Putra Maryam, Kelahiran Bayi Ini Jadi Simbol Kemenangan Palestina karena Ibunya Tewas Dibom Israel
Bayi malang ini dikeluarkan dari perut ibunya yang sedang sekarat setelah dihantam bom Israel.
Bayi malang ini dikeluarkan dari perut ibunya yang sedang sekarat setelah dihantam bom Israel.
Sumber: Al Jazeera
Pada saat kelahirannya, operasi caesar darurat dilakukan pada ibu yang sekarat tersebut, dengan kondisi hamil 32 minggu, dan bayi laki-lakinya ditarik keluar dari rahimnya, masih hidup dan dengan detak jantung yang lemah.
Kemudian bayi tersebut dipindahkan ke RS al-Shifa, dengan menjalani ventilasi mekanis, bersama dengan 54 bayi prematur.
"Dia sedang dalam proses penyembuhan," kata Bulbul.
“Kami melepasnya dari ventilasi mekanis setelah enam hari, dan tiga hari kemudian, kami dapat melihat bahwa dia menderita iskemia serebral, yang merupakan cedera otak akut akibat gangguan aliran darah ke otak. Ini dampak dari ibunya yang meninggal sebelum dia lahir.”
Pada saat itu tidak ada kerabat yang datang untuk mengklaim bayi tersebut, namun tim rumah sakit merawatnya.
"Setiap kali saya memeriksanya, saya dicengkeram dengan kesedihan dan rasa sakit," kata dokter, menunjuk ke peristiwa traumatis yang mengantarkan kelahiran anak laki-laki itu.
“Tapi selama dia masih hidup, dia memberi kita kekuatan dan harapan bahwa kita akan mengatasi hari-hari yang mengerikan ini. Bahkan kesabaran untuk menahan kengerian yang kita lihat setiap hari."
Serangan udara terus menghantam Gaza tanpa henti, sementara Israel menerapkan blokade penuh yang memutus pasokan air, listrik, dan bahan bakar dari satu-satunya pembangkit listrik di daerah itu.
Para dokter telah memberikan peringatan serius tentang dampak buruk dari tindakan ini, dengan menyebutkan bahwa ratusan pasien yang bergantung pada mesin pernapasan berisiko meninggal. Pasokan bahan bakar di rumah sakit telah habis, dan beberapa rumah sakit terpaksa tutup. Namun, beberapa seperti al-Shifa masih menggunakan generator tenaga surya.
Sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza berada di ambang kehancuran, dan sulit untuk memastikan nasib 130 bayi prematur yang saat ini dirawat di tujuh unit perawatan intensif neonatal di wilayah terkepung tersebut. Kementerian kesehatan memperingatkan bahwa nyawa mereka dalam bahaya jika bahan bakar tidak segera mencapai rumah sakit.
“Tanpa pasokan bahan bakar untuk menggerakkan mesin ventilasi, semua bayi ini akan meninggal dalam waktu lima menit,” ujar Bulbul dengan lugas.
“Walaupun ada 10 ventilator, namun tujuh di antaranya sudah tidak berfungsi.”
Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera
Keffiyeh dan pohon zaitun memiliki makna mendalam bagi perlawanan bangsa Palestina terhadap penjajahan Israel.
Baca SelengkapnyaWarga Palestina di Jalur Gaza berhasil meruntuhkan tembok pembatas yang mengepung mereka dari dunia luar untuk pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaIsrael mengebom Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza pada Selasa (17/10) malam, menewaskan lebih dari 500 orang.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan serangan Israel telah merenggut lebih dari 2.670 nyawa warga Palestina, sementara 9.600 lainnya luka serius.
Baca SelengkapnyaBuah semangka menjadi simbol perlawanan dan solidaritas warga dunia untuk Palestina.
Baca SelengkapnyaHasil penelitian menunjukkan Palestina kaya sumber daya alam khususnya minyak dan gas, bernilai ribuan triliun.
Baca SelengkapnyaMereka menjadi sasaran penyiksaan, bahkan ada yang dipukuli hingga tewas.
Baca SelengkapnyaIsrael kembali menggempur Jalur Gaza, Palestina pada Jumat (1/12) pagi.
Baca SelengkapnyaSemangka menjadi simbol dukungan terhadap Palestina yang kini digempur Israel.
Baca Selengkapnya