Tiap bulan, 8 ton Pempek Palembang dikirim ke sejumlah negara ASEAN
Merdeka.com - Sejak 2013, makanan khas Palembang Sumatera Selatan, Pempek sudah menembus pasar negara-negara ASEAN. Per bulan, sekitar 8 ton Pempek meluncur ke Malaysia, Singapura, hingga Thailand.
"Ekspor makanan khas yang bahan bakunya dari tepung terigu dicampur dengan ikan air tawar itu dihaluskan sebagai upaya mempromosikan kuliner khas daerah ke dunia," kata Kepala Kantor Pos Palembang, Rodi Hermawan, seperti dilansir Antara dalam pertemuan mitra pelaku industri ekonomi kreatif di Palembang, Sabtu (28/2).
Kantor Pos Indonesia punya peran penting dalam mendistribusikan makanan khas yang dapat dibentuk bulat sebesar telur ayam ataupun panjang yang disantap dengan dilengkapi kuah (cuka istilah Palembang).
Sejak mulai pengiriman Pempek ke sejumlah negara ASEAN dua tahun lalu, respons diterima PT Pos Palembang cukup baik.
Awalnya, per bulan hanya 1 ton Pempek yang dikirim via PT Pos. Saat ini PT Pos sudah melakukan pengiriman pempek 8 ton per bulan senilai Rp 875 juta atau naik 200 persen dibandingkan tahun 2014. Dia menuturkan, Pempek menjadi satu dari 17 jenis komoditas andalan ekspor nonmigas Sumatera Selatan.
Menurut Rodi Hermawan, pengiriman pempek ke sejumlah negara ASEAN tersebut dilakukan PT Pos Indonesia cabang Palembang bekerja sama dengan 19 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pemegang merek pempek yang ada di daerah ini.
"Untuk pengiriman, PT Pos memastikan sampai paling lambat tiga hari, sementara pengiriman lokal bisa sampai ke tujuan dalam sehari sebagai garansi, sehingga bila tidak tepat waktu atau rusak akan diganti sesuai dengan barang dikirim," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand
Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras di 2024, Ini Daftar Negara Asalnya
Namun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaData BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan
Sebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaTujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaCarut Marut Pelaksanaan Pemilu di Makassar: Logistik Terlambat ke TPS hingga Kotak Suara Tak Tersegel
Sejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.
Baca Selengkapnya