BPK tegaskan Swap Mitratel Telkom dan PT TBIG tidak bermasalah
Merdeka.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah mengaudit terkait Swap Mitratel antara PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Hasilnya, proses tender korporasi tersebut dinilai tidak bermasalah.
Anggota BPK Achsanul Qosasi mengatakan, negara menanggung rugi akibat pemberitaan miring aksi korporasi tersebut.
"Kita melakukan audit untuk proses tender. Hasilnya sesuai, tidak ada hal aneh, dan baik-baik saja," ujar Achsanul dalam siaran persnya, Senin (4/5).
"Yang aneh justru ada isu-isu yang berakibat saham PT Telekomunikasi justru turun bebas. Karena seolah-olah memang benar-benar ada kerugian. Itu merugikan negara. Proses bisnis memang bisa berjalan di situ," tambahnya.
Achsanul pun sepakat dengan Menteri BUMN, Rini Soemarno yang mengatakan bahwa Swap Mitratel adalah aksi korporasi yang tujuannya menguntungkan pihak terkait. Jika ada dinamika pro-kontra di internal Telkom, pemerintah tak ikut campur.
Jika dinamika itu terjadi, tambahnya, maka hal tersebut menjadi wewenang Dewan Komisaris dan Direksi yang mengurusi hal tersebut. "Ini, menjadi urusan dari Komisaris dan Direksi saja. Bukan urusan yang lain," ucapnya.
Di samping itu, lanjut Achasanul, pihaknya belum bisa menghitung kerugian negara lantaran transaksi Swap sendiri belum rampung.
"BPK belum bisa mengatakan adanya kerugian negara. Karena transaksinya belum tuntas terjadi. Justru, negara dirugikan karena isu itu, saham PT Telkom terjun bebas dari nilai harga saham 2,90 ke 2,15. Itu kerugian kan," tandasnya.
Untuk diketahui, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Alex J. Sinaga sempat mengatakan, transaksi tukar saham antara anak usaha Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi dengan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) terus berjalan. Dirinya menegaskan, perseroan masih menyelesaikan syarat-syarat yang tercantum dalam Conditional Share Exchange Agreement (CSEA) dengan TBIG.
"Persyaratan yang dirampungkan itu di antaranya meminta persetujuan berbagai pihak, termasuk dewan komisaris. Alex menuturkan, kesepakatan share swap dengan TBIG masih berlaku hingga akhir Juni 2015," papar dia.
Sementara, lanjut Alex, pasar masih optimistis transaksi antara Telkom dan Tower Bersama bisa terjadi walau batas perjanjian conditional purchase agreement (CSPA) pada Juni mendatang. Kalangan investor melihat kinerja kedua perusahaan bertransaksi itu baik.
"Apa yang terjadi pada transaksi serupa di Indosat pada 2014 dengan keuntungan lebih dari Rp 1,3 triliun, jelas dinilai menguntungkan negara dan semua investor," ucapnya.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Telkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B
PaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Soal Suap SAP: Kasus Lama, Skalanya Terlalu Kecil
Budi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.
Baca SelengkapnyaPemudik Terjebak Macet di Tol Jakarta-Merak Tak Perlu Khawatir Kehabisan Bensin, Pertamina Siapkan Solusi Ini
Pemudik yang terjebak macet dipastikan bisa tetap mengisi BBM
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Telkom Group Raup Laba Bersih 2023 Rp 24,6 Triliun
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSusunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional
TKN menunggu pengumuman resmi pemenang Pilpres dari KPU pada tanggal 20 Maret 2024
Baca SelengkapnyaDirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaKondisi Perusahaan Membaik, PTPN I Bayar Santunan Hari Tua Rp550 Miliar ke Pensiunan
Sejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca Selengkapnya