Merdeka.com - Mahathir Mohamad kembali terpilih sebagai Perdana Menteri setelah memenangkan pemilu Malaysia 9 Mei 2018. Setelah menyandang jabatan sebagai Perdana Menteri, Mahathir siap membuat perubahan-perubahan wajah Malaysia.

Beberapa gebrakan yang dia buat salah satunya terkait dengan korupsi mantan PM Malaysia Najib Razak. Berikut beberapa gebrakan yang dibuat Mahathir Mohamad:

Menghapus pajak barang dan jasa

Menurut laporan kantor berita Bernama, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan bahwa negara itu memiliki pendapatan yang cukup untuk menghapus pajak barang dan jasa (Goods and Services Tax (GST). Mahathir akan menurunkan GST menjadi nol persen mulai 1 Juni.

Sebelumnya, GST di Malaysia sebesar 6 persen dan mulai dilaksanakan pada tanggal 1 April 2015. Kini pajak tersebut akan diganti dengan pajak penjualan dan jasa, yang mirip dengan pajak yang berlaku sebelum GST di negara tersebut.

Mengevaluasi investasi China

Di masa kampanye Mahathir mengatakan, jika memenangkan pemilu dia akan mengevaluasi investasi China di Malaysia untuk memastikan besarannya tetap proporsional. Mahathir menilai, investasi China di Malaysia tidak memberikan dampak positif bagi negeri itu baik dari sisi penyerapan tenaga kerja atau alih teknologi.

Komentar ini merefleksikan keprihatinan Mahathir atas meluasnya investasi China di berbagai negara Asia hingga ke Australia.

Jabatannya akan digantikan Anwar Ibrahim

Beberapa waktu yang lalu, Mahathir pernah mengatakan bahwa masa jabatannya hanya sampai 2 tahun dan akan menyerahkan jabatannya pada Anwar Ibrahim. Sebelumnya, hubungan Mahathir dan Anwar sangat tidak baik. Mahathir pernah menuduh Anwar melakukan korupsi dan sodomi. Anwar akhirnya dipenjara karena tuduhan tersebut.

Kini hubungan keduanya membaik menjelang pemilu Malaysia 2018. Mahathir menyambangi Anwar untuk mencari dukungan, dan Anwar mendukungnya, sekaligus menyeru pengikutnya agar membukakan jalan bagi kembalinya Mahathir.

Kini Mahathir memenangkan pemilu dan pengampunan Anwar juga sudah disetujui Yang Dipertuan Agung Malaysia.

Mewajibkan transparansi pada kementerian atau lembaga terkait proyek

Mahathir meminta kementerian atau lembaga yang memiliki proyek untuk bisa lebih transparan. Hal ini dia lakukan untuk mencari orang-orang yang menunjukkan kecenderungan untuk melakukan korupsi atau yang sedang melakukan korupsi.

"Kepala-kepala tertentu harus jatuh. Kami menemukan bahwa beberapa orang membantu dan bersekongkol dengan seorang perdana menteri yang digambarkan dunia sebagai kleptokrat," kata Mahathir.

Kegiatan perbankan diliburkan saat Mahathir dilantik

Salah satu yang memuji cara ini adalah Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Dia memuji cara kerja PM Malaysia Mahathir Mohamad untuk mencegah upaya mantan PM Malaysia Najib Razak kabur ke luar negeri dan memindahkan aset uangnya ke luar negeri.

"Mahathir bertindak cepat, taktis, dan tepat. Bgt dilantik sbg PM dia liburkan kantor2 shg bank2 tutup. Najib tak bs bertransaksi utk melarikan uang2nya ke luar negeri. Najib jg dicekal agar tak bs lari. Terduga koruptor raksasa memang hrs dibegitukan krn sama jahatnya dgn teroris," tulis Mahfud melalui akun Twitter-nya, 19 Mei 2018.

Mahathir memang mencekal Najib agar tidak bisa ke luar negeri sebelum kasusnya diselesaikan. Bahkan Mahathir menyuruh pihak imigrasi untuk mencekal perjalanan Najib Razak beserta istrinya. "Benar bahwa saya mencegah Najib meninggalkan negara. Ada bukti yang cukup untuk dilakukannya penyelidikan kepada mantan perdana menteri. Jika perlu, aturan hukum akan berlaku." kata Mahathir.