10.000 Situs Arkeologi Masih Tersembunyi di Hutan Amazon, Ada Benteng Sampai Desa Kuno
Temuan ini berasal dari data penginderaan jauh dan pemodelan spasial prediktif terkait pengaruh masyarakat pra-Colombus di wilayah Amazon.
sains![10.000 Situs Arkeologi Masih Tersembunyi di Hutan Amazon, Ada Benteng Sampai Desa Kuno](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/10/6/1696601037939-f2poj.jpeg)
![10.000 Situs Arkeologi Masih Tersembunyi di Hutan Amazon, Ada Benteng Sampai Desa Kuno](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/6/1696600743487-aqifb.jpeg)
10.000 Situs Arkeologi Masih Tersembunyi di Hutan Amazon, Ada Benteng Sampai Desa Kuno
![Berdasarkan studi terbaru, lebih dari 10.000 situs arkeologi pra-Colombus masih tersembunyi di seluruh lembah Amazon.](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/6/1696601236950-ldtww.jpeg)
Berdasarkan studi terbaru, lebih dari 10.000 situs arkeologi pra-Colombus masih tersembunyi di seluruh lembah Amazon.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Hutan Amazon? Sebuah kota kuno besar telah ditemukan di Amazon, tersembunyi selama ribuan tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di hutan Amazon? Para ahli percaya bahwa ular terbesar yang pernah tercatat telah ditemukan di hutan hujan Amazon di Ekuador oleh kru film dokumenter Will Smith.
-
Mengapa para ilmuwan melakukan penelitian di hutan Amazon? Ilmuwan itu sedang dalam misi untuk memeriksa bagaimana pengeboran minyak mempengaruhi hewan di daerah tersebut.
-
Mengapa penemuan pahatan batu kuno di Amazon menarik perhatian ilmuwan? Penemuan batu berpahat ini bikin gembira para ilmuwan dan juga warga.
Temuan ini berasal dari data penginderaan jauh dan pemodelan spasial prediktif terkait pengaruh masyarakat pra-Colombus di wilayah Amazon.
Sumber: Ancient Pages
Vincius Peripato seorang peneliti bersama rekan-rekannya menelusuri data survei LIDAR seluas 5.315 kilometer persegi. Mereka menemukan 24 pekerjaan tanah buatan manusia yang belum dilaporkan. Temuan-temuan tersebut termasuk struktur, desa berbenteng, bangunan pertahanan dan seremonial, pemukiman di puncak gunungm geoglyph lainnya di seluruh lembah Amazon.
![10.000 Situs Arkeologi Masih Tersembunyi di Hutan Amazon, Ada Benteng Sampai Desa Kuno](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/6/1696600798974-cjo7i.jpeg)
“Luasnya situs arkeologi dan luasnya hutan hasil modifikasi manusia di Amazon sangat penting untuk membangun pemahaman yang akurat mengenai interaksi antara masyarakat manusia, hutan Amazon, dan iklim bumi,” tulis para peneliti.
Sumber: Ancient Pages
- Arkeolog Temukan Tengkorak Kepala Manusia Purba Berbentuk Hati
- Arkeolog Temukan Kota Kuno Abad Ke-6 SM yang Selama Ini Hilang, Ada Benteng dan Pemandian Air Panas
- 10 Fakta Situs Manusia Purba Sangiran, Sumber Ilmu Arkeologi Terpenting Kepunyaan Indonesia
- Arkeolog Ungkap Mumi Pria Berusia 1207 Tahun Ini Meninggal Karena Pembunuhan Sadis
- 3 Hal yang Perlu Diperbaiki Menjelang Ramadan, Salah Satunya Ikhlas Menerima Takdir
- Daftar Anggota Polri dan Kejagung Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK
Penggunaan data survei LIDAR hanya mencakup 00,8 persen dari total wilayah Amazonia. Dengan demikian, untuk lebih memahami jumlah konkrit situs pra-Colombus yang tidak terdokumentasi, para peneliti menggabungkan data dari survei kecil di seluruh wilayah sungai serta data dari lokasi lain yang telah diidentifikasi sebelumnya dengan model distribusi spasial prediktif.
Dari model tersebut disebutkan antara 10.272 dan 23.648 bangunan pra-Colombus berskala besar masih belum ditemukan, khususnya di barat daya Amazonia.
Terlebih lagi, para penulis mengidentifikasikan hubungan antara perkiraan kemungkinan pekerjaan tanah dan keberadaan serta kelimpahan spesies pohon peliharaan dan menemukan hubungan yang dignifikan antara keduanya. Hal ini menunjukan bahwa praktik pengelolaan hutan Adat pra-Colombus yang aktif telah lama membentuk ekologi hutan modern di seluruh Amazonia.
Sumber: Ancient Pages
“Hutan Amazon jelas patut dilindungi tidak hanya karena nilai ekologis dan lingkungannya namun juga karena nilai arkeologis, sosial, dan biokulturalnya yang tinggi, yang dapat mengajarkan masyarakat modern bagaimana mengelola sumber daya alamnya secara berkelanjutan,” tulis Peripato dan rekan.
Sumber: Ancient Pages
Masyarakat adat telah menjadikan lembah Amazon sebagai tempat tinggal selama lebih dari 12.000 tahun. Mereka menciptakan struktur tanah kuno dan lanskap yang didomestikasi memiliki dampak jangka panjang terhadap komposisi hutan modern. Namun, karena skala pemukiman Amazon dan transformasi lanskap kurang dipahami serta lokasinya terpencil dan tertutup oleh vegetasi yang lebat, maka sulit dilakukan survei komprehensif terhadap situs pra-Colombus di seluruh lembah Amazon.
LIDAR Lintas Udara (deteksi dan jangkauan cahaya) merupakan sebuah teknik pengindraan jarak jauh yang dapat memetakan perubahan kecil pada topografi di permukaan tanah di bawah kanopi hutan.
![10.000 Situs Arkeologi Masih Tersembunyi di Hutan Amazon, Ada Benteng Sampai Desa Kuno](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/6/1696600962791-hdn8y.jpeg)
Foto: Istimewa
Teknik ini telah digunakan untuk menemukan banyak struktur dan pekerjaan tanah pra-Colombus yang sebelumnya belum terdaftar di lokasi-lokasi hutan lebat seluruh Central dan Amerika Selatan.
Sumber: Ancient Pages