Dua kecelakaan tambang di China dalam sepekan, 38 orang tewas
Merdeka.com - Dalam sepekan, tiga kecelakaan tambang terjadi di China. Akibat insiden ini, sedikitnya 38 orang tewas.
Kecelakaan tambang ini semakin memperjelas buruknya keselamatan kerja di Negeri Tirai Bambu.
Reuters melaporkan, Sabtu (3/12), insiden pertama terjadi kemarin, yang menewaskan 21 orang setelah tambang batu bara meledak di timur laut Provinsi Heilongjiang. Dan hari ini, sebuah tambang batubara juga meledak di utara China, di wilayah Mongolia, dan menewaskan 17 orang.
"Di tambang batu bara Qitaihe pada Selasa kemarin juga terjadi kecelakaan, 22 pekerja terjebak di bawah tanah," tulis kantor berita Xinhua.
Banyak pekerja tambang di China yang mengalami kecelakaan akibat kurangnya fasilitas keselamatan saat bekerja. Sementara itu, batubara menguasai hampir dua pertiga konsumsi energi di China.
Meski demikian, tambang batu bara merupakan tambang paling mematikan di dunia.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat kebiasaan ini sering membuat jadwal penerbangan di China delay.
Baca SelengkapnyaSuhu rendah yang melanda bagian utara Beijing menyebabkan Tembok Besar China di wilayah Shuiguan memutih berselimut salju
Baca SelengkapnyaMereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca Selengkapnya