Di Kalijodo, calon PSK harus buat surat penyataan di atas materai
Merdeka.com - Desakan ekonomi yang semakin mencekik menjadi salah satu alasan beberapa perempuan memutuskan untuk menjadi seorang pekerja seks komersial (PSK). Desakan ekonomi tersebut jugalah yang membawa Siti Anissah yang berstatus gadis tapi sudah tidak perawan untuk menggantungkan hidupnya di Kalijodo sebagai PSK.
Cerita tersebut tertuang dalam sebuah surat pernyataan yang tercecer di salah satu kafe Jalan Kepanduan II Kalijodo.
"Dengan ini saya menyatakan bahwa pada tanggal 30 Desember 2010 telah datang ke kalijodo untuk bekerja sebagai PSK (Pekerja Seks Komersial). Di tempat sepenuhnya atas kemauan saya sendiri, tanpa ada paksaan orang lain, karena saya terdesak akan kebutuhan ekonomi, untuk melangsungkan kehidupan saya" dengan tinta hitam, Siti tulis rapi pernyataan tersebut.
Selain itu, Siti juga menuliskan kesiapannya untuk mematuhi peraturan yang dibuat oleh pengelola kafe. "Saya akan mematuhi segala peraturan dan tata tertib yang ditetapkan oleh pengelola tempat hiburan ini," tulisnya ada paragraf kedua.
Siti juga menuliskan bahwa dirinya tidak akan berbuat masalah di kemudian hari dan perbuatan yang dilakukannya di luar tanggung jawab pengelola dan harus dipertanggungjawabkan sendiri. Selain itu Siti juga menjamin atas dirinya di hadapan hukum.
"Apabila di kemudian hari terjadi tuntutan/gugatan secara hukum yang mengatasnamakan saya, maka saya akan menjamin sepenuhnya," tulisnya.
"Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat, jasmani dan rohani dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum tetap di negara RI (Republik Indonesia).
Di akhir surat tersebut dibubuhkan tanda tangan Siti di atas materai Rp 6000 sebagai pengesahan surat. Selain Siti, Indah Amelia yang berstatus janda juga membuat surat pernyataan serupa. Perempuan kelahiran Cianjur tersebut membuat persis seperti yang dibuat Siti. Tanda tangan di atas materai juga tulisnya di penutup surat.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AM sebelumnya tewas usai mengalami luka tusuk pada tangan kanan dan pinggang kiri, setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaAFA leluasa masuk rumah keluarga korban karena masih tetangga dekat kemudian diam-diam memasukkan sianida ke gelas kopi.
Baca SelengkapnyaSeorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.
Baca SelengkapnyaPlt Kadisdik DKI Purwosusilo mengaku bakal akan konsekuensi jika rencana sekolah gratis diterapkan
Baca SelengkapnyaKota Palembang bukan hanya soal pempek, namun beberapa jenis kudapannya juga tak kalah lezat dan selalu diburu umat muslim sebagai menu berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaTanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.
Baca SelengkapnyaTersangka dikenal tetangga sebagai mahasiswa di salah satu kampus Jakarta.
Baca Selengkapnya