
Kisah di Balik Bendera Macan Ali yang Ikonik di Cirebon, Dikibarkan saat Usir Portugis di Sunda Kelapa
Ada semangat perjuangan dan keislaman masyarakat Cirebon di balik bendera Macan Ali.
Ada semangat perjuangan dan keislaman masyarakat Cirebon di balik bendera Macan Ali.
Bendera Macan Ali jadi lambang identik di wilayah Cirebon sejak masa silam.
(Foto: YouTube Brant)
Dalam secarik kain, hewan berwarna putih itu digambarkan dalam posisi duduk dengan huruf kaligrafi yang indah.
Terdapat tulisan La Ilaha Illallah Muhammad Darasulullah di sana.
Bagi masyarakat Cirebon, bendera Macan Ali memiliki arti kuatnya agama Islam sebagai senjata untuk melawan para penjajah.
Menurut beberapa sumber, bendera Macan Ali ini digunakan sebagai simbol perjuangan warga Cirebon terhadap penjajah.
Simbol ini pertama kali digunakan pada kurang lebih tahun 300-400 Masehi oleh Kerajaan Indraprahasta, lalu diwariskan ke Kerajaan Cirebon tahun 1482.
Selain jadi simbol kerajaan, Macan Ali juga jadi model dekorasi dan motif gambar yang banyak ditemukan di ornamen hias khas setempat.
Menurut sumber sejarah, Macan Ali diduga merujuk ke singa Iran yang identik dengan sosok keponakan Nabi Muhammad SAW, Ali.
(Fotor: YouTube Brant)
Macan Ali juga kerap disebut singa Allah dan menjadi pelindung khusus tarekat kaum seniman.
Macan ini juga menjadi salah satu pola utama dalam kaligrafi Islam, serta umbul-umbul yang digunakan untuk menolak bala.
Terdapat sejumlah unsur di gambar Macan Ali. Seluruhnya tersamar dengan motif kaligrafi yang khas.
Pertama, unsur tersebut bergambar dua bintang dengan delapan sisi yang menceritakan Nabi Muhammad dan Fatimah. Lalu terdapat dua singa kecil dan besar dengan dua pedang menyilang untuk menggambarkan pedang Zulfikar milik Ali.
Terakhir, dalam bendera Macan Ali juga tergambar lima manusia suci sebagai petunjuk hidayah dari Allah SWT.
Kentalnya nilai Islami di dalam lambang bendera Macan Ali mengisyaratkan bahwa Cirebon merupakan salah satu daerah penting penyebaran agama Islam di barat pulau Jawa.
(Foto: YouTube Brant)
Ini juga terlihat dari pesatnya perkembangan agama Islam, dalam satu abad kepemimpinan Sunan Gunung Jati.
Sebelumnya masyarakat Pulau Jawa banyak menganut ajaran Hindu, Buddha dan kepercayaan leluhur.
Sebelumnya bendera Macan Ali sempat dikibarkan saat Kerajaan Cirebon dan Demak memukul mundur bangsa Portugis yang hendak menjajah Indonesia lewat Sunda Kelapa (Batavia) 1528-1529.
Ketika itu, Kerajaan Cirebon dipimpin oleh ulama karismatik Tu Bagus Pasei atau Fadilah Khan atau Fatahillah atau Faletehan bersama pasukan Cirebon. Sedangkan panglima angkatan laut dikomandoi oleh Ki Ageng Bungko.
Ketika itu, bendera Macan Ali bersanding dengan bendera Panji Demak yang bergambar dua pedang menyilang.
Bagian bawahnya tertulis kalimat syahadat dan berkibar di atas perahu Bantaleo. Setelah melalui pertemuran laut dan darat, pasukan Portugis berhasil dipukul mundur.
Sumber: 1. museum.kemdikbud.go.id2. cirebonkota.go.id3. syekhnurjati.ac.id
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bekasem terus dilestarikan selama bertahun-tahun, dan menjadi salah satu sajian menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Cirebon.
Baca SelengkapnyaMasjid kuno ini jadi salah satu wisata religi yang menarik untuk dikunjungi saat di Cirebon
Baca SelengkapnyaSebuah pedang kuno berbentuk unik ditemukan oleh tiga bersaudara di Amanbaev, sebuah desa di wilayah Talas, Kyrgyzstan.
Baca Selengkapnyaadiem mengaku belum mengetahui secara persis berapa banyak benda bersejarah yang terdampak dengan alasan keamanan.
Baca SelengkapnyaJika ingin melihat kura-kura belawa, bisa mampir ke Desa Belawa di Lemah Abang Cirebon.
Baca SelengkapnyaMumi-mumi ini tengah dipamerkan oleh pemerintah Turki di museum di kota Aksaray.
Baca SelengkapnyaEril dimakamkan di Islamic Centre Baitul Ridwan, Cimaung pada 13 Juni 2022. Belum lama ini beredar sebuah momen memperlihatkan penampakan terbaru makamnya.
Baca Selengkapnya