Merawat Ingatan dengan Jelajah Tempat Bersejarah di Jakarta

Merdeka.com - Jakarta punya segalanya. Tak terkecuali kawasan wisata. Wisatawan tinggal memilih. Model wisata apa yang diinginkan.

Urusan berbelanja, Jakarta surganya. Soal kuliner, Jakarta juga tempatnya. Ingin belajar sejarah, Jakarta bisa menjadi pilihan.

Jakarta turut menjadi saksi sejarah lahirnya bangsa Indonesia. Hal itu bisa terlihat dari banyaknya bangunan peninggalan sejarah di tiap sudut ibu kota. Bangunan tua yang memiliki nilai histori. Sebab ada cerita sejarah di dalamnya.

Pelacong bisa mengetahui lebih jauh cerita di balik bangunan sejarah itu. Sehingga tak sekadar mengabadikan foto dengan latar bangunan tua khas tempo dulu.

Komunitas Jakarta Good Guide (JGG) menawarkan wisata sejarah dengan mendatangi bangunan bersejarah di Jakarta dan tempat menarik. Agar lebih sehat, jelajah sejarah Jakarta dilakukan dengan berjalan kaki.

Jakarta Good Guide (JGG) adalah sekelompok pemandu wisata yang suka menjelajahi dan berjalan-jalan di jalanan Jakarta. Dibentuk September 2014, oleh Farid Mardhiyanto bersama Candha Adwitiyo, kegiatan ini bertujuan mengenalkan Jakarta dari sisi sejarah yang memiliki ragam cerita menarik.

Seperti walking tour ke Kota Tua, ChinaTown, Blok M, Cikini serta museum-museum di Jakarta semua dikemas lebih mengasyikkan. Agar tidak membosankan, kegiatan ini juga mengajak pesertanya mendatangi tempat-tempat menarik di Jakarta.

"Sebenarnya mengenal Jakarta, jadi nggak semua sejarah, ada budaya, ada informasi-informasi karena kita pemandu wisata," kata Candha kepada merdeka.com, Kamis (24/6).

Candha menjelaskan, awal JGG dibuat untuk memudahkan wisatawan asing yang ingin berwisata di Jakarta. Namun semua tidak mudah. Candha bersama rekannya harus mempromosikan JGG melalui poster yang ditempel di hostel-hostel tempat menginap turis asing.

"Pertama kita cuma lewat poster terus kita tempel hostel-hostel karena kita kira banyak orang-orang asing. Karena kita kira orang Indonesia siapa yang mau jalan kaki," sambung Candha.

Sejak tahun 2014 sampai 2015, mayoritas yang ikut walking tour adalah turis asing, hampir 70 persen. Kemudian di tahun 2015 ke atas, barulah turis lokal mulai melirik kegiatan jelajah Jakarta dengan berjalan kaki ini. Menariknya lagi, kata dia, semakin ke sini, pesertanya didominasi anak muda.

"Akhirnya ke balik 70 persennya lokal, 30 persennya asing. Dan sampai hari ini karena pandemi nggak bisa masuk turis asing semuanya turis lokal yang datang," ujarnya.

Candha menjelaskan,tidak mematok tarif untuk walking tour ini. Dia hanya memperkenalkan sistem pay as you wish. Artinya membayar sesuai kepuasan mereka setelah tur selesai sebagai bentuk apresiasi bagi pemandu wisata.

Bagi yang ingin mencoba walking tour Jakarta bisa langsung daftar jakartagoodguide.wordpress.com atau kalau mau mengetahui tempat mana yang dijelajahi bisa dilihat di Instagram JJG, @jktgoodguide.

Jelajah Virtual

Diakuinya, kegiatan yang mereka gagas juga terdampak pandemi Covid-19. Konsep berjalan kaki bersama-sama tidak mungkin lagi dilakukan mengingat ada aturan dilarang terjadinya kerumunan.

Candha dan tim memutar otak. Mereka berinisiatif menggantikan kegiatan walking tour dengan jelajah virtual.

Caranya dengan mendaftar di blog JJG, nanti H-1 akan kami kirimkan email konfirmasi berisi detail meeting id, password, link untuk masuk ke aplikasi ZOOM. Untuk mengetahui rute tur virtual bisa dilihat di Instagram JGG.

"Kita berhenti lagi untuk walking tournya. Virtual tur tetap masih ada, daftarnya sama," kata Candha.