Pegawai Kehutanan Temukan 10 Butir Telur Paling Langka, Mirip Batu dengan Warna Hijau Gelap
Sekilas, telur-telur ini mirip batu kerikil dengan warna hijau gelap.
Saat melakukan penyisiran rutin terhadap satwa liar yang terancam punah sebelum operasi penebangan, staf dari Perusahaan Kehutanan Australia menemukan sekumpulan telur sangat langka. Ini disebut “penemuan ekologis yang signifikan”.
Dikutip dari IFL Science, Kamis (12/9), telur ini milik burung emu pesisir, salah satu burung paling langka di dunia.
-
Hewan purba apa yang ditemukan di Australia? Para ilmuwan menemukan makhluk aneh yang dijuluki 'echidnapus', yang mereka yakini hidup di Australia pada zaman prasejarah.
-
Hewan apa yang unik di Australia? Australia dikenal sebagai rumah bagi berbagai satwa endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia. Kanguru dan koala adalah dua hewan ikonik yang hanya hidup di benua ini. Selain itu, ada juga platipus, echidna, dan wombat yang menjadi bagian dari keanekaragaman fauna Australia.
-
Apa yang ditemukan di Australia Barat? Kristal kuno ini ditemukan di sebuah lapisan batu terpencil yang disebut Jack Hills, Australia Barat.
-
Apa yang ditemukan di hutan? Mayat seorang perempuan ditemukan di kawasan Hutan Tahura Raden Soerjo, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.
-
Apa temuan arkeolog di Australia? Dua tongkat kayu ditemukan di sebuah gua di Australia, menunjukkan tanda-tanda pembuatan yang sangat mirip dengan praktik sihir dan perdukunan Aborigin yang dijelaskan pada abad ke-19.
Burung emu pesisir ini dulunya tersebar luas di pesisir timur laut New South Wales (NSW) dan berperan penting dalam menyebarkan buah-buahan dan benih ke seluruh wilayah tersebut.
Sejak 2002, burung emu pesisir ditetapkan sebagai hewan yang terancam punah oleh pemerintah New South Wales.
Telur-telur ini berwarna hijau tua dan sekilas mirip batu kerikil – sembilan di antaranya ditemukan di dalam sarang dan sebutir telur di temukan di dekat sarang.
Menetas
“Diperkirakan hanya ada kurang dari 50 ekor Emu Pesisir yang tersisa di Pesisir Utara, sehingga menemukan sarang (berisi) telur adalah momen penting bagi populasi yang terancam punah tersebut,” kata Ahli Ekologi Senior Perusahaan Kehutaan Australia, Chris Slade, dalam sebuah pernyataan.
"Ini merupakan prospek yang luar biasa karena waktu penemuannya tepat dalam arti bahwa segala upaya kini dapat dilakukan untuk mencoba dan memastikan telur-telur tersebut menetas menjadi anak burung emu."
Slade mengatakan, dari tiga telur yang tersisa di sarang, dua telur telah ditetaskan induknya. Telur yang tersisa, yang ternyata tidak bisa menetas, diambil untuk pengujian.
Tujuh telur lainnya dibawa ke inkubator oleh tim Saving Our Species dari departemen lingkungan hidup sebagai bagian dari program penangkaran emu pesisir. Dua telur telah menetas – meskipun salah satu anak burung tersebut kemudian mati karena sebab yang tidak diketahui – sementara lima lainnya masih berada di inkubator.