Mengenal Wulan Kapitu, Sesepuh Suku Tengger Puasa Garam dan Tidak Berhubungan Seksual demi Tujuan Mulia
Bulan ini adalah bulan suci bagi masyarakat suku Tengger
Bulan ini adalah bulan suci bagi masyarakat suku Tengger
Wulan Kapitu adalah bulan suci bagi masyarakat Tengger, Jawa Timur. Bulan ini jadi momentum untuk mensucikan diri dari dosa. Ada sejumlah pantangan dalam bulan suci ini.
(Foto: Instagram @sedaengdocumentary)
Pada Wulan Kapitu, selama satu bulan, para sesepuh Tengger melakukan puasa mutih. Tujuannya untuk menahan perilaku atau sifat keduniawian, serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Sang Maha Pencipta.
Pelaksanaan puasa mutih dilakukan selama satu bulan penuh. Selama itu, para sesepuh suku Tengger tidak boleh mengonsumsi makanan bercita rasa asin (garam) dan manis (gula).
(Foto: Freepik pvproductions)
Selain itu, selama satu bulan penuh, para sesepuh suku Tengger juga dilarang berhubungan seksual. Hal ini bertujuan untuk mengasah kemampuan batiniah yang bersifat spiritual.
(Foto: Freepik)
Adapun orang yang disebut sesepuh suku Tengger adalah seorang dukun Pandhita. Mengutip Jurnal Entitas Sosiologi Volume VIII, Nomor 02 (2019), tidak semua orang Tengger bisa jadi dukun Pandhita. Ada banyak syarat yang menjadikan seseorang layak sebagai dukun Pandhita, yakni:
a) berkemampuan, tekun, mampu menggali legenda, memiliki kedalaman ilmu, dan
bertempat tinggal dekat lokasi
b) Disetujui oleh masyarakat melalui musyarakat
c) Diangkat oleh pemerintah.
Selain itu, seorang dukun Pandhita harus beragama hindu dan berjenis kelamin laki-laki. Ia juga wajib melaksanakan ujian mulunen sebagai persyaratan pokok dan menjalankan megeng puasa putih selama
satu bulan pada wulan kapitu (ketujuh).
Secara umum, seseorang dipandang bisa menjadi dukun setelah mencapai usia 40 tahun dan menguasai adat serta
berbagai mantranya.
Selama menjalankan berbagai persyaratan tersebut, seorang dukun juga harus tetap bekerja. Pada pelaksanaannya, ia mendapat keringanan waktu bekerja agar tidak kelelahan.
(Instagram @hayadhe)
Pada Wulan Kapitu, kawasan Bromo akan bebas dari aktivitas kendaraan bermotor untuk memperingati adat dan budaya masyarakat Tengger.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan, kawasan Gunung Bromo bebas dari kendaraan bermotor pada 12 Desember 2023 mulai pukul 16.00 WIB hingga 13 Desember 2023 pukul 16.00 WIB.
"Ini pembukaan Megeng," kata Septi di Kota Malang, Rabu (6/12), dilansir dari Antara.
Kawasan Bromo kembali steril dari kendaraan bermotor pada akhir Wulan Kapitu yang jatuh pada 9 Januari mulai pukul 16.00 WIB sampai dengan 10 Januari 2024 dengan waktu yang sama.
Kasus dugaan pelecehan seksual sendiri terjadi pada 2016 lalu dengan terduga korban merupakan seorang mahasiswi Fisipol UGM.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih ini melakukan pelecehan seksual dengan korban teman-temannya sendiri. Motifnya memenuhi hasrat seksual.
Baca SelengkapnyaPelaku menyimpan dendam dan sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaKapolsek Semarang Timur Iptu Iwan Kurniawan mengatakan benar ada penanganan kasus anak meninggal dengan tidak wajar.
Baca SelengkapnyaPara pemijat difabel netra berada dalam kondisi rentan, mulai dari pelecehan seksual sampai penipuan.
Baca SelengkapnyaKasus pelecehan yang sudah mangkrak sejak 2021 yang dilaporkan oleh seorang ibu di Medan akhirnya dihentikan oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaAyu Ting Ting curi perhatian dengan look-nya yang makin seksi, kembali unjuk tato lucu.
Baca SelengkapnyaKejahatan seksual itu sudah dilakukan MHS selama empat tahun terakhir, sejak 2019 hingga 2021.
Baca Selengkapnyaperistiwa dugaan pelecehan seksual itu terjadi di Kantor Desa Batukarang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Baca Selengkapnya