Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah di Balik Bendera Macan Ali yang Ikonik di Cirebon, Dikibarkan saat Usir Portugis di Sunda Kelapa

Kisah di Balik Bendera Macan Ali yang Ikonik di Cirebon, Dikibarkan saat Usir Portugis di Sunda Kelapa

Kisah di Balik Bendera Macan Ali yang Ikonik di Cirebon, Dikibarkan saat Usir Portugis di Sunda Kelapa

Ada semangat perjuangan dan keislaman masyarakat Cirebon di balik bendera Macan Ali.

Dalam secarik kain, hewan berwarna putih itu digambarkan dalam posisi duduk dengan huruf kaligrafi yang indah.
Terdapat tulisan La Ilaha Illallah Muhammad Darasulullah di sana.

Bagi masyarakat Cirebon, bendera Macan Ali memiliki arti kuatnya agama Islam sebagai senjata untuk melawan para penjajah.

Digunakan oleh Keraton Kasepuhan

Menurut beberapa sumber, bendera Macan Ali ini digunakan sebagai simbol perjuangan warga Cirebon terhadap penjajah.

Simbol ini pertama kali digunakan pada kurang lebih tahun 300-400 Masehi oleh Kerajaan Indraprahasta, lalu diwariskan ke Kerajaan Cirebon tahun 1482.

Selain jadi simbol kerajaan, Macan Ali juga jadi model dekorasi dan motif gambar yang banyak ditemukan di ornamen hias khas setempat.

Gambarkan singa Iran

Gambarkan singa Iran

Menurut sumber sejarah, Macan Ali diduga merujuk ke singa Iran yang identik dengan sosok keponakan Nabi Muhammad SAW, Ali.

(Fotor: YouTube Brant)

Macan Ali juga kerap disebut singa Allah dan menjadi pelindung khusus tarekat kaum seniman.

Macan ini juga menjadi salah satu pola utama dalam kaligrafi Islam, serta umbul-umbul yang digunakan untuk menolak bala.

Unsur-unsur dalam bendera Macan Ali

Terdapat sejumlah unsur di gambar Macan Ali. Seluruhnya tersamar dengan motif kaligrafi yang khas.

Pertama, unsur tersebut bergambar dua bintang dengan delapan sisi yang menceritakan Nabi Muhammad dan Fatimah. Lalu terdapat dua singa kecil dan besar dengan dua pedang menyilang untuk menggambarkan pedang Zulfikar milik Ali.

Terakhir, dalam bendera Macan Ali juga tergambar lima manusia suci sebagai petunjuk hidayah dari Allah SWT.

Jadi bukti Cirebon sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa Barat

Jadi bukti Cirebon sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa Barat

Kentalnya nilai Islami di dalam lambang bendera Macan Ali mengisyaratkan bahwa Cirebon merupakan salah satu daerah penting penyebaran agama Islam di barat pulau Jawa.

(Foto: YouTube Brant)

Ini juga terlihat dari pesatnya perkembangan agama Islam, dalam satu abad kepemimpinan Sunan Gunung Jati.

Sebelumnya masyarakat Pulau Jawa banyak menganut ajaran Hindu, Buddha dan kepercayaan leluhur.

Dikibarkan saat melawan Portugis di Batavia

Sebelumnya bendera Macan Ali sempat dikibarkan saat Kerajaan Cirebon dan Demak memukul mundur bangsa Portugis yang hendak menjajah Indonesia lewat Sunda Kelapa (Batavia) 1528-1529.

Ketika itu, Kerajaan Cirebon dipimpin oleh ulama karismatik Tu Bagus Pasei atau Fadilah Khan atau Fatahillah atau Faletehan bersama pasukan Cirebon. Sedangkan panglima angkatan laut dikomandoi oleh Ki Ageng Bungko.

Ketika itu, bendera Macan Ali bersanding dengan bendera Panji Demak yang bergambar dua pedang menyilang.

Bagian bawahnya tertulis kalimat syahadat dan berkibar di atas perahu Bantaleo. Setelah melalui pertemuran laut dan darat, pasukan Portugis berhasil dipukul mundur.

Mengenal Bekasem, Olahan Ikan di Dalam Gentong Ala Keraton di Cirebon
Mengenal Bekasem, Olahan Ikan di Dalam Gentong Ala Keraton di Cirebon

Bekasem terus dilestarikan selama bertahun-tahun, dan menjadi salah satu sajian menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Cirebon.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Unik Dog Jumeneng Cirebon yang Berusia 500 Tahun, Muazinnya Ada 4
Mengunjungi Masjid Unik Dog Jumeneng Cirebon yang Berusia 500 Tahun, Muazinnya Ada 4

Masjid kuno ini jadi salah satu wisata religi yang menarik untuk dikunjungi saat di Cirebon

Baca Selengkapnya
Pedang Kuno Tentara Muslim dari Masa Perang Salib Ditemukan, Bentuknya Unik
Pedang Kuno Tentara Muslim dari Masa Perang Salib Ditemukan, Bentuknya Unik

Sebuah pedang kuno berbentuk unik ditemukan oleh tiga bersaudara di Amanbaev, sebuah desa di wilayah Talas, Kyrgyzstan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menteri Nadiem Bakal Bentuk Tim Usut Kebakaran Museum Nasional
Menteri Nadiem Bakal Bentuk Tim Usut Kebakaran Museum Nasional

adiem mengaku belum mengetahui secara persis berapa banyak benda bersejarah yang terdampak dengan alasan keamanan.

Baca Selengkapnya
Punya Tempurung Mirip Punggung Manusia, Kura-Kura Belawa Jadi Hewan Langka yang Hanya Ada di Cirebon
Punya Tempurung Mirip Punggung Manusia, Kura-Kura Belawa Jadi Hewan Langka yang Hanya Ada di Cirebon

Jika ingin melihat kura-kura belawa, bisa mampir ke Desa Belawa di Lemah Abang Cirebon.

Baca Selengkapnya
Mumi Bayi dan Kucing Berusia 1000 Tahun Ditemukan di Gereja, Begini Wujudnya
Mumi Bayi dan Kucing Berusia 1000 Tahun Ditemukan di Gereja, Begini Wujudnya

Mumi-mumi ini tengah dipamerkan oleh pemerintah Turki di museum di kota Aksaray.

Baca Selengkapnya
Sejuk dan Asri, Begini Potret Terbaru Makam Emmeril Kahn Mumtadz Putra Ridwan Kamil
Sejuk dan Asri, Begini Potret Terbaru Makam Emmeril Kahn Mumtadz Putra Ridwan Kamil

Eril dimakamkan di Islamic Centre Baitul Ridwan, Cimaung pada 13 Juni 2022. Belum lama ini beredar sebuah momen memperlihatkan penampakan terbaru makamnya.

Baca Selengkapnya
SBY Ingatkan Jangan Halalkan Segala Cara untuk Meraih Kekuasaan
SBY Ingatkan Jangan Halalkan Segala Cara untuk Meraih Kekuasaan

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan Museum dan Galeri SBY ANI. Tepat di HUT ke-78 Republik Indonesia, Kamis (17/8) malam.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Museum Nasional, Empat Ruangan Penyimpanan Benda Prasejarah Terbakar
Kebakaran Museum Nasional, Empat Ruangan Penyimpanan Benda Prasejarah Terbakar

Tidak ada korban jiwa dalam kebaran ini, hanya seorang petugas pemadam mengalami sesak napas.

Baca Selengkapnya