Nuklir masih jadi energi alternatif terakhir atasi krisis listrik
Merdeka.com - Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) menjadi opsi terakhir dalam pemenuhan kebutuhan listrik dalam negeri. Dalam Rancangan Umum Energi National (RUEN), pemerintah masih mengutamakan bauran energi yang berasal dari energi baru terbarukan dibanding nuklir.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Rinaldy Dalimi menegaskan, dalam RUEN tidak ada penjabaran pembangunan PLTN. Peraturan Pemerintah No 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional menyatakan pengembangan tenaga nuklir merupakan alternatif terakhir. Artinya pemerintah mengedepankan pengembangan energi baru terbarukan.
"Pemerintah menunda kerjakan PLTN karena memang kebijakan terakhir untuk mengatasi krisis," ujarnya saat acara diskusi Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, Sewatama, IJTI, IKN dan IJO di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (10/1).
Menurutnya, pengembangan energi baru terbarukan dapat dilakukan oleh seluruh lapisan investor mulai dari individu, koperasi, maupun korporasi.
Hal ini berbeda dengan PLTN yang memerlukan modal besar dan mendatangkan ahli dari luar negeri untuk menjamin keamanan pembangkit itu.
"Semua investor bisa ikut mengembangkan energi baru terbarukan. Ekonomi bergerak," jelas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaPerusda Kaltim Segera Terapkan Model Bisnis Berbasis Energi Terbarukan
Dia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaEnergi Listrik adalah Sumber Daya Listrik, Ketahui Beragam Manfaatnya
Energi listrik termasuk kebutuhan primer bagi masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di 2032, Lokasinya di Bangka Belitung
Indonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Mengapa Colokan Listrik Berbeda-beda di Setiap Negara
Lalu muncul pertanyaan, mengapa ini bisa berbeda di setiap negara?
Baca SelengkapnyaPNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaDorong Transisi Energi, DEN Usul Penggunaan Kompor Listrik Dimulai dari Orang Kaya
Pemberian kompor induksi ini bertujuan untuk mengurangi impor gas LPG.
Baca SelengkapnyaPemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaKembangkan Energi Terbarukan, KLHK dan PPLI Siapkan Teknologi Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM
Langkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca Selengkapnya