Merdeka.com - Sebanyak 673 calon jemaah haji di Pulau Bali tertunda berangkat ke Tanah Suci setelah pemerintah resmi membatalkan pemberangkatan jemaah haji pada tahun 2021.

"Di Bali yang harusnya berangkat tahun 2021 ini ada 673 orang, tapi gagal karena ada pembatalan," kata Abu Siri, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali saat dihubungi Jumat (4/6).

Dia menerangkan, calon jemaah haji yang batal berangkat tahun ini bisa menyimpan atau membiarkan dana pelunasan di badan pengelolaan keuangan haji. Jika tahun depan bila biaya haji naik, maka calon jemaah haji bisa menambah kekurangannya. Bila ongkosnya ternyata turun, mereka bisa mengambil sisanya. Namun, calon jemaah juga dapat menarik kembali dana pelunasan itu.

Dia memaparkan, calon jemaah haji yang batal berangkat tahun ini tersebar di 9 kabupaten dan kota se-Bali. Rinciannya, di Kota Denpasar terdapat 258 orang calon jemaah haji, Kabupaten Buleleng 92 orang, Kabupaten Jembrana 63 orang.

"Selain itu Kabupaten Klungkung 25 orang, Gianyar 23 orang, Karangasem 25 orang, Bangli 2 orang, Badung 162 orang, dan Kabupaten Tabanan 23 orang," ujarnya.

Dia juga menyampaikan, seluruh jemaah itu menerima keputusan pemerintah membatalkan pemberangkatan jemaah haji yang diatur dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 660 Tahun 2021 yang ditetapkan pada 3 Juni 2021. "Hari ini akan sosialisasikan secara virtual kepada seluruh jemaah," ujar Abu Siri.