Desa Celtic Kuno Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tengah Ladang, Ada Pemakaman Umum Sampai Balai Desa
Ahli arkeologi berhasil menemukan desa Celtic kuno berusia 2.300 tahun dan bukti pemukiman bangsa Romawi kecil di Munich, Jerman. Desa kuno tersebut ditemukan di sebuah ladang di pinggiran utara Munich dan ini merupakan desa Celtic pertama yang sangat mirip dengan penemuan di Bavaria, Jerman.
Sumber: Arkeonews
Bangsa Celtic dari peradaban La Tene hidup pada akhir Zaman Besi sekitar tahun 450 SM. Bangsa ini berhasil hidup makmur dan tinggal di permukiman tersebut hingga tahun 1.000 M.
Pada mulanya bangsa Celtic menghuni daerah yang sekarang disebut Bavaria, namun bangsa Romawi akhirnya mengalahkan mereka dan mengintergrasikannya ke dalam kerajaan mereka.
Selama penyelidikan arkeologi sebagai bagian dari pengembangan kawasan permukiman baru, ditemukan sebuah denah rumah dari pemukiman sebelumnya dalam jumlah di atas rata-rata. Lubang-lubang tiang pada lokasi ini sekarang terlihat seperti lingkaran di kerikil, merupakan sisa-sisa terakhir dari rumah-rumah tambang.
Sumber: Arkeonews
Temuan ini memberikan bukti mengesankan bahwa sekitar 500 orang telah tinggal di disktik Feldmoching sejak Zaman Besi, merupakan jumlah yang besar pada masanya.
Foto: 3Archaeologists
Ahli arkeologi dan manajer penggalian Carl Goderz mengatakan mereka jarang dapat memeriksa lokasi konstruksi sebesar itu dalam sekali duduk.
berita untuk kamu.
“Munich dulunya besar. Orang-orang berbondong-bondong ke sini 2.000 tahun yang lalu untuk menetap di wilayah yang dulunya merupakan wilayah metropolitan. Sejauh ini kita hanya bisa berasumsi bahwa terdapat permukiman besar di mana-mana di kawasan perkotaan Munich saat ini," kata Konservator Umum Profesor Mathias Pfeil dari Kantor Pelestarian Monumen Negara Bagian Bavaria (BLfD).
"Namun, kami kini telah mengonfirmasi hal ini dan dengan demikian menutup kesenjangan penelitian,”
Sebuah bangunan besar berukuran 20x20 meter berdiri di tengah perumahan dikelilingi arkade kayu yang menyerupai tiang. Matthias Pfeil mengatakan, penduduk setempat mungkin berkumpul pada bangunan ini untuk berdoa. Kabarnya bangunan ini merupakan bangunan semacam balai kota untuk masyarakat.
Rumah-rumah tersebut memiliki ukuran yang berbeda dengan denah lantai yang berbeda. Jejak tanah liat bersejarah yang masih digunakan sebagai bahan bangunan rumah menunjukan bahwa penghuninya telah tinggal di rumah setengah kayu tersebut.
Selain itu, pada lokasi ini para arkeolog juga menemukan dua kelompok kuburan dari akhir Zaman Besi sekitar 450 hingga 15 SM dan Kekaisaran Romawi abad ke-3 sampai 4 M.
Foto: 3Archaeologists
Kuburan-kuburan ini membuktikan bahwa daerah tersebut merupakan daerah yang subur selama berabad abad, bahkan terdapat budaya bertani pada lokasi ini. Pada kaki mayat yang terkubur pada kuburan zaman Romawi akhir, ditemukan potongan-potongan peralatan makan termasuk piring, kendi bergagang hampir utuh, dan cangkir minum yang terbuat dari batu sabun.
Sumber: Arkeonews
Penemuan yang tidak biasa adalah temuan bilah sabit, karena perkakas jarang ditemukan di kuburan. Pemakaman tersebut berasal dari pemukiman Romawi yang tersebar dari abad ke-3 dan ke-4.
Foto: 3Archaeologists
Para arkeolog juga menemukan sebuah bros enamel, keramik di salah satu kuburam dan gesper perunggu yang telah ditempa dengan indah pada salah satu kuburan.
Foto: 3Archaeologists
- Hari Ariyanti
Sidik jari itu ditemukan di sebuah bejana tanah liat kuno di Orkney, Skotlandia.
Baca SelengkapnyaSejumlah artefak atau benda pemakaman juga ditemukan.
Baca SelengkapnyaPedang kuno ini ditemukan seorang pendeteksi logam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini diyakini yang menghisap darah hanya nyamuk betina.
Baca SelengkapnyaTimah di dalam kapal karam ini digunakan dalam kehidupan komersial sekitar 3.600 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRatu Merneith, firaun wanita pertama yang berkuasa di zaman Mesir kuno.
Baca SelengkapnyaGua purba ini diperkirakan terbentuk pada Zaman Es, sekitar 2 juta tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKerangka gadis ini diperkirakan berusia sekitar 1.343 tahun.
Baca SelengkapnyaPeneliti melakukan survei pada beberapa bongkahan es yang mencair di Taman Provinsi Gunung Edziza, Kanada.
Baca Selengkapnya