Kisah di balik mentoknya koalisi Jokowi-Ical jelang pilpres
Merdeka.com - Dalam penghitungan cepat beberapa waktu lalu, PDI Perjuangan diperkirakan telah meraup suara 19 persen sebagai pemenang Pemilu Legislatif. Posisi kedua ditempati Golkar dengan perolehan suara sekitar 14 persen.
Kemarin, Sabtu (12/4), capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba menyambangi kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat. Dalam safari politiknya itu, Jokowi langsung disambut hangat oleh capres Golkar Aburizal Bakrie, yang kerap disapa Ical ataupun ARB. Namun dalam pertemuan yang singkat itu, tiba-tiba PDIP dan Golkar sepakat untuk mencalonkan presiden sendiri-sendiri.
Jokowi memang telah melakukan lobi politik dengan Golkar untuk menggalang koalisi. Namun sejauh ini, partai merah dan partai kuning belum menemukan titik temu.
Kedua parpol itu akhirnya sudah secara tegas mengusung calon presiden masing-masing. PDIP menunjuk Jokowi dan Golkar menunjuk Ical. Hasilnya, tak ada yang mau mengalah jadi orang nomor dua alias cawapres.
Namun namanya dinamika politik, apa saja bisa berubah. Segala kemungkinan bisa terjadi. Apa saja cerita di balik mentoknya koalisi Jokowi-Ical? Berikut beberapa kisah yang dirangkum merdeka.com:
Joget dan nyanyi dangdut bareng
Rabu (9/4) lalu, usai hiruk pikuk pencoblosan Pileg seharian, Jokowi dan Ical langsung dipertemukan. Keduanya tampil bersama di acara D'Terong Show Indosiar.Keduanya tampil kompak dengan kemeja putih dan celana hitam. Ical semangat berjoget dan bernyanyi. Sementara Jokowi awalnya hanya senyam-senyum sambil tetap memegang mikropon suara.Ical pun tak sungkan menyanyikan lagu Kopi Dangdut bersama sejumlah pembawa acara itu.Jokowi tampak tetap kikuk di atas panggung. Namun akhirnya Jokowi mau ikut bersenang-senang saat didaulat menyanyikan lagu Darah Muda yang dipopulerkan Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama.Dari peristiwa tersebut sudah mengisyaratkan koalisi antara PDIP dan Golkar. Apalagi setelah hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei keluar, PDIP menempati urutan pertama dan disusul Golkar kedua. Artinya bisa saja Jokowi menjadi presiden dan Ical menjadi wakil presidennya kelak.
Ical-Jokowi saling balas pujian setinggi langit
Masih di acara yang sama, di D'Terong Show Indosiar Ical dan Jokowi sempat berbalas pujian. Usai joget bareng, pembawa acara Tina Talisa langsung mewawancara keduanya. Dia meminta Ical untuk menyebutkan pendapatnya soal sosok Jokowi dalam tiga kata."Bersahabat, sederhana, dan populer," kata Ical mantap soal sosok Jokowi.Tina pun menanyakan hal yang sama pada Jokowi. Bagaimana sosok Ical di mata Jokowi. Jokowi langsung menjawab "Kaya!"Setelah itu Jokowi menyebut Ical cepat. Maksudnya cepat bekerja. Setelah itu Jokowi berpikir agak lama. "Apa lagi ya, biar jadi tiga?" kata Jokowi pada penonton.Akhirnya Jokowi berseru "Modis. Pak Ical ini orangnya modis," kata Jokowi disambut tawa.Di akhir acara Jokowi dan Ical sempat berpelukan. "Ini jangan diartikan suka sesama jenis ya?," imbuh Ical sembari tertawa.
Ical berubah pikiran, ingin PDIP jadi cawapresnya
Pada Sabtu (12/2), Ical menerima kedatangan Jokowi di kantornya. Dalam kunjungan persahabatan itu keduanya langsung menyepakati untuk mencalonkan sebagai presiden sendiri-sendiri."Kami sepakat satu hal bahwa Golkar dan PDIP akan tetap mencalonkan presiden sendiri. Siapapun yang menang kami akan mendukung dalam parlemen untuk Indonesia yang lebih baik," kata Ical di kantornya.
Jokowi tak masalah berjalan tanpa Golkar
Dalam pertemuan Jokowi dan Ical di kantor DPP Golkar itu, Jokowi juga ikut menyampaikan gagasan serupa bahwa keduanya sepakat untuk berjalan sendiri-sendiri. Jokowi pun tak mempermasalahkan jika Golkar tetap tak memberikan tanda-tanda mau berkoalisi dengan PDIP.Menurut Jokowi, setelah laga pemilihan presiden (pilpres) nanti keduanya akan tetap melakukan pertemuan dan membahas beberapa masalah negara."Nantinya PDIP mempunyai calon sendiri yaitu saya dan Golkar ARB, hanya nanti ke depannya setelah pilpres kita akan bertemu lagi terkait masalah parlemen," ujar Jokowi.
Tak bicara kekuasaan, tapi sepakat bangun parlemen
Ical mengaku tak bisa menyampaikan semua apa yang telah dibahas ketika Jokowi mendatangi markasnya itu. Ical pun enggan berkomentar lebih jauh ketika kelak Golkar akhirnya mau bersanding dengan partai pemenang, PDI Perjuangan."Kami tidak bicara sampai situ, namun kita akan membangun sistem pemilu yang damai, kita tidak membicarakan masalah pembagian kekuasaan dan kami hanya membicarakan masalah parlemen. Karena presiden yang terpilih adalah pilihan rakyat dan kami akan mendukung rakyat," kata Ical.Menurut Ical, seusai Pileg kemarin partainya tetap melakukan pertemuan dengan petinggi-petinggi parpol lainnya untuk membahas permasalahan koalisi di Pilpres kelak."Golkar sedang berbicara dengan berbagai parpol, namun belum ada yang fix untuk menjadi koalisi," ujarnya.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin Ngaku Belum Diundang Jokowi, Ingatkan Tidak Memihak Capres
Cak Imin mengaku belum melihat Jokowi memihak kepada salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaNama Jokowi Diseret dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024, Begini Reaksi Istana
Nama Jokowi berulang kali disebut dalam sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Pilpres 2024 Satu Putaran: Kita Tunggu Bersama-sama
Jokowi mengajak semua pihak untuk menunggu bersama-sama hasil Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi Bicara soal Debat Capres Nanti Malam
Jokowi hanya menyebut, sebaiknya debat capres nanti malam disaksikan saja.
Baca SelengkapnyaAnies Respons Jokowi: Agak Terkejut, Presiden kok Komentari Soal Debat ya
Anies merasa terkejut mengapa sekaliber presiden mengomentari debat yang diikut oleh para capres.
Baca SelengkapnyaGerakan Petisi 100 Pemakzulan Presiden Jokowi Inkonstitusional, Ini Alasannya
Tidak cukup waktu untuk melakukan pemakzulan Jokowi sebelum Pilpres 2024 diselenggarakan.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Pak Jokowi Sudah Saya Ingatkan Berkali-Kali, Jangan Berpihak Meskipun Anakmu Maju
Cak Imin mengaku sudah berkali-kali mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak berpihak meskipun anaknya Gibran maju Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya