Ini tanggapan Dedi Mulyadi soal JK kritik Golkar cabut dukungan Ridwan Kamil
Merdeka.com - Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menanggapi kritikan yang dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terhadap DPP Golkar terkait pencabutan dukungan Pilgub Jabar terhadap Ridwan Kamil. Menurutnya kritik JK adalah kritikan seorang senior.
"Pak JK salah satu senior yang memberikan otokritik," kata Dedi di Gedung Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/12).
Namun Dedi menjelaskan, perubahan dukungan itu karena ada ketergesa-gesaan dalam pengusungan Ridwan Kamil. Karena, seharusnya sebelum memberikan dukungan harus terlebih dahulu dibicarakan secara musyawarah di internal partai.
"Golkar juga berubah-ubah kan disebabkan keputusannya juga kan terburu-buru awalnya, kan keputusan itu semestinya dibicarakan dulu benar enggak sih mau pasangan gitu loh jangan keputusan diberikan kemudian tidak ada kesepakatan tertulis tentang pasangan," ujarnya.
Pencabutan dukungan terhadap pria yang akrab disapa Kang Emil itu dianggap tidak konsisten dengan kesepakatan awal. Yakni apabila diusung oleh Golkar Emil harus memilih Daniel Muttaqien sebagai wakilnya.
Namun hingga kini Emil tak kunjung mendeklarasikan Daniel sebagai wakilnya di Pilgub Jabar. Sebab itulah Golkar mencabut dukungannya.
Terkait pemilihan wakil dan calon gubernur, kata Dedi, haruslah dilakukan dengan cepat paling tidak sebelum pendaftaran bursa pilkada 2018. Hal itu dilakukan tentu demi kebaikan Golkar sendiri.
"Bagaimana kalau diputuskannya misalnya tanggal 7 Januari menjelang pendaftaran, bisa tidak kebagian calon itu partainya. Itulah yang disebut partai harus hati-hati dalam membuat keputusan," tandasnya.
Untuk diketahui, Wakil Presiden JK memberikan komentar pedas soal pencabutan dukungan tersebut. Menurutnya, langkah Golkar itu bisa berdampak pada kredibilitas partai.
"Kalau Golkar sudah keluarkan rekomendasi (lalu) suka mengubah, orang (nanti) tidak (menghormati keputusan Golkar). (Warga pasti berpikir) Eh nanti ubah lagi, jadi jangan selalu begitu. Itu nanti kredibelnya (negatif)," kata JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/12).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Raihan Kursi Naik Signifikan, Golkar Jaga Momentum Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar
Ridwan Kamil tetap menjadi prioritas karena peluang menangnya dianggap Golkar sangat besar dibandingkan maju di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetum Golkar Airlangga Bicara Peluang Ridwan Kamil: Antara Cagub Jakarta atau Jawa Barat
Golkar dan Partai Gerindra sudah memberikan tiket untuk Ridwan Kamil berlaga di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember
"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif
Menurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaRespons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi
Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Bocorkan Isi Percakapan Jusuf Kalla Bertemu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Jusuf Kalla (JK) sempat membenarkan pertemuannya dengan Hasto.
Baca Selengkapnya