Akan Dijual Online, Bayi Orangutan Mati
Merdeka.com - Tim medis orangutan Information Centre (OIC) bersama personel Kodim 0205 Tanah Karo berupaya mengevakuasi orangutan di Kutabuluh, Karo, Sumut, yang dijual secara online di media sosial. Namun, mereka mendapati satwa dilindungi itu telah tidak bernyawa.
Berdasarkan informasi dihimpun, Rabu (12/12), keberadaan orangutan itu diketahui setelah ada upaya menjualnya di media sosial. Penjual mematok harga antara Rp 7 juta hingga Rp 10 juta.
Petugas gabungan langsung menuju lokasi, yakni Desa Rih Tengah, Kuta Buluh, Senin (10/12) sore. Mereka akhirnya menemukan jasad bayi orangutan itu di dua lokasi, di halaman rumah dan perladangan.
Kondisi jasad sudah membusuk. Tengkorak kepalanya bahkan terpisah sekitar 50 meter dari tubuhnya.
Awalnya tim mencoba menemui pemilik rumah yang diduga memelihara dan akan menjual orangutan itu. Namun dia tidak ada di tempat.
Petugas kemudian menyisir lokasi perladangan tak jauh dari rumah. Di sana mereka menemukan tengkorak kepala bayi orangutan.
"Kalau dilihat dari struktur tulang dan bentuk giginya yang sudah mulai muncul gigi taringnya, orangutan ini sekitar umur 11 sampai 12 bulan, namun jenis kelaminnya belum diketahui," kata Tengku Zeini Adawiyah, anggota tim medis OIC.
Berdasarkan pemeriksaan awal tidak ditemukan unsur kekerasan. "Dari tengkoraknya dilihat tidak ada unsur kekerasan seperti itu," sebut Zeini.
Setelah menemukan tengkorak, tim kembali melakukan pencarian. Mereka mendapati kuburan bagian tubuh bayi orangutan. Namun kondisinya juga sudah tidak lengkap.
"Kami diperintahkan untuk mengungkap adanya orangutan di Desa Rih Tengah Kecamatan Kuta Buluh, tapi yang kami dapatkan disini sudah menjadi tulang belulang atau tengkorak," kata Serka Muhammad Darwis, personel Kodim 0205 Tanah Karo.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, jasad orangutan itu dibawa tim medis OIC. Akan dilakukan necropsy untuk mengetahui penyebab kematian bayi orangutan itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima Bayi Korban TPPO Dibeli Pelaku dengan Harga Rp3-6 Juta
Bermula dari pelaku membeli seorang bayi di Jakarta Barat seharga Rp4 juta
Baca SelengkapnyaAwalnya Hobi, Pria Asal Tulungagung Ketagihan Ternak Burung Murai Harga Jualnya Capai Rp8 Juta per Ekor
Ia mengunggah informasi burung murai dagangannya melalui Facebook, YouTube, hingga Instagram
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bikin Tercengang, Harga Rompi Ojek Gunung Muria Capai Ratusan Juta
Aneh tapi nyata, harga jaket ojek di Gunung Muria sentuh angka ratusan juta per setel. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya9 Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Cikampek, Segini Asuransi yang Bakal Diterima
Segini asuransi yang bakal diterima korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis
Rela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.
Baca SelengkapnyaKronologi Ibu Jual Anaknya Saat Masih dalam Kandungan Rp4 Juta
Karena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca SelengkapnyaPenghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca Selengkapnya