Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Abu Qilabah, Sahabat Nabi yang Selalu Sabar dan Bersyukur kepada Allah

Kisah Abu Qilabah, Sahabat Nabi yang Selalu Sabar dan Bersyukur kepada Allah ©2015 merdeka.com/debby restu utomo

Merdeka.com - Kisah Abu Qilabah ini merupakan salah satu kisah sahabat yang mengharukan. Dari kisah Abu Qilabah ini kita bisa belajar bagaimana mensyukuri apa pun yang kita miliki dan tetap bersabar dengan apa yang menimpa kita.

Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab ats-Tsiqat, kisah ini diriwayatkan dari Abdullah bin Muhammad, ia mengatakan,

"Suatu hari, aku pernah berada di daerah perbatasan, wilayah Arish di negeri Mesir. Aku melihat sebuah kemah kecil, yang dari kemahnya menunjukkan bahwa pemiliknya adalah orang yang sangat miskin. Lalu aku pun mendatangi kemah yang berada di padang pasir tersebut untuk melihat apa yang ada di dalamnya.

Kemudian aku melihat seorang laki-laki. Namun bukan laki-laki biasa. Kondisi laki-laki ini sedang berbaring dengan tangan dan kakinya bunting, telinganya sulit mendengar, matanya buta, dan tidak ada yang tersisa selain lisannya yang berbicara.

Dari lisannya orang itu mengucapkan,

“Ya Allah berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Dan Engkau sangat muliakan aku dari ciptaan-Mu yang lain.”

Kuatnya Rasa Syukur dan Iman Abu Qilabah

Kemudian aku pun menemuinya, dan berkata kepada orang itu,

“Wahai saudaraku, nikmat Allah mana yang engkau syukuri?”Kemudian laki-laki pemilik kemah itu menjawab,“Wahai saudara, diamlah. Demi Allah, seandainya Allah datangkan lautan, niscaya laut tersebut akan menenggelamkanku atau gunung api yang pasti aku akan terbakar atau dijatuhkan langit kepadaku yang pasti akan meremukkanku. Aku tidak akan mengatakan apapun kecuali rasa syukur.”Aku kembali bertanya,

“Bersyukur atas apa?”Laki-laki pemilik kemah itu menjawab lagi,“Tidakkah engkau melihat Dia telah menganugerahkan aku lisan yang senantiasa berdzikir dan bersyukur. Di samping itu, aku juga memiliki anak yang waktu sholat ia selalu menuntunku untuk ke masjid dan ia pula yang menyuapiku. Namun sejak tiga hari ini dia tidak pulang kemari. Bisakah engkau tolong carikan dia?”

Aku pun menyanggupinya dan pergi untuk mencari anaknya. Setelah beberapa saat mencari, aku mendapati jenazah yang sedang dikelilingi oleh singa. Ternyata anaknya laki-laki itu sudah dimakan oleh singa.

Aku pun bingung bagaimana caraku untuk mengatakannya kepada laki-laki pemilik kemah itu. Aku pun kembali dan berkata kepadanya,

“Wahai saudaraku, sudahkah engkau mendengar kisah tentang Nabi Ayub?”Laki-laki itu menjawab, “Iya, aku tahu kisahnya.”Kemudian aku bertanya lagi, “Sesungguhnya Allah telah memberinya cobaan dalam urusan hartanya. Bagaimana keadaannya dalam menghadapi musibah itu?”Ia menjawab, “Ia menghadapinya dengan sabar.”Aku kembali bertanya, “Wahai saudaraku, Allah telah menguji Ayub dengan kefakiran. Bagaimana keadaanya?”Ia menjawab, “Ia bersabar.”Aku kembali bertanya, “Ia pun diuji dengan tewasnya semua anak-anaknya, bagaimana keadaannya?”Ia menjawab, “Ia tetap bersabar.”Aku kembali bertanya, “Ia juga diuji dengan penyakit di badannya, bagaimana keadaannya?”Ia menjawab dan bailk bertanya, “Ia tetap bersabar. Sekarang katakan padaku di mana anakku?”Kemudian aku berkata,“Sesungguhnya putramu telah aku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan telah diterkam dan dimakan oleh binatang buas, semoga Allah melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan engkau”

Kemudian Laki-laki pemiliki kemah ini mengatakan,“Alhamdulillah, yang Dia tidak meninggalkan keturunan bagiku yang bermaksiat kepada Allah sehingga ia diazab di neraka.”Kemudian ia menarik napas panjang lalu meninggal dunia. Aku pun membaringkannya di tangannya dan berpikir apa yang harus aku perbuat. Aku sendirian dan bagaiman aku mengurus jenazah ini. Kemudian aku tutupi dengan jubahku dan beberapa saat kemudian lewat empat orang laki-laki mengendarai kuda.

