Pengusaha Israel Dibunuh Orang Tak Dikenal di Mesir, Diduga Agen Mossad yang Menyamar
Pengusaha Israel-Kanada dibunuh orang tak dikenal saat berada di Alexandria, Mesir. Pengusaha bernama Ziv Kipper ini dibunuh sekelompok pria bersenjata pada Selasa (7/5) malam di daerah Smouha, seperti dikutip dari The Cradle.
Saat ini, Kementerian Dalam Negeri Mesir tengah melakukan penyelidikan atas kasus pembunuhan. Sementara itu, media Israel, Ynet melaporkan Kementerian Luar Negeri Israel juga sedang menelusuri kasus ini.
Menurut akun LinkedIn Kipper, dia adalah CEO O,K Group LLC, sebuah perusahaan Mesir yang mengekspor buah dan sayuran, yang memiliki kantor pusat di Alexandria, dan beberapa kantor di Ukraina dan Israel.
Menurut akun LinkedIn Kelompok yang disebut 'Vanguards of Liberation – Martyr Mohammad Salah Group' asal Mesir mengklaim bertanggung jawab atas kematian Kipper. Nama kelompok ini diambil dari nama polisi perbatasan yang melakukan operasi perlawanan yang menewaskan tiga tentara Israel di perbatasan negara tersebut pada Juni 2023.
Dalam pernyataan yang belum terverifikasi, kelompok ini menyatakan:
"Kami... mengumumkan pertanggungjawaban kami karena menargetkan agen kriminal Israel Ziv Kipper, yang memanfaatkan beberapa aktivitas bisnis untuk menutupi aktivitasnya mengumumpulkan informasi dan merekrut agen Mossad. Ini berdasarkan penilaian intelijen yang cermat dari aktivitas target, yang akan kami publikasikan detailnya secara bertahap sesuai kondisi keamanan."
berita untuk kamu.
- Hari Ariyanti
Pentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaKisah-Kisah Mencekam dari Penjara Israel, Tahanan Palestina Alami Penyiksaan Terburuk, Dipukuli Sampai Disetrum
Baca SelengkapnyaSerangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini detik-detik intelijen Turki gerebek persembunyian agen Mossad Israel yang hendak bunuh petinggi Hamas.
Baca SelengkapnyaKemenag menegaskan Indonesia mendukung penuh kebebasan Palestina atas agresi militer Israel.
Baca SelengkapnyaMereka yang menolak ikut wajib militer terancam dipenjara.
Baca SelengkapnyaUsulan ini bikin syok anggota Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat mendengarnya langsung dari Menlu Israel.
Baca SelengkapnyaKendati merupakan area steril, namun pasukan Israel masih terus mengejar sasaran.
Baca SelengkapnyaAda 50 orang relawan dari Indonesia yang siap bertempur. Mereka telah dilatih dan dipersenjatai.
Baca Selengkapnya