Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Susunan Kabinet di 100 Hari Jokowi-Maruf, Banyak Menteri Dinilai Salah Posisi

Susunan Kabinet di 100 Hari Jokowi-Maruf, Banyak Menteri Dinilai Salah Posisi Diskusi Polemik 100 Hari Kabinet Jokowi-Maruf. ©2020 Merdeka.com/Ronald Chaniago

Merdeka.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon, menilai stabilitas politik terjaga baik pada 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Hal ini merupakan bagian daripada kerja Jokowi yang begitu gencar melakukan silaturahmi dan juga merangkul lawan politiknya. Bahkan, Jokowi menjadikan rivalnya masuk di pemerintahannya.

"Pemerintah sekarang ini nantinya akan sangat baik. Karena ditopang oleh terciptanya stabilitas politik. Yang saya puji dari pemerintahan Jokowi ini adalah terciptanya stabilitas politik. Ini penting," kata Effendi dalam diskusi polemik dengan tema '100 Hari Kabinet Jokowi-Ma’ruf' di Ibis Tamarin hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2).

Menurut Effendi, stabilitas politik menjadi modal utama pemerintah. Namun, modal tersebut dinilai kurang dimanfaatkan oleh Jokowi dalam menyusun kabinetnya. "Nah ini berpulang lagi kepada susunan kru yang ada di kapalnya Pak Jokowi ini," katanya.

Sehingga, lanjutnya, susunan kabinet kerja Jokowi bisa dikatakan bukan 'dream team'. Sebab, banyak pertimbangan-pertimbangan politik dalam keputusan pemerintah yang akan berdampak pada masyarakat.

"Kita lihat susunan kabinetnya bukan tidak dream team juga. Ya lagi-lagi ada political appointee, ada contractor appointee, ada orang-orang yang tidak ada urusannya tapi posisinya di situ. (Contoh) Banyaklah. Yang kita ingin kejar ke satu titik tapi di pasang awaknya yang menurut saya yang bukan posisinya," bebernya.

"Kita kalau mau contohnya, hampir semuanya begitu. Dokter jadi ahli mesin, ahli mesin jadi dokter bedah, banyak begitu. Jadi ini membuat sebenarnya kenapa Pak Jokowi masih mengambil resiko bahwa di the last lap nya dia, dengan heritage atau warisan yang nantinya kepada pemimpin berikutnya, dia masih tetap mentolerir ini. Poin kita dalam rangka memberikan koreksi untuk perbaikan siapa, perbaikan kitalah. Bukan hanya perbaikan kabinet Jokowi kok," pungkasnya.

100 Hari Kerja Jokowi-Maruf, Banyak Ketidaksinambungan Kebijakan

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luluk Nur Hamidah, mengatakan 100 hari masa jabatan Presiden Joko Widodo dan Maruf Amin masih ditemukan permasalahan. Seperti kesalahpengertian atau miskomunikasi di kabinet Jokowi periode sebelumnya yang belum terselesaikan di periode sekarang.

"Ini catatan di periode lalu, artinya yang dimaksud dengan miskomunikasi koordinasi yang tidak baik itu sudah terjadi pada periode yang lalu tapi faktanya ketika periode kedua ini tidak ada pembelajaran," ujarnya dalam diskusi polemik dengan tema '100 Hari Kabinet Jokowi-Maruf' di Ibis Tamarin hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2).

"Tidak adanya satu koordinasi yang baik antara kementerian dan dari sistem pelaporannya itu jelas kepada satu pintu," sambungnya.

Di tempat yang sama, Politisi PDIP Effendi Simbolon menyampaikan, hampir semua kementerian teknis melakukan perubahan drastis. "Di hampir semua kementerian teknis khususnya itu terjadi perubahan yang revolusioner dalam kebijakan, ini satu contoh di sektor kelautan antara kebijakan Susi dengan kebijakan Pak Edhy sekarang itukan berbanding terbalik," kata Effendi.

"Ini poinnya adalah semua kementerian selalu melakukan evaluasi dan perubahannya itu langsung timur barat begitu, sepertinya ini pemerintahan baru pemerintahan yang betul-betul adalah dari nol lagi," ujar Effendi.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Suasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga

Suasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga

Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu

Baca Selengkapnya
Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden

Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden

Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik

7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik

Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Respons Puan Maharani Ditanya Maruarar Sirait Keluar PDIP: Terima Kasih

Respons Puan Maharani Ditanya Maruarar Sirait Keluar PDIP: Terima Kasih

Langkah politik ini diakui Maruarar Sirait mengikuti Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik

Jokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik

Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Keras! Sekjen PDIP Bilang Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode

Keras! Sekjen PDIP Bilang Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode

Pernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif

Baca Selengkapnya