Merdeka.com - Umat Hindu di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi menyambut datangnya Hari Raya Nyepi dengan menggelar kegiatan ogoh-ogoh pada Selasa (21/3/2023). Adapun kegiatan ogoh-ogoh adalah arak-arakan boneka raksasa yang dilakukan sebagai pertanda pergantian Saka.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 13.00 WIB siang itu dibuka langsung oleh Camat Pesanggaran R. Agus Mulyono. Arak-arakan ogoh-ogoh dimulai dari utara Balai Desa Pesanggaran dan berakhir di lapangan Desa Sumbermulyo.
Antusiasme masyarakat Kecamatan Pesanggaran pun tinggi terhadap kegiatan tersebut. Tampak dari banyaknya warga yang menyaksikan kegiatan setahun sekali itu hingga memenuhi jalan raya.
Lihat postingan ini di Instagram
Tema patung raksasa dalam tradisi ogoh-ogoh di Kecamatan Pesanggaran kali ini adalah babi. Boneka raksasa itu didesain dengan posisi duduk setengah jongkok. Di bagian pinggang hingga lututnya ditutupi dengan kain kotak-kotak khas umat Hindu yang berwarna merah putih.
Rambut boneka itu panjang menjuntai dan terurai hingga ke sepinggang. Dari kedua tanduknya, muncul asap berwarna-warni. Boneka itu didesain gagah perkasa sekaligus agak menyeramkan penampilannya.
Adapun usai diarak keliling desa, boneka raksasa itu dihentak-hentakkan oleh sekelompok laki-laki yang memikulnya di beberapa sisi lapangan, sebelum akhirnya dibakar.
“Sampai di Lapangan Sumbermulyo ogoh-ogoh kemudian dibakar,” demikian keterangan yang menyertai unggahan video dalam akun Instagram @bwi24jam, Selas (21/3).
Advertisement
Kegiatan ogoh-ogoh tidak hanya diselenggarakan di Kecamatan Pesanggaran, tetapi juga di salah satu kampung umat Hindu yakni di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi.
Kali ini, ogoh-ogoh yang dibuat para pemuda desa tersebut diberi nama Buta Kala. Boneka raksasa itu menggambarkan berbagai sifat jahat, sehingga bentuknya menyeramkan.
Seorang pemuda asal Desa Patoman, Nengah (20) menceritakan bahwa proses pembuatan ogoh-ogoh memakan waktu sekitar satu bulan. Boneka raksasa itu dibuat dari bahan styrofoam yang dibalut dengan kertas korban. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk membuat boneka raksasa itu berkisar antara Rp3 juta hingga Rp4 juta.
Konsep ogoh-ogoh di Desa Patomanan sendiri setiap tahun selalu berbeda, seperti dikutip dari liputan6.com. Namun, secara garis besar bentuknya tetap boneka raksasa yang menyeramkan.
Anak Mogok Bicara di Panggung, Aksi Ibu Ikut Tampil Ini Bikin Ngakak
Sekitar 32 Menit yang laluCara Menggunakan ATM Setor Tunai Mandiri, Ikuti Langkah-Langkah Mudahnya
Sekitar 59 Menit yang laluBikin Geleng Kepala, Pria Ini Ikut Seleksi Brimob karena Salah Pencet saat Buka Web
Sekitar 1 Jam yang laluKondisi Sandy Walsh usai Cedera saat Latihan di Lapangan Thor, Jalan Tertatih-tatih
Sekitar 2 Jam yang lalu50 Nama Bayi Laki-Laki Islami Modern 3 Kata Sansekerta, Bermakna Baik
Sekitar 2 Jam yang laluFakta Sosok Caitlin Halderman, Jadi Sorotan Usai Sentil Perceraian di Depan Desta
Sekitar 3 Jam yang lalu7 Fakta Menarik Stadion Gelora Bung Tomo Venue Laga FIFA Matchday Indonesia-Palestina
Sekitar 4 Jam yang laluWalkot Eri Cahyadi Ungkap Surabaya Dukung Kemerdekaan Palestina, Alasan Kemanusiaan
Sekitar 4 Jam yang laluSelalu Beri Dukungan, Ini Kisah Cinta Rebecca-Fadly yang Disebut Mirip Vanessa-Bibi
Sekitar 4 Jam yang laluDoa Melepas Orang Pergi Haji, Berikut Bacaan dan Artinya yang Penuh Makna
Sekitar 5 Jam yang laluWarga Situbondo Bisa Operasi Katarak Gratis 11-14 Juli 2023, Ini Syaratnya
Sekitar 5 Jam yang laluPesilat Remaja Banyuwangi Tewas Usai Ujian Kenaikan Sabuk, Alami Pendarahan Otak
Sekitar 7 Jam yang laluPotret Warga Antusias Tonton Latihan Timnas di Lapangan Thor, Minta Foto Bareng
Sekitar 8 Jam yang laluBikin Geleng Kepala, Pria Ini Ikut Seleksi Brimob karena Salah Pencet saat Buka Web
Sekitar 1 Jam yang laluPasien Purnomo Polisi Baik Keluarkan Ilmu Kebal di Depan Calon Jenderal
Sekitar 3 Jam yang laluKomandan Polisi PBB dari New York Temui Kapolri, Ternyata Sahabat Irjen Krishna Murti
Sekitar 3 Jam yang laluTakut Dikejar Debt Collector Belum Bayar Angsuran Kendaraan, Ini Tips dari Iptu Benny
Sekitar 6 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 6 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 6 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluPersebaya Agendakan Uji Coba di Yogyakarta Jelang BRI Liga 1, Siapa Lawannya?
Sekitar 21 Menit yang laluBRI Liga 1: Raffi Ahmad Turun Gunung Jadi Presiden RANS Nusantara FC, Hamka Hamzah Comeback
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami