9 Macam-macam Fobia Paling Umum, Bisa Jadi Anda Mengalaminya

Merdeka.com - Fobia adalah jenis gangguan kecemasan yang ditimbulkan oleh ketakutan akan hal atau situasi tertentu. Rasa takut biasanya begitu kuat sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.

Ada banyak jenis fobia spesifik yang mungkin dialami seseorang, tetapi gejala kecemasan yang muncul sebagai respons terhadap rasa takut hampir sama pada setiap orang. Di antaranya yaitu detak jantung yang cepat, hyperventilating atau napas berlebihan, berkeringat, gemetar, hingga merasa mual.

Diperkirakan bahwa 9,1% orang di Amerika Serikat memiliki jenis fobia tertentu. Sering kali, intensitas fobia akan sangat bervariasi dari orang ke orang, namun semua bentuk fobia dapat diobati. Sebagian besar fobia dapat diobati dengan terapi perilaku kognitif, yang mendorong berbagai cara berpikir dalam menanggapi rasa takut.

Apabila Anda tampak merasa memiliki fobia, berikut macam-macam fobia paling umum yang perlu Anda kenali dilansir dari therecoveryvillage:

Arachnophobia (Takut pada laba-laba)

timeslive.co.za

Fobia yang pertama adalah arachnophobia, yaitu rasa takut akan laba-laba bahkan hingga tak mampu membunuhnya saat melihatnya di rumah. Reaksi yang ditimbulkan seseorang dengan arachnophobia saat melihat laba-laba yaitu melompat, menjerit atau bahkan tidak bisa bergerak. Seseorang akan bereaksi seperti itu meski hanya melihat gambar laba-laba atau replikanya.

Dampaknya, orang dengan arahnophobia akan berusaha menghindari tempat yang berkemungkinan besar banyak ditemukan laba-laba. Hal ini juga berkemungkinan akan membuatnya menghindari kegiatan di tempat-tempat tersebut seperti berkemah, out bond, mendaki gunung, atau kegiatan alam lainnya.

Fobia ini diperkirakan berkembang dari ketakutan bawaan terhadap laba-laba yang berbisa, yang akan menghasilkan efek negatif atau kematian jika digigit.

Ophidiophobia (Takut pada ular)

2020 Merdeka.com

Ophidiophobia adalah rasa takut pada ular. Fobia ini kadang-kadang dapat dihubungkan dengan herpetophobia, yang merupakan rasa takut pada reptil pada umumnya, tetapi orang-orang dengan ophidiophobia secara khusus takut pada ular. Mereka akan terkejut di tempat seekor ular, seringkali melompat, menjerit atau menangis.

Serupa dengan arachnophobia, orang dengan ophidiophobia juga akan menghindari tempat-tempat yang berkemungkinan ditemukannya ular. Mereka akan menghindari untuk berpartisipasi dalam kegiatan luar ruangan terutama seperti berkemah, mendaki gunung, jelajah alam dan semacamnya.

Seperti arachnofobia, fobia ini dianggap sebagai ketakutan bawaan digigit ular berbisa. Hal itu juga dapat berasal dari pengalaman traumatis dengan ular, seperti terkejut oleh desisan ular atau bahkan pernah digigit ular.

Acrophobia (Takut akan ketinggian)

2019 AFP/Drew Angerer

Macam fobia berikutnya yaitu acrophobia. Acrophobia merupakan rasa takut terhadap ketinggian. Orang dengan akrofobia umumnya akan mengalami gejala sakit kepala, yang juga dikenal sebagai vertigo, sebagai respons terhadap situasi di mana mereka merasa berada amat terlalu tinggi dari tanah.

Sebagai respon terhadap fobia tersebut, seseorang tersebut biasanya akan diam di tempat dan tidak dapat bergerak.

Dalam kebanyakan kasus, perasaan cemas hilang ketika orang tersebut kembali ke permukaan tanah. Orang dengan akrofobia akan sering menghindari situasi yang melibatkan ketinggian. Tingkat keparahan fobia ini dapat sangat bervariasi. Pada beberapa orang, rasa takut akan timbul dari berdiri di atas sebuah gedung tinggi, sementara pada orang lain itu dapat muncul hanya dengan menaiki tangga.

Fobia ini berasal dari orang yang kehilangan kepercayaan pada kemampuan mereka untuk tetap seimbang atau takut bahwa mereka akan jatuh. Orang dengan akrofobia cenderung melebih-lebihkan jarak vertikal, yang berarti bahwa pada ketinggian tertentu, mereka menganggap diri mereka lebih tinggi daripada yang sebenarnya.

Cynophobia (Takut pada anjing)

2020 Merdeka.com

Cynophobia adalah rasa takut pada anjing. Orang dengan cynophobia umumnya tidak akan bisa bergerak ketika berhadapan maupun berada di dekat anjing serta menunjukkan gejala kecemasan yang intens.

Orang dengan cynophobia kerap menghindari situasi di mana mereka mungkin bertemu anjing. Mereka mungkin kesulitan berinteraksi dengan orang lain yang memiliki anjing, termasuk anggota keluarga teman-temannya. Mereka bahkan mungkin menghindari berteman dengan pemilik anjing.

Fobia ini biasanya muncul dari pengalaman negatif dengan anjing, sering kali pada masa kecil. Orang tersebut mungkin telah berinteraksi dengan anjing yang agresif sebelumnya, atau mereka mungkin telah menyaksikan anggota keluarga mereka digigit atau dikejar oleh seekor anjing.

Ketakutan juga dapat berkembang secara tidak langsung, dengan mengamati anggota keluarga yang memiliki cynophobia.

Astraphobia (Takut pada guntur dan kilat)

2020 Cheslie Andal/via REUTERS

Astraphobia adalah ketakutan akan kilat dan guntur. Orang dengan astraphobia akan mengalami gejala kecemasan yang ekstrem selama badai, yang berkali-kali akan semakin kuat jika orang itu sedang sendirian.

Orang dengan astraphobia kemungkinan akan selalu mendapat informasi terbaru tentang cuaca dan akan menghindari meninggalkan rumah jika ada badai. Saat badai, mereka akan sering menemukan tempat yang aman untuk bersembunyi, di mana kebisingan suara badai dan kilat akan berkurang. Ketakutan ini juga bisa dialami oleh hewan, seperti anjing dan kucing.

Ketakutan akan guntur dan kilat dianggap berasal dari pengalaman traumatis terkait dengan badai yang melibatkan guntur atau kilat.

Trypanophobia (Takut pada suntikan)

Engadget.com

Trypanophobia adalah ketakutan akan suntikan. Fobia ini juga dikenal sebagai rasa takut terhadap jarum. Orang dengan trypanophobia akan mengalami kecemasan ekstrem dalam menanggapi prosedur yang membutuhkan jarum suntik, seperti mendapatkan suntikan atau pengambilan darah mereka.

Mereka akan sering menjadi sangat pusing atau bahkan pingsan dalam merespons jarum suntik. Orang dengan trypanophobia dapat menghindari perawatan medis karena ketakutan mereka. Dalam beberapa kasus, gejala trypanophobia juga dapat diinduksi dengan mengamati orang lain yang menjalani injeksi.

Kecemasan juga dapat dikaitkan dengan ketakutan akan rumah sakit, dokter dan / atau prosedur medis secara umum, yang cenderung melibatkan jarum. Trypanophobia bisa disebabkan karena pengalaman traumatis dengan prosedur sebelumnya yang melibatkan injeksi atau suntikan.

Fobia Sosial (gangguan kecemasan sosial)

2018 Merdeka.com/Pixabay

Fobia sosial yang juga dikenal sebagai gangguan kecemasan sosial adalah ketakutan akan situasi sosial, biasanya melibatkan orang-orang yang tidak dikenalnya dengan baik. Kebanyakan orang mengasosiasikan fobia sosial dengan bersikap pemalu atau tertutup, tetapi sebenarnya lebih dari itu.

Orang dengan kecemasan sosial sangat takut berinteraksi sosial, sampai-sampai sering melemahkan dan mengganggu kehidupan pribadi mereka. Orang dengan fobia sosial akan menghindari situasi sosial, kadang-kadang menolak untuk meninggalkan rumah mereka.

Fobia ini biasanya disebabkan oleh rasa takut akan penilaian oleh orang lain atau perasaan sangat sadar diri saat berada di depan umum. Mereka takut dipermalukan atau dihina di depan orang lain.

Claustrophobia (Takut pada ruang kecil)

2014 Merdeka.com/Shutterstock/RonFullHD

Claustrophobia adalah rasa takut akan ruang-ruang kecil. Ruang tersebut dapat bervariasi dari area terbatas, seperti lemari atau lift, ataupun terjebak di ruang yang ramai.

Ketika merasa terjebak, mereka akan mengalami sensasi kecemasan yang ekstrem, mirip dengan serangan panik, yang kemungkinan akan mereda ketika mereka melepaskan diri dari ruang atau situasi ramai tersebut. Orang dengan claustrophobia akan menghindari menempatkan diri mereka dalam situasi ini jika memungkinkan.

Fobia ini dapat berasal dari peristiwa traumatis sebagai seorang anak, seperti terperangkap dalam ruang kecil untuk beberapa periode waktu. Orang dengan claustrophobia juga cenderung mudah terganggu saat ruang pribadinya dikunjungi atau diinterupsi banyak orang.

Glossophobia (Takut berbicara di depan umum)

Shutterstock.com/Halfpoint

Glossophobia adalah rasa takut berbicara di depan umum. Fobia ini dapat dilihat sebagai varian dari gangguan kecemasan sosial, namun lebih spesifik karena orang dengan glossophobia takut berbicara di depan sekelompok orang. Ketakutan ini dapat sangat bervariasi, dari menjadi sangat gugup ketika berdiri di depan orang banyak hingga tidak dapat berbicara sama sekali.

Orang dengan glossophobia akan menghindari berbicara di depan umum bila memungkinkan, biasanya orang dengan fobia ini menghindari pekerjaan yang membutuhkan berbicara di depan umum. Seperti halnya fobia sosial, ini mungkin berasal dari rasa takut dipermalukan di depan orang lain.