Bukan Kera atau Primata, 2.000 Tahun Lalu Hewan Ini Dianggap 'Hampir Seperti Manusia'
Arkeolog dari Universitas Nasional Australia menemukan situs makam berisi sisa-sisa jasad manusia dan hewan ini.
Arkeolog dari Universitas Nasional Australia menemukan situs makam berisi sisa-sisa jasad manusia dan hewan ini.
Sekitar 2.000 tahun lalu, di masa sebelum kolonisasi Eropa di Australia, hubungan antara manusia dan dingoes (anjing liar Australia) tampaknya sangat erat. Demikian menurut temuan terbaru arkeolog di Universitas Nasional Australia.
Penelitian ini memeriksa situs arkeologi Curracurrang di selatan Sydney, di mana sisa-sisa tulang dingo ditemukan dikubur bersama-sama dengan sisa-sisa jasad manusia, menandakan ada ikatan erat antara kedua makhluk ini.
Dr. Loukas Koungoulos, peneliti utama, mengungkapkan meskipun tidak semua dingoes di kamp diberikan pemakaman, proses pemakaman mereka identik atau hampir identik dengan upacara pemakaman manusia di daerah yang sama.
Ini menunjukkan manusia pada waktu itu memiliki hubungan yang erat dengan dingoes dan memberikan mereka status "hampir seperti manusia."
Selain pemakaman, temuan gigi dingo di situs tersebut menyiratkan mereka mungkin memakan sisa-sisa makanan manusia, seperti tulang-tulang besar.
Sumber: Arkeonews
Menurut Profesor Susan O'Connor, salah satu penulis penelitian, hubungan antara dingoes dan penduduk asli Australia sudah kuat bahkan sebelum kedatangan orang Eropa. Hal ini menegaskan hubungan ini bukan hanya sesuatu yang terjadi dalam era kolonial, tetapi telah berlangsung lama sebelumnya.
Sumber: Arkeonews
Meskipun kita menghilang, alam akan tetap berjalan. Meskipun manusia telah meninggalkan jejak besar di planet ini, alam selalu menemukan jalan untuk pulih.
Baca Selengkapnya20 Tahun lalu tim arkeolog menemukan fosil spesies manusia kerdil yang diberi nama Homo floresiensis di Flores, Indonesia.
Baca SelengkapnyaArkeolog kaget dengan kondisi guci yang masih utuh.
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengungkap penggunaan teknik berburu digunakan 10.000 tahun lebih awal daripada yang diketahui sebelumnya.
Baca SelengkapnyaArkeolog di Prancis menemukan bekas permukiman permanen yang memberikan wawasan langka tentang struktur sosial masa lalu.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini mengindikasikan penghuni makam tersebut memiliki kekuatan besar dan mungkin memiliki status kerajaan
Baca SelengkapnyaPenemuan spesies baru ini diidentifikasi dari analisis jejak kaki yang ditemukan sekitar 40 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaPenemuan artefak di situs arkeologi Kanjera Selatan di Kenya, menjadi bukti nyata bahwa manusia purba bukan hanya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaAwalnya diyakini teks penulisan pertama kali muncul di Sumeria antara 3.000 hingga 4.000 SM.
Baca Selengkapnya