Bipolar Artinya Gangguan Mental dengan Perubahan Emosi yang Cepat, Pahami Gejalanya
Merdeka.com - Bipolar adalah suatu gangguan mood yang dikarakterisasikan oleh adanya fluktuasi mood yang ekstrem dari euforia menjadi depresi berat dan diperantarai oleh periode mood yang normal (eutimik). Gangguan mental yang sering disebut manik depresi ini merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang penting, yang terjadi hampir 2-4 % dari populasi.
Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood high) dan suasana hati yang buruk (mood low). Akan tetapi, seseorang yang menderita bipolar disorder memiliki mood swings yang ekstrem yaitu perasaan yang mudah berubah secara drastis.
Suatu ketika, seorang pengidap bipolar disorder bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Namun, ketika moodnya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri.
Meskipun beberapa tahun terakhir istilah gangguan bipolar telah banyak diperbincangkan di tengah khalayak, namun masih ada saja yang merasa asing dengan penyakit gangguan mental ini. Maka dari itu, berikut ini informasi lengkap mengenai bipolar artinya yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan juke.kedokteran.unila.ac.id.
Jenis-Jenis Bipolar
Ada tiga jenis utama dari gangguan bipolar yaitu sebagai berikut:
Bipolar IBipolar I didefinisikan dari munculnya setidaknya gejala manik. Penderita mungkin mengalami depresi hebat atau hipomanik sebelum dan sesudah mania. Jenis gangguan bipolar ini memengaruhi pria dan wanita secara setara.
Bipolar IIOrang dengan jenis gangguan bipolar tipe II ini mengalami satu kali depresi besar yang berlangsung setidaknya dua minggu. Di mana penderita jenis ini juga memiliki setidaknya satu kali hipomanik yang berlangsung sekitar empat hari. Jenis gangguan bipolar ini dianggap lebih umum terjadi pada wanita.
CyclothymicOrang-orang dengan cyclothymia memiliki beberapa kali hipomania dan depresi. Gejala-gejala ini lebih pendek dan lebih baik dari mania dan depresi yang disebabkan oleh gangguan bipolar I atau bipolar II. Kebanyakan orang dengan kondisi ini biasanya akan mengalami gejala selama satu atau dua bulan, tepatnya pada saat suasana hati mereka sedang stabil.
Penyebab Bipolar
GenetikaApabila orang tua atau saudara kandung kamu memiliki riwayat gangguan bipolar, bisa saja kamu lebih mungkin mengalami kondisi yang sama dibandingkan orang lain. Akan tetapi, penting untuk diingat jika kebanyakan orang yang punya gangguan bipolar dalam riwayat keluarga mereka sering tidak menyadarinya.
Otak dan SarafSelain faktor genetika, penyebab lain dari bipolar adalah struktur otak kamu yang dalam hal ini bisa memengaruhi risiko kelainan mental. Kelainan pada struktur atau fungsi otak kamu akan meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan mental secara umum.
Faktor LingkunganSelain disebabkan kesehatan tubuh yang dapat membuat kamu mengalami gangguan bipolar, ada juga beberapa faktor lingkungan dan kombinasinya yang bisa memengaruhi tercetusnya penyakit dan berkontribusi terhadap perkembangan penyakit bipolar tersebut.
Gejala Bipolar
Gejala manik beda dengan kegirangan yang normal. Penderita yang sedang dalam kondisi manik biasanya punya energi berlebihan dan cenderung berperilaku destruktif, serta akan mengganggu orang lain.
Gejala bipolar manik beberapa di antaranya adalah:
Dapat disertai dengan keyakinan yang salah (waham), misalnya merasa bahwa ia adalah orang paling hebat di dunia, meyakini bahwa ayahnya adalah presiden, dan lain sebagainya.Bisa disebut bipolar kondisi manik bila gejala di atas berlangsung selama setidaknya empat hari.
Kemudian, jika penderita penyakit bipolar mengalami episode depresi, penderita akan terlihat mengalami kesedihan ekstrem yang tidak jelas penyebabnya. Pada tahap depresi cukup berbeda dengan kesedihan biasa. Saat depresi, kondisi sedih bisa menyebabkan penderitanya tidak mampu beraktivitas seperti biasa dan hal ini terjadi selama hampir lebih dari dua minggu.
Adapun beberapa gejala dari bipolar tahap depresi antara lain:
Cara Mengatasinya
Selain mengetahui jenis, penyebab, hingga gejala bipolar kamu juga perlu tahu mengenai bagaimana cara mengatasinya. Langkah pengobatan untuk gangguan bipolar sendiri ada baiknya dilakukan oleh psikiater.
Pengobatan bipolar biasanya berupa psikoterapi dan pemberian obat-obatan. Psikoterapi dilakukan dengan cara melakukan konseling untuk menggali emosi serta masalah hidup yang dialami penderita. Selain itu, penderita bipolar juga akan dilatih untuk menyadari perubahan mood yang biasanya mereka alami dan mempelajari bagaimana cara mengatasinya dari dalam diri sendiri.
Kemudian ada juga pemberian obat bipolar yang berguna untuk menjaga mood penderitanya (mood stabilizer). Akan tetapi, jika bipolar dalam fase depresi, dokter biasanya juga akan memberikan antidepresan.
Apabila gangguan bipolar yang dialami sering menyebabkan penderitanya cenderung membahayakan diri sendiri bahkan orang lain. Selain itu, biasanya penderita bipolar juga perlu dirawat di rumah sakit untuk sementara waktu.
(mdk/nof)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesehatan mental adalah hal yang harus diperhatikan dengan serius. Salah satu gangguan kesehatan mental yang memerlukan perhatian adalah gangguan bipolar.
Baca SelengkapnyaSejumlah gangguan mental kerap dianggap sebagai hal yang sama. Hal ini lah yang kerap terjadi pada Borderline Personality Disorder dan Bipolar.
Baca SelengkapnyaDepresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengendalikan emosi saat marah adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaMengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaSebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca SelengkapnyaBeberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.
Baca SelengkapnyaTinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.
Baca Selengkapnya