Tak Hanya Soal Perempuan, Ini Pergolakan Batin RA Kartini yang Jarang Diketahui
Merdeka.com - Raden Ajeng (RA) Kartini selama ini banyak dikenal sebagai pahlawan kesetaraan terhadap hak-hak kaum perempuan di Indonesia. Karena jasanya, kini banyak perempuan-perempuan Indonesia yang ikut berperan dalam sektor ruang publik dan tak hanya menghiasi kegiatan-kegiatan rumah tangga.
Tak banyak yang mengetahui jika dulu pergolakan pemikiran Kartini tak hanya berkutat soal ketimpangan derajat sosial laki-laki dan perempuan. Namun juga hal-hal lain seperti isu humanisme.
Hal itulah yang tertuang dalam sebuah karya tulis yang Ia buat saat usia 19 tahun berjudul “Van een Vergeten Uithoekje” atau “Pojok yang Dilupakan”. Tulisan ini bercerita tentang tanah kelahirannya, Jepara, yang punya banyak seniman ukir sejati namun banyak dilupakan orang dan hasil kerjanya tak mendapat penghargaan yang berarti.
Lalu seperti apa pergolakan Kartini dalam tulisan itu? Berikut selengkapnya:
Langkah Nyata Kartini
©2013 Merdeka.com/parwito
Berangkat dari tulisan itu, Kartini kemudian giat mempromosikan hasil ukiran para pengrajin dari daerah Belakang Gunung, Jepara dan dipasarkan ke Semarang, Batavia, hingga Belanda. Bahkan, dia juga mengirimkan hadiah ulang tahun kepada Sri Baginda Ratu Wilhelmina saat sang ratu masih berusia 24 tahun.
Akhirnya, seluruh upaya Kartini berbuah manakala permintaan akan produk-produk hasil industri ukir Jepara terdongkrak hingga berkali-kali lipat. Para pengrajin pun bisa menjual karya mereka dengan harga tinggi.
Hal itu tentu berdampak pada tingkat kesejahteraan para pengrajin yang meningkat. Cara yang sama juga Kartini lakukan terhadap pengrajin emas dan tenun di sana.
Kekaguman Kartini Terhadap Batik
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/pzAxe
Pada tahun 1898, Ratu Wilhelmina hadir dalam sebuah pameran karya wanita di Den Haag, Belanda. Di sana, dipamerkan berbagai hasil kerajinan tangan dan kerja pabrik karya kaum perempuan.
Dilansir dari Indonesia.go.id, pada waktu itu Ratu Wilhelmina berhenti cukup lama di sebuah ruang pamer bernama “Jawa”. Di sana, dipamerkan aneka kerajinan tangan hasil karya perempuan di Hindia Belanda. Ia lalu terpikat pada hasil karya batik yang dipamerkan di sana.
Selain memeriksa bagian batik dengan seksama, Ratu Wilhelmina juga sempat membaca brosur yang berisi seluk beluk kain batik. Narasi brosur berjudul “Handschrift Jepara” yang ditulis dengan bahasa Belanda yang tertata sangat baik itu merupakan tulisan Kartini.
Jadi Referensi Ilmuwan Belanda
©2018 Merdeka.com/Jayanti
Tulisan Kartini soal batik dimasukkan sebagai referensi oleh dua antropolog kondang asal Belanda, GP Rouffaer dan HH Juynboll. Dalam buku mereka yang berjudul “De Batik-kunst I Nederlandsch-Indie En Haar-Geschiedenis”, tertulis bahwa tulisan RA Kartini soal batik merupakan bagian penting dari buku itu dari bagian pertama.
Mendengar tulisannya tentang batik akan dipublikasikan, Kartini begitu antusias. Ia menulis kepada sahabat penanya, Estelle Zeehandelar, dengan nada girang dan antusias terhadap berita gembira itu.
“Sebuah karangan tentang batik, yang tahun lalu kutulis buat Pameran Nasional Karya Wanita, dan sejak itu tak terdengar kabar beritanya, akan diterbitkan dalam karya-standar tentang batik, yang akan segera terbit,” tulis Kartini kepada Estelle dikutip Merdeka.com dari Indonesia.go.id pada Rabu (21/4).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Raden Adipati Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini untuk mewujudkan bersama mimpinya membangun kesetaraan bagi kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaRaden Adjeng Kartini berjuang untuk memberikan hak-hak yang setara bagi perempuan.
Baca SelengkapnyaSemasa hidup, Kartini merupakan sosok pejuang wanita yang teguh memegang prinsipnya pada kebebasan wanita untuk mendapat haknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Semasa hidup, Kartini pun banyak menuliskan kata-kata yang menginspirasi hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaAlissa menekankan pentingnya generasi muda untuk meneruskan semangat Kartini dalam memperjuangkan keadilan sosial.
Baca SelengkapnyaTanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak jarang orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan jadi sasaran diskriminasi lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaPuisi Hari Kartini mencerminkan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi sosok Kartini.
Baca SelengkapnyaSosok pria 'Bertopeng' benar-benar membuat Ririn Ekawati terkejut hingga sempat berteriak.
Baca Selengkapnya