Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan Kera atau Primata, 2.000 Tahun Lalu Hewan Ini Dianggap 'Hampir Seperti Manusia'

Bukan Kera atau Primata, 2.000 Tahun Lalu Hewan Ini Dianggap 'Hampir Seperti Manusia'

Bukan Kera atau Primata, 2.000 Tahun Lalu Hewan Ini Dianggap 'Hampir Seperti Manusia'

Arkeolog dari Universitas Nasional Australia menemukan situs makam berisi sisa-sisa jasad manusia dan hewan ini.

Sekitar 2.000 tahun lalu, di masa sebelum kolonisasi Eropa di Australia, hubungan antara manusia dan dingoes (anjing liar Australia) tampaknya sangat erat. Demikian menurut temuan terbaru arkeolog di Universitas Nasional Australia.

Penelitian ini memeriksa situs arkeologi Curracurrang di selatan Sydney, di mana sisa-sisa tulang dingo ditemukan dikubur bersama-sama dengan sisa-sisa jasad manusia, menandakan ada ikatan erat antara kedua makhluk ini.

Dr. Loukas Koungoulos, peneliti utama, mengungkapkan meskipun tidak semua dingoes di kamp diberikan pemakaman, proses pemakaman mereka identik atau hampir identik dengan upacara pemakaman manusia di daerah yang sama.

Bukan Kera atau Primata, 2.000 Tahun Lalu Hewan Ini Dianggap 'Hampir Seperti Manusia'
Bukan Kera atau Primata, 2.000 Tahun Lalu Hewan Ini Dianggap 'Hampir Seperti Manusia'

Ini menunjukkan manusia pada waktu itu memiliki hubungan yang erat dengan dingoes dan memberikan mereka status "hampir seperti manusia."

Selain pemakaman, temuan gigi dingo di situs tersebut menyiratkan mereka mungkin memakan sisa-sisa makanan manusia, seperti tulang-tulang besar.

Bukan Kera atau Primata, 2.000 Tahun Lalu Hewan Ini Dianggap 'Hampir Seperti Manusia'

Yang lebih mengejutkan adalah penemuan sisa-sisa dingoes dari berbagai usia di situs tersebut, mulai dari anak-anak hingga dingo dewasa berusia enam hingga delapan tahun. Ini menunjukkan penduduk asli Australia tidak hanya merawat anak-anak dingoes sebelum melepaskannya kembali ke alam liar, tetapi juga membangun hubungan yang jauh lebih mendalam dengan hewan-hewan ini.

Sumber: Arkeonews

Menurut Profesor Susan O'Connor, salah satu penulis penelitian, hubungan antara dingoes dan penduduk asli Australia sudah kuat bahkan sebelum kedatangan orang Eropa. Hal ini menegaskan hubungan ini bukan hanya sesuatu yang terjadi dalam era kolonial, tetapi telah berlangsung lama sebelumnya.

Bukan Kera atau Primata, 2.000 Tahun Lalu Hewan Ini Dianggap 'Hampir Seperti Manusia'

Dalam banyak wilayah Australia saat ini, dingoes sering dianggap sebagai hama. Namun, penemuan ini mengungkapkan pada masa lalu, mereka memiliki tempat yang istimewa dalam budaya dan kehidupan masyarakat asli Australia, yang mungkin mengubah pandangan kita tentang hubungan manusia dan hewan di masa lalu.

Sumber: Arkeonews

Penelitian: Ini yang Bakal Terjadi dengan Bumi jika Manusia Punah
Penelitian: Ini yang Bakal Terjadi dengan Bumi jika Manusia Punah

Meskipun kita menghilang, alam akan tetap berjalan. Meskipun manusia telah meninggalkan jejak besar di planet ini, alam selalu menemukan jalan untuk pulih.

Baca Selengkapnya
Kisah Penemuan Fosil Manusia Kerdil di Indonesia yang Mengubah Sejarah tentang Asal-Usul Manusia
Kisah Penemuan Fosil Manusia Kerdil di Indonesia yang Mengubah Sejarah tentang Asal-Usul Manusia

20 Tahun lalu tim arkeolog menemukan fosil spesies manusia kerdil yang diberi nama Homo floresiensis di Flores, Indonesia.

Baca Selengkapnya
Guci Berusia 4.000 Tahun Ini Masih Utuh, Ditemukan di Desa Bawah Tanah dari Zaman Perunggu
Guci Berusia 4.000 Tahun Ini Masih Utuh, Ditemukan di Desa Bawah Tanah dari Zaman Perunggu

Arkeolog kaget dengan kondisi guci yang masih utuh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Arkeolog Temukan Alat Pelempar Tombak Tertua, Dipakai Manusia Purba Berburu 31.000 Tahun Lalu
Arkeolog Temukan Alat Pelempar Tombak Tertua, Dipakai Manusia Purba Berburu 31.000 Tahun Lalu

Temuan ini mengungkap penggunaan teknik berburu digunakan 10.000 tahun lebih awal daripada yang diketahui sebelumnya.

Baca Selengkapnya
"Nenek Moyang" Kancing Baju Ditemukan di Desa Kuno Berusia 3.500 Tahun

Arkeolog di Prancis menemukan bekas permukiman permanen yang memberikan wawasan langka tentang struktur sosial masa lalu.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan 100 Cermin Perunggu di Gundukan Makam Jepang, Ada Gambar Dukun dari Abad ke-3 Masehi
Arkeolog Temukan 100 Cermin Perunggu di Gundukan Makam Jepang, Ada Gambar Dukun dari Abad ke-3 Masehi

Penemuan ini mengindikasikan penghuni makam tersebut memiliki kekuatan besar dan mungkin memiliki status kerajaan

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Dinosaurus yang Hidup 145 Juta Tahun Lalu, Besarnya Hanya Seukuran Burung
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Dinosaurus yang Hidup 145 Juta Tahun Lalu, Besarnya Hanya Seukuran Burung

Penemuan spesies baru ini diidentifikasi dari analisis jejak kaki yang ditemukan sekitar 40 tahun yang lalu.

Baca Selengkapnya
5 Hewan Raksasa yang Pernah Hidup Berdampingan dengan Manusia di Zaman Purba
5 Hewan Raksasa yang Pernah Hidup Berdampingan dengan Manusia di Zaman Purba

Penemuan artefak di situs arkeologi Kanjera Selatan di Kenya, menjadi bukti nyata bahwa manusia purba bukan hanya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Teks Tulisan Paling Awal di Dunia, Begini Bunyinya
Arkeolog Temukan Teks Tulisan Paling Awal di Dunia, Begini Bunyinya

Awalnya diyakini teks penulisan pertama kali muncul di Sumeria antara 3.000 hingga 4.000 SM.

Baca Selengkapnya