Pemerintah dorong pengrajin berinovasi motif agar batik laku di dunia
Merdeka.com - Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, mengungkapkan batik memiliki potensi yang sangat besar untuk sukses di pasar internasional. Meskipun batik dalam bentuk busana tidak terlalu diminati oleh masyarakat di negara tetangga, tapi motif-motif batik, sangat memikat dan memiliki nilai jual tinggi.
"Saya selalu bilang big impossible untuk pasarkan pakaian batik, karena selera budayanya, kayak di Amerika, beda. Tapi mereka suka motif batik untuk interior ya. Seperti bantal dan barang-barang interior. Motif batik kita itu termasuk barang premium dan harganya mahal," ungkapnya di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, Jumat (29/6).
Oleh karena itu, dia berharap para pengrajin batik dalam negeri harus lebih sering berinovasi dan menciptakan kreasi motif batik yang baru. "Jadi supaya bisa dibedakan, ini motif batik untuk pakaian, ini motif untuk interior dan sebagainya," jelasnya.
Dia juga menegaskan bahwa edukasi terhadap masyarakat harus terus digalakkan. Masyarakat perlu tahu jenis dan kualitas batik. Di tengah maraknya batik print yang diimpor, masyarakat diharapkan senantiasa memilih produk lokal.
"Ada batik tulis, batik cap, dan ada yang print. Tidak mungkin semua orang beli batik tulis dan cap. Memang tidak murah. Tugas kita edukasi masyarakat. Pengrajin batik tulis juga harus dijaga. Kalau kita terus ciptakan batik print, itu kan cukup dibuat satu motif tinggal diperbanyak. Mesti ada keseimbangan antara cap dan tulis dengan print," tegas dia.
Pemerintah sendiri terus mendorong agar dapat tercipta iklim usaha dan persaingan yang kondusif sehingga produk batik dalam negeri terutama yang bernilai tinggi seperti batik tulis tidak kalah.
"Cukup orang Indonesia suka pakai batik, desainer terus berkreasi, dan Pemerintah beri aquarium yang bagus supaya ikan-ikan ini (pelaku industri batik) bisa berkembang," ujar dia.
Dengan begitu, potensi sumbangan industri kreatif, khususnya fesyen batik dapat terus ditingkatkan. "Sumbangan Industri kreatif untuk PDB itu Rp 1.000 triliun. Rp 166 triliun itu dari fashion," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, hasil produksi pengrajin batik Sukoharjo bila dibawa ke tempat yang lebih baik pemasarannya maka nilai jual ekonominya akan bertambah.
Baca SelengkapnyaGanjar sepakat impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam selembar batik khas Ciwaringin terdapat perjuangan rakyat melawan penjajahan.
Baca SelengkapnyaPengguna batik ini diharapkan bisa mengagumi keindahan alam Priangan Timur.
Baca SelengkapnyaPekalongan tidak hanya batik, tetapi juga memiliki tempat wisata indah dan unik.
Baca SelengkapnyaBatik-batik ini juga sudah tercatat dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kemenkumham RI.
Baca SelengkapnyaDi balik motif dan warnanya yang indah, terselip misi penyelamatan lingkungan dari sehelai batik tulis khas Bayat, Klaten.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sentra batik di Kampung Giriloyo ini turut membuat Kalurahan Wukirsari menyabet gelar Anugerah Desa Wisata Tahun 2023.
Baca Selengkapnya