Merdeka.com - Akhir tahun 1945, Bandung terbakar api revolusi. Kedatangan pasukan Inggris untuk melucuti Jepang menimbulkan konflik bersenjata. Kadang terselip kisah mengundang senyum di antara tegangnya pertempuran.

Oleh: Hendi Jo

Kisah Soleh (93) misalnya, seorang tukang dagang telur bebek. Suatu ketika seorang yang dikenalnya sangat baik di kota Bandung tiba-tiba menitipkan sejumlah telur bebek yang sudah rapi tertata di keranjang kepadanya.

Orang itu berpesan jika sudah sampai Majalaya, telur-telur itu harus diserahkan ke sebuah warung makan. Soleh tentu saja tidak keberatan membawa telur-telur bebek itu. Apalagi sang penitip memberinya upah yang lumayan besar.

Tanpa curiga dibawanya telur-telur itu hingga melewati beberapa pos penjagaan serdadu Inggris yang melewatkannya begitu saja.

"Saya memang sering tak diperiksa oleh tentara-tentara itu karena selain saya memang sudah dikenal oleh mereka, beberapa tentara Gurkha itu juga adalah langganan saya," tutur Soleh.

Granat Dicat Biru

Bukan main terkejutnya Soleh setelah sampai di warung itu. Dia baru tahu bahwa di sela-sela telur tersebut ada sejumlah granat tangan yang sengaja dicat biru muda mirip warna telur.

Soleh bersyukur dia selamat dan tidak digeledah. Jika ketahuan tentara Inggris menyelundupkan granat seperti itu, sudah pasti dia akan ditangkap dan dieksekusi.

"Teu kabayang upami harita Abah digaradah ku Gurkha, tos pasti Abah tinggal ngaran ayeuna (Tidak terbayang jika saya saat itu diperiksa tentara Gurkha, sudah pasti saya tinggal nama saja sekarang)," ujarnya sambil terkekeh.

Granat memang menjadi salah satu senjata penting dalam rangkaian Peristiwa Bandung Lautan Api. Umumnya para pejuang mendapatkan granat rampasan dari Jepang atau Belanda.

Granat Vs Tank Sherman

Seperti dalam pertempuran di Jalan Cikawao. 6 Desember 1945, para pejuang Indonesia dari Batalyon Soemarsono, Batalyon Achmad Wiranatakusumah, Laskar Sabilillah dan Laskar Hizbullah pimpinan Husinsyah memberondong dengan tembakan gencar rombongan pasukan Inggris.

Di tengah kepanikan prajurit-prajurit Divisi ke-23 British Indian Army,  seorang pejuang muda Hizbullah bernama Agus berlari ke arah salah satu tank Sherman tersebut. 

Sambil meneriakkan takbir, dia kemudian menaiki Sherman itu, membuka kanopi-nya dan langsung meloncat ke dalam tank sambil membawa dua granat yang siap pakai. 

 Glaarrr! Monster berkulit besi itu pun roboh bersama prajurit-prajurit Gurkha di dalamnya.