Pergerakan Tanah Masih Terjadi Pasca Longsor di Cilacap, Warga Desa Alami Trauma
Merdeka.com - Pada Kamis (31/3), bencana tanah longsor terjadi di Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Peristiwa itu memang tidak menyebabkan korban jiwa, namun kerugiannya tidak terkira. Akibat longsor itu, sebanyak 18 hewan ternak, masing-masing 2 ekor sapi dan 16 ekor kambing hilang tertimbun tanah longsor.
Tak hanya itu, jalan yang menghubungkan Desa Kutabima dengan daerah sekitarnya lumpuh total sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, bahkan juga sulit dilalui pejalan kaki. Selain itu, jaringan listrik juga padam.
Beberapa warga memilih mengungsi ke rumah terdekat karena rumah mereka terancam longsor susulan. Seperti diketahui, pergerakan tanah masih terasa setelah bencana longsor itu.Berikut selengkapnya:
Sisakan Trauma Warga
©2022 liputan6.com
Akses yang sulit menuju desa, tim relawan harus berjuang keras dalam mengevakuasi warga yang masih terjebak di desa. Bahkan dalam sebuah video dari kanal YouTube Liputan6, tampak seorang ibu-ibu harus digendong untuk melewati gunungan material longsor yang becek dan licin.
Cara lain yang digunakan tim relawan adalah membawa tandu sederhana dari batang kayu dan kain sarung. Tim berupaya mengungsikan warga yang terjebak di rumahnya karena ancaman longsor susulan masih berpotensi terjadi sewaktu-waktu.
Untuk menampung warga, tim BPBD Kabupaten Cilacap menyediakan tempat pengungsian berupa gedung sekolah dasar Kutabima. Hingga kini sekitar 123 warga masih menempati pengungsian. Bahkan beberapa warga di antaranya masih mengaku trauma.
Upaya BPBD Cilacap
©2022 liputan6.com
Sebagai upaya percepatan penanganan bencana tanah longsor, tim BPBD Kabupaten Cilacap telah melakukan kaji cepat situasi dan dampak monitoring dengan berkoordinasi dengan instansi terkait guna pendirian tenda darurat untuk pengungsian dan dapur umum serta pembersihan material.
Mengingat luasnya cakupan longsor, tim gabungan membutuhkan bantuan alat berat guna melakukan pembersihan hingga proses pemulihan.
“Jadi mohon untuk secepatnya bisa ditangani dibuatkan rumah lagi, dan untuk makan sehari-hari mohon dibantu,” kata Hasan, Kepala Desa Kutabima, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Minggu (3/4).
(mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang
Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaSatu Warga di Lumajang Tewas Akibat Tertimbun Longsor di Lumajang
Ernawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaPemudik Lewat Tol Bocimi Arah Sukabumi Dialihkan ke Gerbang Tol Cigombong
Ini dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap, Kepala Desa di Cianjur Jadi Dalang Pembakaran Mobil Caleg PKB
Kepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca SelengkapnyaTanah Longsor Tewaskan 4 Orang dan Putus Jalan di Luwu, Ratusan Polisi Dikerahkan Bantu Evakuasi
Bencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca Selengkapnya4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaTragis! Baru Bertemu Usai Dijemput dari Luar Kota, Ayah Anak Tertimbun Longsor Saat Berboncengan & Tewas
Tebing milik rumah warga longsor dan 3 rumah yang berada di atasnya terdampak
Baca SelengkapnyaDua Warga Meninggal Dunia Akibat Bencana Longsor di Subang
Longsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaKorban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca Selengkapnya