Usai LRT, Jokowi pastikan resmikan proyek kereta Sulawesi dan Papua
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo meyakinkan pembangunan transportasi massal tidak hanya untuk Pulau Jawa saja. Tidak lama lagi, akan dibangun moda transportasi kereta di Sulawesi dan Papua.
"Jangan sampai dikatakan ini (proyek kereta) dikerjakan di Jawa saja," ujar Presiden Jokowi saat pembukaan acara peresmian pembangunan (groundbreaking) kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Cibubur – Dukuh Atas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (9/9).
Presiden menjelaskan, pada akhir bulan ini, dirinya berencana akan meresmikan proyek kereta Sulawesi. Di mana awalnya peresmian akan dilakukan bulan lalu, namun, Presiden Jokowi meminta proyek ini sudah dibangun terlebih dahulu sebelum diresmikan.
"Karena kemarin sebetulnya akan dimulai Agustus tapi saya tidak mau. Dikerjakan dahulu minimal 5-7 Km, baru saya mau groundbreaking. Sehingga ngontrolnya gampang," tuturnya.
Sementara, untuk proyek kereta di Papua, presiden menegaskan proses uji kelaikan atau feasibility studies (FS) baru akan selesai pada akhir tahun. Maka pembangunan baru bisa dimulai setidaknya pada 2016.
"Semua butuh proses. Saya tegaskan semua pihak harus bersama mesukseskan pembangunan infrastruktur ini dan semua proyek yang berkaitan dengan transportasi massal," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan H Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pembangunan sarana kereta dengan titik awal di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada pembangunan tahap awal untuk melayani rute Makassar - Parepare. Selanjutnya ditargetkan dalam lima tahun sudah menjangkau dan menghubungkan dengan provinsi lainnya di Sulawesi.
Nantinya pembangunan Trans-Sulawesi Railways atau jalur kereta di Sulawesi yang memiliki panjang sekitar 2.100 km dan menelan biaya hingga sekitar Rp 65 triliun.
Di Papua, tahap awal pembangunan rel kereta kemungkinan akan dimulai dari rute Sorong-Manokwari, Papua Barat. Direktur Transportasi Kementerian PPN/Bappenas, Bambang Prihartono mengatakan, proses persiapan pembangunan kereta Papua ini memang membutuhkan waktu yang lama. Setelah FS yang diperkirakan berbiaya Rp 2 miliar - Rp 3 miliar, Kementerian Perhubungan juga akan melaksanakan rancang bangun atau "detail enginering desain" (DED) dengan estimasi biaya Rp 30 miliar.
Pemerintah menargetkan dalam jangka waktu lima tahun hingga 2019, konstruksi fisik sudah dapat dimulai.
Total investasi pembangunan jalur kereta di Papua hingga saat ini belum dapat disebutkan. Angkanya diketahui setelah FS yang dilakukan Kemenhub selesai. Proyek ini akan dikerjakan langsung oleh pemerintah dan menggunakan APBN.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diharapkan konektivitas dan aksesibilitas di Sulawesi Utara akan makin baik.
Baca SelengkapnyaAnggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca SelengkapnyaSelain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSaat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaJokowi juga meresmikan tiga ruas jalan daerah di Provinsi Sulawesi Barat.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023 pemerintah pusat telah memberikan anggaran sebesar Rp669 miliar untuk Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca Selengkapnya