Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribuan Sekolah Jadi Klaster Covid-19, Nadiem Tegaskan PTM Masih Lanjut

Ribuan Sekolah Jadi Klaster Covid-19, Nadiem Tegaskan PTM Masih Lanjut Nadiem Makarim. ©2019 Instagram Kemdikbud RI

Merdeka.com - Ribuan sekolah menjadi klaster Covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM) diberlakukan. Namun, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim memastikan, pembelajaran tatap muka tidak dihentikan.

Hanya saja, Kemendikbudristek akan terus memonitor kasus penyebaran dan penularan Covid-19 di sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka.

"Itu terus kita monitor. Bukan berarti PTMnya akan diundur, masih harus jalan. PTM Terbatas masih dilanjutkan," ujar Nadiem kepada wartawan di DPR RI, Kamis (23/9).

Sekolah yang tetap menggelar pembelajaran tatap muka terbatas diminta Nadiem untuk menguatkan protokol kesehatan. Sekolah juga diminta terbuka kepada pemerintah kondisi di lingkungannya.

Nadiem mengatakan, sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas harus segera menutup sekolah jika ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Protokol kesehatan harus dikuatkan, tapi sekolahnya masing-masing kalau ada kasus klaster ya harus ditutup segera," ujar Nadiem.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat ada 2,8 persen atau 1.296 satuan pendidikan penyelenggara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang menjadi klaster Covid-19. Hasil itu berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya terhadap 46.500 sekolah hingga 20 September 2021.

"Kasus penularan itu kira-kira 2,8 persen yang melaporkan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen) Kemendikbudristek, Jumeri, dalam diskusi daring, dikutip Rabu (22/9).

Jumlah 2,8 persen itu sama dengan 1.296 sekolah yang menyatakan ada klaster Covid-19 pada pelaksanaan PTM terbatas yang telah dilakukan. Jumlah tersebut sudah mencakup seluruh jenjang yang ada, mulai dari PAUD, SD, SMA, SMK dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Jumeri menuturkan, untuk jenjang pendidikan SD, dari 20.913 sekolah yang menjadi responden, 2,78 persen di antaranya atau 581 sekolah menyatakan terdapat klaster Covid-19 pada pelaksanaan PTM terbatas. Jumlah PTK yang terpapar Covid-19 ada sebanyak 3.174 orang dan jumlah peserta didik yang terpapar Covid-19 ada sebanyak 6.908 orang.

Selanjutnya jenjang pendidikan SMP, dari 7.085 sekolah yang menjadi responden, 241 sekolah di antaranya menyatakan terdapat klaster Covid-19 pada kegiatan PTM terbatas atau 3,40 persen dari keseluruhan responden di jenjang pendidikan SMP. Untuk jumlah PTK dan peserta didik yang terpapar Covid-19 ada sebanyak 1.502 orang PTK dan 2.220 orang peserta didik.

Kemudian, jenjang pendidikan dengan persentase terbesar ditemukan klaster Covid-19 adalah SMA. Dari 2.358 SMA yang menjadi responden, 107 sekolah menyatakan ada klaster pada kegiatan PTM terbatas atau 4,54 persen dari keseluruhan responden di jenjang pendidikan SMA. Ada 794 PTK dan 1.915 peserta didik yang menjadi bagian dari klaster tersebut.

Lalu, di tingkat SMK, dari total 2.267 responden, 70 di antaranya atau 3,09 persennya menyatakan terdapat klaster Covd-19 di sekolah setelah kegiatan PTM terbatas. Ada 609 PTK dan 1.594 peserta didik yang terpapar Covid-19 pada jenjang pendidikan SMK ini.

Di tingkat PAUD, dari 12.994 sekolah yang menjadi responden, 1,94 persen di antaranya atau 252 sekolah menyatakan ada klaster Covid-19 pada kegiatan PTM terbatas yang telah dilaksanakan. Dari angka tersebut, ada 953 PTK dan 2.007 peserta didik yang berstatus positif Covid-19.

Berikutnya, untuk di SLB, dari 391 sekolah yang menjadi responden, ada 13 sekolah yang menyatakan terdapat klaster Covid-19 setelah PTM terbatas dilaksanakan. Dari klaster tersebut terdapat 131 PTK dan 112 peserta didik yang berstatus positif Covid-19.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan

Baca Selengkapnya
Nadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah

Nadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah

Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa ekstrakulikuler tak dihapus.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BPOM Semarang Temukan Takjil Mengandung Formalin dan Zat Rhodamin

BPOM Semarang Temukan Takjil Mengandung Formalin dan Zat Rhodamin

Para pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.

Baca Selengkapnya
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Wacana Ekstrakurikuler Pramuka Dihapus

DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Wacana Ekstrakurikuler Pramuka Dihapus

Adapun penambahan isu terkait wacana penghapusan pramuka dari ekstrakurikuler masuk jadi pembahasan rapat dengan DPR.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka

Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka

Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Perintahkan Mendikbudristek Tambah Anggaran Riset: Presiden Akan Datang Pasti Melanjutkan

Jokowi Perintahkan Mendikbudristek Tambah Anggaran Riset: Presiden Akan Datang Pasti Melanjutkan

Presiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya