Merdeka.com - Terlalu cepat sama buruknya dengan terlalu lambat. Begitu pula halnya dengan detak jantung. Denyut jantung akan dikatakan lambat bila itu hanya terjadi sekitar 50 denyutan per menit untuk orang dewasa atau anak-anak saat istirahat. Nama ilmiah untuk kondisi ini disebut bradikardia.

Apa penyebab denyut jantung lambat?

Denyut jantung yang lambat bisa menunjukkan masalah medis tertentu. Pingsan, pusing, kehilangan kesadaran, kelemahan, dan kelelahan dapat menyebabkan denyut jantung lambat.

Dalam beberapa kasus, denyut jantung yang lambat merupakan indikasi dari jantung yang sangat sehat. Atlet, misalnya, sering memiliki denyut jantung yang lambat saat istirahat. Hal itu karena jantung mereka kuat, sehingga tidak perlu bekerja keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Namun, bila detak jantung menjadi lebih lambat atau disertai dengan gejala lain, itu bisa menjadi tanda dari sesuatu yang lebih serius. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin menyebabkan denyut jantung jadi lambat:

- irama jantung abnormal

- anoreksia nervosa

- dysreflexia otonom

- neuropati otonom

- kardiomiopati kongestif

- serangan jantung

- kadar kalium yang tinggi

- perdarahan intraserebral

- sengatan atau gigitan hewan laut

- efek samping obat

- perdarahan subarachnoid

- sindrom sinus

- hipotermia

- hipotiroidisme

Karena denyut jantung yang rendah dapat menunjukkan masalah medis yang serius, Anda bisa meminta dokter untuk melihat adanya perubahan pada detak jantung Anda, terutama jika perubahan itu disertai dengan gejala lain.