Polisi Telusuri Sekelompok Remaja Bersenjata Tajam Fotonya Viral di Media Sosial
Merdeka.com - Polisi menyelidiki sekelompok remaja memegang senjata tajam yang fotonya viral di media sosial. Penyelidikan dilakukan lantaran beredarnya foto tersebut membuat masyarakat resah.
"Ada foto geng motor anak-anak yang membawa senjata tajam itu sedang diidentifikasi oleh laboratorium digital," kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/5).
Pendalaman terhadap foto yang dilakukan laboratorium digital tersebut untuk mengetahui apakah foto tersebut asli atau rekayasa. "Apakah itu betul senjata tajam itu sesuai dengan bentuk yang aslinya atau merupakan suatu editan, ini masih di cek keasliannya," ujarnya.
Dengan adanya hal itu, ia ingin agar masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Apalagi, masyarakat diminta jangan terlalu mudah percaya dengan hal tersebut.
"Artinya di sini masyarakat betul-betul bijak dalam menggunakan media sosial. Dan tidak usah terlalu percaya dengan apa yang disebarkan oleh akun-akun anonymous, tidak bisa diklarifikasi beberapa konten yang diviralkan itu. Baik berupa foto, video, narasi," ucapnya.
Jenderal bintang satu ini berjanji, pihaknya akan selalu berusaha memberikan klarifikasi terhadap beberapa kejadian seperti hal tersebut. Karena, agar masyarakat tidak menjadi resah.
"Aparat kepolisian akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan klarifikasi terhadap setiap konten yang disebarkan akun-akun itu," pungkasnya.
Tak Usah Percaya
Masyarakat saat ini sedang dihebohkan dengan sejumlah video anak remaja yang sedang melakukan pembegalan dengan menggunakan senjata tajam. Lokasi video tersebut berada disejumlah wilayah.
Dedi mengatakan, masyarakat jangan terlalu percaya dengan foto dan video yang tersebar saat ini di media sosial. "(Masyarakat) tidak usah terlalu percaya dengan apa yang disebarkan oleh akun-akun anonymous, tidak bisa diklarifikasi beberapa konten yang diviralkan itu. Baik berupa foto, video, narasi," kata Dedi.
Ia pun menjelaskan, beberapa video dan foto yang beredar di sejumlah wilayah yakni seperti seseorang yang tangannya ditebas oleh sejumlah orang hingga putus yang sebenarnya terjadi pada 22 Februari 2019 lalu dan bukan di saat bulan suci Ramadan.
"Terus masalah parkiran yang ribut, seolah-olah itu geng motor. Itu kejadian di daerah Panakupang, Makassar tanggal 13 Mei 2019. Itu sudah ditangani oleh Polrestabes Makassar," jelasnya.
"Kemudian ada beberapa CCTV juga, kejadian-kejadian di Kwitang tanggal 5 Mei 2019, korban meninggal dunia pelaku sudah ditangkap, ditangani oleh Polda Metro," sambungnya.
Lalu, terkait foto sejumlah remaja yang sambil memegang senjata tajam. Saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman dengan memeriksa foto tersebut di laboratorium digital.
"Ada foto geng motor anak-anak yang membawa senjata tajam itu sedang diidentifikasi oleh laboratorium digital. Apakah itu betul senjata tajam, itu sesuai dengan bentuk yang aslinya atau merupakan suatu editan, ini masih di cek keasliannya," ungkapnya.
Menurutnya, yang benar terjadi pembegalan di bulan suci Ramadan yakni seorang pengendara motor yang dipepet oleh satu buah motor yang ditumpangi dua orang. Saat itu, dua orang tersebut hendak mengambil kunci pengendara motor tersebut.
"Satu kejadian pada bulan suci Ramadan yaitu video viral naik motor yang diambil kuncinya. Dari Polda Metro sudah mengomunikasikan akun yang menviralkan video tersebut. Tapi ternyata belum ada respon, apakah benar peristiwa tersebut seperti yang dia sampaikan, dibegal lain dan sebagainya," ucapnya.
Dengan adanya hal itu, ia ingin agar masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Apalagi, masyarakat diminta jangan terlalu mudah percaya dengan hal tersebut.
"Artinya di sini masyarakat betul-betul bijak dalam menggunakan media sosial. Dan tidak usah terlalu percaya dengan apa yang disebarkan oleh akun-akun anonymous, tidak bisa diklarifikasi beberapa konten yang diviralkan itu. Baik berupa foto, video, narasi," ucapnya.
Jenderal bintang satu ini berjanji, pihaknya akan selalu berusaha memberikan klarifikasi terhadap beberapa kejadian seperti hal tersebut. Karena, agar masyarakat tidak menjadi resah.
"Aparat kepolisian akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan klarifikasi terhadap setiap konten yang disebarkan akun-akun itu," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa memilukan itu viral di media sosial setelah di-up oleh sang ibunda
Baca SelengkapnyaMomen keluarga ini recreate foto jadul. Kini anak-anaknya sukses jadi polisi.
Baca SelengkapnyaVideo pemukulan itu sebelumnya viral di media sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaPolisi ini ajak sang ibu saat pelantikan kenaikan pangka curi perhatian. Aksinya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMereka masuk secara paksa ke dalam ruang Laboratorium dengan merusak pintunya, lalu setelah di dalam ruang Lab para pelaku mengambil
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca SelengkapnyaKomjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca SelengkapnyaTahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca Selengkapnya