

Belakangan ini nama Pantai Loji mencuat lantaran kondisinya yang dipenuhi sampah di bibir pantainya. Hal ini diketahui setelah Pandawara Group mengunggah video ajakan untuk membersihkan Pantai Loji di media sosial.
Mereka mengajak masyarakat sekitar Pantai Loji untuk membersihkan kawasan tersebut. Lewat video yang diunggah di TikTok, sontak ajakan tersebut menjadi viral di media sosial.
Tak sedikit netizen berkomentar positif terkait gerakan bersih-bersih pantai yang penuh dengan sampah ketimbang pasir pantai dan air lautnya. Selain respons positif, ada juga pihak-pihak yang menolak aksi membersihkan pantai tersebut.
Lebih jauh, berikut fakta Pantai Loji di Sukabumi yang sedang viral di media sosial.
Pantai Loji yang terletak di Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi itu rupanya menjadi salah satu spot wisata andalan masyarakat lokal. Tak sedikit wisatawan yang berkunjung ke pantai tersebut hanya sekedar untuk menikmati suasana ketenangan di sana.
Alasan lain pengunjung berwisata di Pantai Loji karena letaknya yang dilintasi jalur sabuk Geopark Ciletuh. Pantai ini memiliki ciri khas, yaitu banyak batuan karang yang indah.
Selain itu, lokasinya dekat dengan PLTU sehingga terdapat pemandangan cerobong asap besar yang keren untuk diabadikan.
(Foto: instagram/daffaulhaqadabi)
Selain menjadi spot wisata, di kawasan Pantai Loji juga terdapat rumah ibadah umat Buddha yang dikenal dengan nama Vihara Hai Kwan Se Im Pu Sa. Tidak diketahui pasti rumah ibadah ini bisa didatangi wisatawan atau tidak, namun rasa toleransi antar sesama sangatlah hangat.
Vihara Hai Kwan Se Im Pu Sa ini sudah menjadi salah satu bangunan ikonik yang menghiasi kawasan Pantai Loji di samping adanya PLTU. Selain itu, tempat ini juga cocok sebagai spot untuk melihat matahari terbit maupun terbenam di tanah Sukabumi.
(Foto: Indonesia Kaya)
Sisi lain dari Pantai Loji yang indah adalah permasalahan sampah yang terus menghantui. Sampai akhirnya Pandawara Group mendeklarasikan untuk membersihkan tumpukan sampah di pantai tersebut.
Menurut Pandawara Group, Pantai Loji menjadi pantai terkotor nomor 4 di Indonesia. Tumpukan sampah di Pantai Loji terlihat menjadi pengganti dari pasir pantai yang indah itu. Dari situ lah, nama Pantai Loji mencuat dan hangat diperbincangkan oleh publik akhir-akhir ini.
(Foto: Pixabay)
Video Pandawara Group yang berencana akan mengajak warga sekitar pantai untuk membersihkan Pantai Loji pun sudah terdengar oleh Kepala Desa Sangrawayang, Muhtar. Ia juga berkomentar dan merespons terkait aksi bersih-bersih yang akan dilakukan Pandawara Group itu.
Hal yang ditolak oleh Muhtar bukan aksinya, melainkan kontennya. Muhtar beranggapan jika ingin bersih-bersih sudah menjadi kewajiban semua orang, jangan disebarluaskan di platform media sosial.
(Foto: Instagram/pandawaragroup)
Entah ini senggolan dari Kades yang melarang Pandawara Group untuk mengunggah video bersih-bersih Pantai Loji, atau bahkan aksinya akan terhenti?
Hal ini terlihat dari caption pada unggahan terakhir Pandawara Group yang bertuliskan:
“hanya ingin bumi dan lingkungan yang lebih baik tanpa terjadi kerusakan lingkungan”
terima kasih atas dukungannya selama ini❤️.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampah tersebut diketahui merupakan kiriman dari sungai.
Baca SelengkapnyaAksi Pandawara Group kembali mencuri perhatian publik. Kali ini membersihkan pantai terkotor ke 2 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKomunitas Pandawara akhirnya mendapat titik terang dari konflik dengan perangkat desa Sangrawayang.
Baca SelengkapnyaAksi Bumantara Team bersih-bersih sampah di Kota Medan menambah catatan kelompok anak muda yang peduli dengan lingkungan, menyusul adanya Pandawara Grup.
Baca SelengkapnyaSosok Kepala Desa Sangrawayang Sukabumi curi perhatian. Ia sempat menolak kegiatan Pandawa Group membersihkan pantai.
Baca SelengkapnyaPenolakan ini karena pemerintah seakan tak dikaitkan dalam inisiatif bersih-bersih ini.
Baca SelengkapnyaPandawara bergabung bersama petugas gabungan dan relawan yang melakukan kegiatan bersih-bersih pantai sejak Rabu (4/10) lalu.
Baca Selengkapnya