Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal JK jadi cawapres Jokowi lagi, Golkar tunggu uji materi UU Pemilu

Soal JK jadi cawapres Jokowi lagi, Golkar tunggu uji materi UU Pemilu Bambang Soesatyo. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan partainya akan menyerahkan keputusan soal calon wakil presiden kepada Joko Widodo. Golkar tidak ingin memaksakan kadernya harus menjadi cawapres Jokowi.

Ini merespons dorongan untuk kembali mencalonkan Jusuf Kalla sebagai cawapres Jokowi lewat permohonan uji materi Pasal 169 huruf n dan pasal 227 huruf i UU Pemilu di Mahkamah Konstitusi.

"Seperti arahan ketum kepada kami bahwa kami menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Jokowi apakah akan memilih Golkar sebagai pasangan hidupnya untuk lima tahun ke depan atau partai lain atau tokoh lain," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/5).

Terkait gugatan soal aturan masa jabatan presiden dan wakil presiden itu, kata Bambang, Golkar akan menunggu keputusan MK. Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengakui pencalonan JK sebagai cawapres terhalang aturan pasal 16 huruf dan huruf 227 huruf I UU Pemilu tersebut.

Pasal tersebut menyebutkan, syarat presiden dan wakil presiden yakni belum pernah menjabat sebagai Presiden atau Wakil Presiden selama 2 (dua) kali masa jabatan yang sama.

"Sebagaimana kebiasaan kami di DPR maka menyerahkan sepenuhnya kepada MK untuk memutuskan apakah itu dilihat periode pak JK itu masuk dua kali karena tidak berturut-turut, atau belum dua kali," jelasnya.

Selain nama JK, para senior Golkar yang tergabung dalam Dewan Pakar sepakat mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi cawapres mendampingi Jokowi. Bamsoet menyebut, DPP Golkar tetap pada sikap menyerahkan kepada Jokowi untuk memilih sosok cawapresnya.

Sebab, menurutnya, Jokowi yang paling tahu figur yang dapat menaikkan elektabilitasnya di Pemilu 2019 dan bisa memaksimalkan program kerjanya.

Ketua DPR ini tak mempersoalkan jika Jokowi akhirnya tidak memilih kader Golkar baik Airlangga atau JK sebagai cawapres.

"Kami tidak pernah punya opini lain kecuali menyerahkan kepada pak jokowi untuk memilih dari Golkar apakah pak Airlangga atau pak JK. Atau juga di luar Golkar atau tokoh lain di luar Golkar," tandasnya.

Diketahui, permohonan uji materi UU Pemilu diajukan oleh Muhammad Hafidz, Federasi Serikat Pekerja Singaperbangsa dan Perkumpulan Rakyat Proletar. Pasal yang digugat yakni Pasal 169 huruf n dan pasal 227 huruf i.

Pasal 16 huruf dan huruf 227 huruf I UU Pemilu mengatur syarat bagi presiden dan Wakil Presiden, yaitu: belum pernah menjabat sebagai Presiden atau Wakil Presiden selama 2 (dua) kali masa jabatan yang sama, dan surat pemberitahuan belum pernah menjadi Presiden dan Wakil Presiden selama 2 (dua) kali masa jabatan yang sama.

Permohonan gugatan UU Pemilu sudah teregistrasi di MK pada Senin tanggal 30 April 2018 lalu. Pemohon merasa dirugikan jika JK tidak bisa lagi mendampingi Jokowi di Pemilu 2019. Sebab, kolaborasi keduanya dianggap telah menghadirkan capaian kinerja yang baik bagi Indonesia.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran

Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran

Golkar akan menanti bagaimana langkah yang akan diambil Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden

Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden

Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah

Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah

Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional

Jokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional

Menurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.

Baca Selengkapnya
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.

Baca Selengkapnya
Pakai Dasi Kuning, Jokowi Akui Nyaman dengan Golkar

Pakai Dasi Kuning, Jokowi Akui Nyaman dengan Golkar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasa nyaman dengan Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum

Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum

JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar

Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar

Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.

Baca Selengkapnya