Kenaikan Harga Minyak Goreng Dorong Inflasi di Purwokerto dan Cilacap, Ini Kata BI

Merdeka.com - Pada 16 Maret lalu, pemerintah mengeluarkan kebijakan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng yang menyebabkan harga minyak goreng mengalami lonjakan. Fenomena ini kemudian mendorong kenaikan harga-harga bahan pokok lainnya.

Belum lagi masa panen sejumlah komoditas seperti cabai terganggu selama musim hujan. Hal inilah yang membuat inflasi terjadi di Purwokerto di Cilacap pada Maret 2022.

“Karena adanya beberapa pendorong tersebut, tingkat inflasi pada bulan Maret 2022 di Purwokerto tercatat 0,82 persen dan di Cilacap mencapai 1,19 persen,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rony Hartawan, dikutip dari ANTARA pada Minggu (3/4).

Selain itu masih ada kenaikan harga komoditas-komoditas lain yang menjadi sumber inflasi. Apa saja itu? Berikut selengkapnya:

Inflasi di Purwokerto

©Liputan6.com/Angga Yuniar

Rony mengatakan, tekanan inflasi di Purwokerto pada Maret 2022 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,03 persen. Menurutnya, inflasi itu bersumber pada peningkatan harga di kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,53 persen.

“Dilihat dari komoditasnya, yang menjadi penyumbang terbesar inflasi adalah komoditas bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, cabai merah, minyak goreng, dan emas perhiasan,” kata Rony.

Komoditas yang Menahan Inflasi

©2021 Liputan6.com/Angga Yuniar

Di sisi lain, Rony mengatakan tekanan inflasi yang lebih tinggi tertahan pada kelompok transportasi yang mengalami deflasi sebesar 0,55 persen dan memberikan andil sebesar 0,07 persen.

Berdasarkan jenisnya, komoditas yang menahan inflasi di Purwokerto pada bulan Maret 2022 di Purwokerto adalah berupa mobil (minus 0,08 persen), jeruk (minus 0,02 persen), kangkung (minus 0,01 persen), dan seng (minus 0,01 persen).

“Dengan perkembangan tersebut, inflasi di Purwokerto secara tahun kalender tercatat 1,52 persen, sedangkan secara tahunan sebesar 3,16 persen. Capaian inflasi ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi Maret 2019 hingga 2021 yang sebesar 2,01 persen. Namun masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional tahun 2022 yang sebesar 3 persen plus minus 1 persen,” kata Rony.

Inflasi di Cilacap

©Liputan6.com/Angga Yuniar

Sementara terkait inflasi selama bulan Maret 2022 di Cilacap, Rony mengatakan sumber inflasi berasal dari peningkatan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberi andil sebesar 0,76 persen. Komoditas yang menjadi sumber penyumbang inflasi tertinggi adalah minyak goreng, rokok kretek filter, telur ayam ras, kue kering berminyak, dan nasi dengan lauk.

Inflasi yang lebih tinggi itu tertahan oleh beberapa komoditas seperti beras, ayam hidup, tomat, kopi bubuk, dan kacang panjang.

“Secara tahun kalender, inflasi di Cilacap tercatat sebesar 1,93 persen, capaian inflasi secara tahunan sebesar 3,41 persen pada Maret 2022. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata historis inflasi Maret 2019 hingga 2021 yang sebesar 1,67 persen. Namun masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional tahun 2022 yang sebesar 3 persen plus minus 1 persen,” pungkas Rony.