Merdeka.com - Sejumlah wilayah di Jakarta kebanjiran setelah diguyur hujan terus menerus dan mendapatkan kiriman air dari Bogor pada Kamis (17/2). Sungai Ciliwung juga meluap hingga merendam beberapa kawasan seperti Bukit Duri, Kampung Melayu, Rawajati, Bidaracina dan beberapa kawasan lainnya dengan ketinggian yang bermacam-macam.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui memang masih ada beberapa kawasan yang masih banjir. Menurut Ahok, hal ini disebabkan luapan sungai dan belum selesainya proyek normalisasi sungai.

Ahok memprediksi intensitas hujan sepanjang Februari akan tinggi. Sehingga ada kemungkinan debit air dari hulu ke Jakarta akan mengalami kenaikan.

‎"Sekarang kita kalau mau berdebat banjir panjang kan.‎ Kalau satu sungai belum semua dinormalisasi, pas airnya tinggi ya tembus. Tapi saya jamin tidak lebih dari 12 jam to, 3-4 jam surut," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/2).

Ahok sesumbar bila banjir di beberapa kawasan Jakarta tidak akan lama terjadi, tidak lebih dari 12 jam. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku telah memerintahkan jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Tata Air DKI Jakarta untuk melakukan antisipasi. Salah satu caranya adalah dengan menutup saluran, kala sungai mengalami kenaikan muka‎ air.

‎

"Makanya lobang-lobang, kan dia ada saluran air buang ke sungai. Nah kalau sungainya (airnya) tinggi lebih baik lobangnya ditutup juga. kalau enggak dia pasti balik," tutupnya.