Mereka berkata, “Wahai saudara, apa yang terjadi padamu?”Kemudian aku pun menceritakan kepada mereka apa yang telah aku alami dan aku meminta bantuan kepada mereka untuk mengurus jenazah laki-laki ini. Mereka bertanya, “Siapa dia?”Lalu aku menjawab, “aku juga tidak mengenalnya, dia dalam keadaan sakit dan memprihatinkan,”

Kemudian keempat laki-laki ini meminta untuk membuka penutup wajahnya, karena mungkin salah satu dari mereka mengenalnya. Ketika aku membuka penutup wajahnya, tiba-tiba mereka tersentak, lalu mencium dan menangisinya, dan berkata, “Subhanallah, wajah yang senantiasa bersujud kepada Allah. Mata yang selalu menunduk atas apa yang diharamkan Allah. Tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang dalam keadaan tidur”.Aku pun bertanya, “Kalian kenal dengan laki-laki ini?”Mereka menjawab, “Engkau tidak mengenalnya?”

Aku menjawab bahwa aku tidak tau siapa laki-laki ini. Kemudian mereka berkata,“Ini adalah Abu Qilabah, sahabat dari Ibnu Abbas. Laki-laki ini, pernah dimintai oleh khalifah untuk menjadi seorang hakim. Namun, ia menolak jabatan tersebut.”Perlu diketahui bahwa jabatan hakim atau qadhi ini adalah suatu jabatan khusus, di mana mereka akan mengatur hukum dan menentukan hukum di antara manusia. Ini merupakan jabatan yang mulia pada saat itu. Namun, Abu Qilabah menolaknya dan pergi ke wilayah Mesir hingga wafat dalam keadaan seperti ini.

Kemudian Abdullah bin Muhammad bersama empat laki-laki tadi pun memandikan, mengkafani, dan menyholatkannya, sebelum akhirnya memamkamkan beliau. Dikatakan dalam kisah lain bahwa Abu Qilabah ini adalah sahabat Rasulullah terakhir pada masa itu, sehingga khalifah ingin menjadikannya seorang hakim.Wallahu a’lam.

(mdk/ank)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Nabi Ayub dan Berbagai Ujiannya, Ajarkan Kesabaran dan Ketabahan Hati

Kisah Nabi Ayub dan Berbagai Ujiannya, Ajarkan Kesabaran dan Ketabahan Hati

Nabi Ayub mendapatkan banyak ujian namun tetap sabar dan tabah.

Baca Selengkapnya
Doa Nabi Ayyub dan Artinya, Mudah Diamalkan

Doa Nabi Ayyub dan Artinya, Mudah Diamalkan

Membaca doa Nabi Ayyub memiliki makna dan keutamaan tersendiri dalam Islam.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kaum Tsamud, Penyembah Berhala yang Diazab oleh Allah SWT

Sejarah Kaum Tsamud, Penyembah Berhala yang Diazab oleh Allah SWT

Kaum Tsamud adalah suatu masyarakat yang hidup setelah kaum Ad, yang juga disebutkan dalam Al-Qur'an.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bacaan Tasbih dan Keutamaannya, Perlu Diamalkan

Bacaan Tasbih dan Keutamaannya, Perlu Diamalkan

Tasbih memiliki arti menyucikan Allah SWT dari segala keburukan.

Baca Selengkapnya
Kisah Kaum Tsamud, Kaum Nabi Saleh yang Dapat Azab Pedih oleh Allah SWT

Kisah Kaum Tsamud, Kaum Nabi Saleh yang Dapat Azab Pedih oleh Allah SWT

Kaum Tsamūd adalah sebuah kaum yang diutus Nabi Saleh dan dapat azab dari Allah SWT.

Baca Selengkapnya
Bacaan Doa Lailatul Qadar, Lengkap Beserta Artinya

Bacaan Doa Lailatul Qadar, Lengkap Beserta Artinya

Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan dalam agama Islam yang memiliki keistimewaan dan keberkahan luar biasa.

Baca Selengkapnya
Apakah Siksa Kubur Dihentikan di Bulan Ramadan? Begini Penjelasannya

Apakah Siksa Kubur Dihentikan di Bulan Ramadan? Begini Penjelasannya

Azab kubur termasuk perkara ghaib. Masalah ghaib hanya diketahui oleh Allah SWT dan makhluk yang bersangkutan.

Baca Selengkapnya
Ayat tentang Bersyukur dan Bersabar, Jadi Renungan dan Motivasi Diri

Ayat tentang Bersyukur dan Bersabar, Jadi Renungan dan Motivasi Diri

Ayat tentang bersyukur dan bersabar di Al Quran ini bisa jadi renungan dan motivasi diri.

Baca Selengkapnya
Hizib Sulaiman Penakluk Jin, Melancarkan Rezeki, dan Menghindari Musibah

Hizib Sulaiman Penakluk Jin, Melancarkan Rezeki, dan Menghindari Musibah

Nabi Sulaiman adalah utusan Allah, di mana salah satu keistimewaannya yaitu kemampuannya dalam menundukkan jin.

Baca Selengkapnya