Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mantan Pejabat Intelijen: Kanada Harus Larang Jaringan 5G Huawei

Mantan Pejabat Intelijen: Kanada Harus Larang Jaringan 5G Huawei huawei. ©Reuters

Merdeka.com - Seorang mantan pejabat intelijen Kanada mengungkapkan, negara itu harus melarang Huawei Technologies Co Ltd dari China memasok peralatan ke jaringan 5G Kanada karena risiko keamanannya terlalu besar. Ini disampaikan dalam sebuah artikel yang terbit pada Senin kemarin.

Richard Fadden, yang menjabat sebagai kepala agen mata-mata Badan Intelijen Keamanan Kanada dari 2009 hingga 2013, mengatakan sedang mengumpulkan bukti untuk memblokir Huawei.

"Pemerintah Kanada harus mengabaikan ancaman dan melarang jaringan 5G Huawei di Kanada untuk melindungi keamanan Kanada," tulisnya di Globe and Mail, seperti dilansir Reuters, Selasa (22/1).

Duta Besar China untuk Kanada pekan lalu mengancam akan bereaksi jika Ottawa memblokir Huawei. Namun peringatan itu diabaikan pemerintah Kanada. Hubungan kedua negara memburuk sejak petinggi Huawei ditangkap di Vancouver bulan lalu dengan surat perintah ekstradisi Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Kanada tengah mempelajari implikasi keamanan jaringan 5G, generasi terbaru komunikasi seluler. Namun hasil studi ini belum dipastikan akan dirilis dalam waktu dekat, kata sumber terkait pekan lalu.

Beberapa sekutu Kanada telah memberlakukan pembatasan penggunaan peralatan Huawei, dengan alasan risiko spionase. Menteri Keamanan Publik Kanada, Ralph Goodale kemarin mengatakan kepada wartawan, perusahaan lain dapat memasok peralatan untuk jaringan 5G di masa depan, tapi tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Seperti diketahui, China menahan dua warga Kanada bulan lalu setelah penangkapan Meng Wanzhou, Kepala Keuangan Huawei sekaligus putri pendiri perusahaan tersebut, dan menuntut agar dibebaskan. Pengadilan China kemudian mengadili kembali seorang warga Kanada yang telah dipenjara karena penyelundupan narkoba dan menjatuhkan hukuman mati.

"Jika China menjatuhkan hukuman mati terhadap warga Kanada untuk membela perusahaan jawara nasionalnya, apa yang akan dilakukannya jika Partai Komunis Tiongkok memiliki akses bebas ke jaringan komunikasi penting Kanada?" kata Richard Fadden. Baik Kedutaan Besar China maupun Huawei tak menanggapi permintaan konfirmasi atas hal ini.

Juru Bicara Menteri Luar Negeri China, Hua Chunying hari ini menyebut pernyataan Fadden sebagai omong kosong.

Sebanyak 143 akademisi dan mantan duta besar dari berbagai negara kemarin menyampaikan surat terbuka kepada Presiden China, Xi Jinping dan mendesaknya untuk membebaskan dua warga Kanada.

"Kami sekarang harus lebih berhati-hati bepergian dan bekerja di China, termasuk melibatkan rekan-rekan China kami," tulis mereka.

Kebijakan pemerintah China menurut mereka dapat menciptakan ruang ketidakpercayaan yang semakin besar terhadap negara tersebut. Termasuk dapat menjadi kendala dalam upaya mengatasi perselisihan. Dampaknya akan dirasakan tak hanya oleh China, tapi juga negara-negara lain. Hua Chunying menanggapi pihak yang bertanda tangan dalam surat tersebut tidak bisa disebut mewakili dunia dan menuding mereka sengaja membangun ketakutan.

Duta Besar Kanada untuk China, John McCallum, pada Jumat lalu menyampaikan prioritas utama pihaknya ialah membebaskan dua warga negaranya dan membatalkan hukuman mati untuk satu terpidana.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indosat Buka Suara soal Gangguan Layanan yang Buat Pengguna Marah

Indosat Buka Suara soal Gangguan Layanan yang Buat Pengguna Marah

SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchinson, Steve Saerang menyampaikan, saat ini, layanan data Indosat sudah kembali normal sepenuhnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir

Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir

Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.

Baca Selengkapnya
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun

Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun

Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Disinggung Ganjar Pranowo, Ini Sederet Kecanggihan Rudal Supersonik yang Jarang Diketahui Orang

Disinggung Ganjar Pranowo, Ini Sederet Kecanggihan Rudal Supersonik yang Jarang Diketahui Orang

Ganjar mengatakan sistem pertahanan Indonesia harus bisa mengantisipasi pertarungan global antara Amerika Serikat dengan China.

Baca Selengkapnya
Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China

Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China

Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.

Baca Selengkapnya
Debat Capres: Ganjar Ingin Bangun Rudal Hipersonik dan Senjata Otonom, Dananya 2 Persen dari PDB

Debat Capres: Ganjar Ingin Bangun Rudal Hipersonik dan Senjata Otonom, Dananya 2 Persen dari PDB

Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sistem pertahanan Indonesia harus bisa mengantisipasi pertarungan global antara Amerika Serikat dengan China.

Baca Selengkapnya
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.

Baca Selengkapnya