Kisah di Balik Keindahan Taman Gajah Bolong Bojonegoro, Dulu Dianggap Jalan Gaib
Taman favorit di Bojonegoro bagian timur.
Taman favorit di Bojonegoro bagian timur.
Terletak di tepi jalan Bojonegoro-Babat, Taman Gajah Bolong merupakan ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan wahana bermain anak. Selayaknya taman, suasana di sini asri karena banyak pepohonan dan bunga. Taman ini juga bisa dimanfaatkan pengguna jalan untuk istirahat sejenak.
Nama Taman Gajah Bolong diambil dari mitos tentang keberadaan lubang sebesar gajah dewasa. Konon, lubang ini dulu digunakan untuk perjalanan gaib. Lubang membentang sekitar 200 meter di bawah tanah kosong (yang sekarang menjadi Taman Gajah Bolong) menuju sendang (sekarang Kantor Kecamatan Baureno). Kedua tempat tersebut hanya terpisah jalan raya Babat-Bojonegoro.
Sebelum jadi kantor Kecamatan Baureno, konon sendang di lokasi ini digunakan warga sekitar untuk nyadran atau sedekah bumi.
“Kecamatan itu dulunya sendang dan ada kuburannya juga. Di situ dulu dipakai acara nyawiji ing pangeran alis nyadran,” terang Abdul Rahman, pengurus RT Dusun Mongkrong, Desa/Kecamatan Baureno, mengutip laman resmi bojonegorokab.go.id.
Hingga saat ini, diyakini bahwa di bawah Kantor Kecamatan Baureno masih ada air yang mengalir seperti sebuah sendang.
Sementara itu, ada juga cerita mengenai Patung Gajah Bolong yang berada di depan rumah ujung barat perempatan Jalan Gajah Bolong. Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono).
(Foto: Pemkab Bojonegoro)
Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
Sebelum dibeli Soedjono, rumah itu milik orang China bernama Mbah Jun Yok. Pada agresi militer Belanda kedua, Mbah Jun Yok pulang ke Surabaya. Praktis rumah di daerah perbatasan Bojonegoro dan Lamongan itu kosong. Rumah itu dijadikan markas tentara. Mbah Jono juga ikut melawan kolonial Belanda.
Tak ingin Belanda merebut rumah itu, maka rumah induk dan bagian timur dibakar.
Saat masa agresi berakhir, rumah itu dijarah masyarakat sekitar. Mereka mengambil porselen yang ada di dinding rumah. Mereka juga mencoba memecah patuh gajah karena mengira ada emas di bagian perutnya. Selanjutnya, patung itu dikenal dengan nama gajah bolong.
Desa Ketapanrame jadi wisata yang tak boleh terlewat saat berkunjung ke Mojokerto.
Baca SelengkapnyaKorban diduga terjebak asap pekat saat pembakaran lahan, sehingga kesulitan bernapas dan meninggal dunia di lokasi.
Baca SelengkapnyaHanya berjarak 7 km dari pusat alun-alun Sumedang.
Baca SelengkapnyaLedakan keras terjadi di perumahan mewah Taman Ubud Kencana, Curug, Tangerang, Kamis (7/9). Tim Gegana langsung datang ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaBerikut pesan bijak dari Pangdam TNI berdarah Kopassus yang membuat hati bergetar.
Baca SelengkapnyaKarena erupsi, Ridho bersama dua teman lainnya pun terpisah dari rombongan.
Baca SelengkapnyaDirinya harus kehilangan tangan kanannya karena luka membuat bagian tubuhnya tersebut membusuk dan harus diamputasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah cara bisa diakukan untuk mencegah terbangun dalam kondisi tenggorokan kering dan dahaga.
Baca SelengkapnyaPotret meriah Gibran diarak keliling kampung pakai Kuda Renggong.
Baca Selengkapnya