinas Sosial untuk siaga. Apalagi ketinggian air di sejumlah titik sudah lebih dari 1 meter.
"Karena sekarang air sudah dalam kondisi 1 meter di hampir seluruh Kota Makassar. Eskalasi berdasarkan pantauan cuaca puncaknya jam 12-1 siang dan jam 4 baru mereda (hujan)," bebernya.
Karena kondisi banjir cukup parah, wali kota berlatar arsitek ini meminta Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk meliburkan sekolah. Ia meminta agar pembelajaran dilakukan secara online untuk sementara waktu.
"Saya instruksikan Dinas Pendidikan untuk kontak orang tua agar anak-anak sekolah segera dipulangkan karena dikhawatirkan air makin naik dan ada aliran listrik dan sebagainya maka anak-anak untuk sementara sekolah dari saja dahulu sampai kondisi kondusif," kata Danny Pomanto.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaKetinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca SelengkapnyaJalan lintas Padang-Bukittinggi ataupun sebaliknya sebelumnya putus total akibat banjir bandang pada Sabtu (11/5) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaSebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.
Baca SelengkapnyaTerhadap daerah-daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat tersebut, BMKG memasukkannya ke dalam kategori waspada banjir akibat dampak hujan.
Baca SelengkapnyaBanjir Kendari, Puluhan Warga Dievakuasi dan 1 Anggota TNI Meninggal Tersengat Listrik
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaBanjir parah merendam tiga desa dan menyebabkan sedikitnya 228 warga mengungsi
Baca Selengkapnya