PKB sebut PDIP tikam teman sendiri di koalisi pendukung pemerintah
Merdeka.com - Kisruh di internal koalisi partai pendukung Pemerintah nampaknya makin memanas di tengah isu reshuffle. Terlebih Aliansi Forum Pendamping Dana Desa (AFPDS) eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan dikabarkan bakal melakukan aksi demonstrasi dalam waktu dekat ini. Mereka menuntut mengenai status perpanjangan mereka yang berakhir Maret 2016.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai ancaman demo itu tak lepas dari politisasi yang diduga digerakkan politikus PDI Perjuangan Pramono Anung. Dugaan itu menurut politikus PKB Nihayatul Wafiroh sangatlah berdasar. Hal ini karena demonstrasi pertama yang dilakukan eks PNPM Mandiri di depan Istana Negara beberapa waktu lalu sangat diterima oleh Pramono Anung.
"Coba perhatikan demo yang dilakukan pertama oleh eks PNPM di depan Istana, yang proaktif politikus PDIP seperti Pramono Anung Cs. Aksi ratusan orang itu diterima oleh Pramono saat Presiden Jokowi tak ada di Istana. Kedua, mereka lalu ke DPR saat reses. Dan yang nerima mereka juga politikus PDIP Diah Pitaloka dan Alex Lukman," ujar Nihayah di kompleks parlemen, Jakarta Jumat (8/4).
"Kami sungguh tak habis pikir. Mereka yang juga sama-sama anggota dari partai koalisi justru secara terang-terangan menikam teman sendiri," ujar Nihayatul, Jumat (8/4).
Seharusnya kata dia, sebagai kawan di koalisi, politikus PDIP saling mendukung para menteri Kabinet Kerja agar bekerja maksimal. Bukan justru membuat politik gaduh, apalagi nampak menikam anggota kabinet.
"Pramono Cs ini nampak seperti menggunting dalam lipatan," tegas anggota DPR RI ini.
Sementara Wasekjen DPP PKB, Jazilul Fawaid menilai ada elite parpol yang menekan Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle atau perombakan kabinet. Bahkan elite itu kata dia, terkesan ingin mendikte Presiden Jokowi.
Sebelumnya, pada 23 Maret laku, ratusan orang yang tergabung dalam AFPDS Jawa Barat berdemonstrasi di Istana Negara. Presiden waktu itu tidak berada di Jakarta. Tak biasanya, ketika itu Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung langsung menerima 17 perwakilan pendemo, dan kepada media terang-terangan menyerang kinerja Menteri Desa Marwan Jafar.
"Kelihatan sekali motifnya, pernyataan Seskab di media ketika itu kan ingin intervensi atau ngatur-ngatur presiden," ujar Jazilul Fawaid.
Gayung bersambut, usai ditemui Seskab Pramono, para pendemo diterima oleh anggota fraksi PDIP Diah Pitaloka dan Alex Lukman di Senayan, meski waktu itu lagi reses. Koordinator demonstrasi itu bahkan mengaku bahwa aksinya atas inisiatif politisi PDIP. Selain Pramono Anung dan Diah Pitaloka, politisi PDIP Budiman Sudjatmiko pun jauh-jauh hari ikuti memobilisasi eks pendamping PNPM di beberapa daerah di Jawa Tengah.
"PKB memantau semua manuver atau gerakan pihak-pihak yang ingin mendelegitimasi kemendesa di bawah Pak Marwan," ujar Jazil.
Baca juga:
PKB sebut ada yang organisir demo dana desa untuk lengserkan Mendes
PDIP sebut PKB gagal paham dan jangan bikin gaduh terkait reshuffle
Isu rebutan posisi menteri desa, Sekjen PDIP bakal temui Cak Imin
Ini reaksi Marwan Jafar soal isu PDIP incar kursi Mendes
Wasekjen PDIP: Tak ada perintah DPP buat minta ganti menteri PKB
Isu reshuffle, PKB klaim sangat loyal dan membangun silaturahmi
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pakar Nilai Sanksi DKPP kepada Ketua KPU Tak Pengaruhi Pencalonan Gibran
Menurutnya, paslon 02 itu juga harus diakui memiliki dua titik noda soal etik.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN soal Prabowo Naik Pangkat: Rezim Omon-Omon, Enggak Karu-karuan
Kata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.
Baca SelengkapnyaMengapa Sanksi DKPP ke Ketua KPU Tak Berdampak pada Pencalonan Gibran? Ini Penjelasan Pakar
Sanksi peringatan terakhir DKPP kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari tidak berdampak terhadap pencalonan Gibran sebagai Cawapres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua KPU Dinyatakan Langgar Etik Karena Pencalonan Gibran, DKPP Sebut Tak Pengaruh Pencalonan Cawapres
Ketua KPU Diputuskan Langgar Etik Karena Pencalonan Gibran, DKPP Sebut Tak Pengaruh Pencalonan Cawapres
Baca SelengkapnyaPPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR
"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaSejumlah Pengurus Dikabarkan Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata PPP dan TKN
Sejumlah kader PPP dikabarkan bakal mendukung pasangan calon nomor urut dua Prabowo dan Gibran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaRespons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca SelengkapnyaSaksi Prabowo-Gibran di Tapanuli Tengah Dianiaya Usai Minta Hitung Ulang Suara, Begini Kronologinya
Kasus dugaan penganiayaan itu ditangani Polres Tapanuli Tengah.
Baca Selengkapnya