Pernah Dijauhi Teman dan Saudara karena Tak Punya Uang, Pria Ini Sukses Bisnis Ikan Kuasai Pasar Jepang
Selain bisnis ekspor ikan, ia juga punya beberapa cabang bisnis lain yang keuntungannya menjanjikan.
Selain bisnis ekspor ikan, ia juga punya beberapa cabang bisnis lain yang keuntungannya menjanjikan.
Pernah Dijauhi Teman dan Saudara karena Tak Punya Uang, Pria Ini Sukses Bisnis Ikan Kuasai Pasar Jepang
Perjalanan hidup berliku dialami Donny Nobri Dwiyanto, pebisnis yang tinggal di Tulungagung, Jawa Timur. Ia pernah dijauhi teman-teman dan saudaranya karena tidak punya uang.
(Foto: YouTube PecahTelur)
Masa Sulit
Masa terberat dalam hidupnya adalah saat ia ingin melunasi utangnya di bank.
"Memang bisa bayar, tapi pusing enggak bisa tidur. Akhirnya aset saya jual, rumah hilang karena pengen nutup utang bank," ungkap Donny, mengutip YouTube PecahTelur, Jumat (17/11/2023).
Sebelum tahun 2018, Donny bahkan harus membayar saat tinggal di rumahnya sendiri. Meski demikian, ia tetap berusaha memandang peluang di masa depan. Prinsip utamanya satu, utangnya di bank harus lunas.
Jatuh Bangun
Donny pernah punya usaha kontraktor, namun berujung gulung tikar. Ia juga pernah menjual lahan yang dimilikinya untuk melunasi utangnya di bank.
"Ketika saya tidak punya apa-apa, teman saya juga banyak yang hilang, saudara juga banyak yang hilang. Kita datang mau utang. Dari situlah memacu kita untuk membangkit lagi," jelas Donny.
Awal Kesuksesan
Selama bekerja di Jepang, Donny ternyata membaca berbagai peluang bisnis yang bisa ia kembangkan di Indonesia. Salah satunya adalah unagi atau ikan sidat. Saat itu, ikan sidat di Jepang sangat langka akibat penangkapan besar-besaran sejak zaman Kekaisaran Jepang. Sebelum tahun 2014, harga satu ekor sidat kecil di Jepang sudah mencapai sekitar Rp90 ribu.
Saat ini, Jepang sudah melarang atau mengurangi penangkapan sidat. Ada teknologi yang dikembangkan untuk budi daya sidat, namun dengan biaya yang sangat mahal. Sementara itu, di Indonesia satu kilogram bibit ikan sidat dibanderol seharga Rp2 juta. Dalam satu kilogram isinya bisa mencapai 5.000 hingga 7.000 ekor.
Mulai tahun 2009, Pemerintah Indonesia melarang ekspor bibit ikan sidat ke Jepang karena merugikan. Akhirnya muncul ide Donny untuk mencoba bisnis ikan sidat siap saji.
Tahun 2014 saat pulang ke Indonesia, Donny mencoba beternak ikan sidat. Usahanya membudidayakan sidat tidak langsung berhasil. Selama dua-tiga tahun pertama ia selalu gagal panen.
Keberhasilan
Pada 2016, usaha budi daya sidat yang dijalankan Donny berhasil. Tahun itu juga menjadi tahun pertamanya ekspor sidat ke Jepang.
Besarnya peluang ekspor sidat ke Jepang membuat Donny berinisiatif menggandeng investor untuk mengembangkan peternakan menjadi lebih besar skalanya. Seiring berjalannya waktu, Donny juga membuat makanan sidat sendiri sehingga cuan yang didapatkan dari budi daya sidat semakin tinggi.
Prinsip Hidup
Sebagai pebisnis, Donny menekankan pentingnya membangun kemitraan, terus belajar, dan memiliki keberanian mengambil risiko. Ia membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, seseorang dapat mengatasi rintangan dan mencapai kesuksesan dalam berwirausaha.