

Namun, sejak kapan manusia mulai berpakaian?
Sumber: IFL Science
Hingga saat ini, para arkeolog belum menemukan pakaian yang lebih tua dari Gaun Tarkhan. Hal ini tidak mengherankan, karena pada masa itu, berbeda dengan era sekarang di mana banyak pakaian terbuat dari serat sintetis yang tidak dapat terurai secara alamiah, pakaian kuno dibuat dari serat hewan atau tumbuhan yang dapat terurai, seperti wol atau linen. Gaun Tarkhan kemungkinan besar masih ada karena berada dalam lingkungan yang sangat kering, yang menghambat proses degradasi.
Meskipun kemeja menjadi pakaian paling awal yang hampir seluruhnya ditemukan oleh para ahli arkeologi, hal ini tidak menjadi bukti terawal terkait tekstil tenunan. Penelitian kemudian beralih ke bukti yang tidak langsung terkait kapan manusia pertama kali meninggalkan kebiasaan bertelanjang.
Sebagai contoh, di pemukiman kuno Çatalhöyük, Turki, para arkeolog menemukan pecahan tekstil tenunan dari serat tumbuhan yang diyakini berusia sekitar 8.500 tahun, mengindikasikan manusia pada waktu itu sudah memproduksi dan mengenakan pakaian.
Jika berbicara mengenai serat, terdapat bukti yang jauh lebih kuno daripada potongan kain yang ditemukan di Turki. Di Gua Dzudzuana, Georgia, sekitar 1.440 kilometer dari lokasi sebelumnya, peneliti menemukan serat rami liar. Beberapa serat ini sudah dipilin dan diwarnai dengan pigmen alami, yang dianggap sebagai bukti awal praktik menjahit pakaian. Menariknya, serat-serat ini memiliki usia sekitar 30.000 tahun, sebuah lonjakan yang cukup besar dalam sejarah asal usul pakaian.
Para peneliti mengambil pendekatan yang tidak biasa untuk mengeksplorasi sejarah pakaian dengan memeriksa kutu. Terdapat dua jenis kutu yang menyebabkan gangguan pada manusia yaitu kutu kepala yang menggigit kulit kepala, dan kutu badan yang memakan tubuh. Kutu badan juga dapat ditemukan pada pakaian kita, sehingga para ilmuwan mengemukakan teori bahwa mengetahui asal usul kutu badan dapat memberikan petunjuk tak langsung tentang kapan manusia mulai mengenakan pakaian.
Dalam beberapa penelitian, para peneliti membandingkan DNA kutu kepala dan kutu badan untuk menentukan waktu munculnya kutu badan. Salah satu perkiraan terbaru menyatakan bahwa perbedaan antara kutu kepala dan kutu badan mungkin muncul antara 83.000 hingga 170.000 tahun yang lalu, memberikan indikasi awal kemunculan pakaian pada periode tersebut. Namun, ini hanya perkiraan kasar karena kutu badan memerlukan waktu untuk beradaptasi, sehingga mungkin pakaian sudah ada sebelum rentang waktu tersebut.
Meskipun terdapat bukti bahwa manusia modern mengenakan pakaian, ada petunjuk bahwa Neanderthal juga mungkin mengenakan mantel bulu.
Walaupun demikian, semakin kita menyelami sejarah, semakin sulit untuk menemukan bukti langsung, dan mungkin kita tidak akan pernah sepenuhnya mengetahui kebenaran sejati tentang awal mula pakaian.
Foto: Daumantas Liekis/Shutterstock.com
Reporter Magang: Haikal Ersyad
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan pertanian sudah dilakukan umat manusia ribuan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTemuan baru ini membuktikan bahwa manusia telah mengenal rokok jauh sebelum yang diperkirakan para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan tentang klaim dari penelitian tersebut.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan terus mengungkap misteri tentang nenek moyang terakhir yang menghubungkan manusia dengan kera.
Baca SelengkapnyaJika penelitian berhasil, maka ada secercah harapan bagi kaum laki-laki yang mengalami nasib ini.
Baca SelengkapnyaPenemuan jejak sepatu kuno yang berusia hingga 150.000 tahun di pantai Afrika Selatan mengungkapkan bukti penting sejarah penggunaan alas kaki oleh manusia.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini berdasarkan penelitian terbaru oleh ilmuwan.
Baca Selengkapnya