Polisi Segel Tambang Ilegal di Lebak Diduga Penyebab Banjir Bandang
Merdeka.com - Banjir badang yang menerjang Kabupaten Lebak, Banten, telah meluluhlantakan ribuan rumah warga, fasilitas umum dan infrastruktur di enam Kecamatan. Banjir bandang diduga akibat adanya aktivitas pembalakan dan penambangan liar di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Polda Banten langsung melakukan operasi gabungan skala besar bersama dengan TNI dan personel Bareskrim Polri untuk memberantas praktik penambangan emas liar yang diduga menjadi penyebab terjadinya banjir bandang.
Operasi dilakukan di sejumlah lokasi di Kabupaten Lebak yang disinyalir adanya aktivitas penambangan emas tanpa izin. Diantaranya di Kampung Cidoyong, Kampung Lebak Ditu, dan Kampung Cijulang.
Karo Ops Polda Banten Kombes Pol Aminudin Roemtaat mengatakan, polisi menghentikan penambangan liar sekaligus memberikan efek jera terhadap para pelaku penambang liar.
"Adanya penambangan liar diduga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya longsong dan banjir bandang, maka dari itu kami pihak kepolisian bersama dengan TNI dan unsur terkait melakukan Operasi Peti di beberapa wilayah Kabupaten Lebak," ujarnya.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata menambahkan hasilnya ditemukan lokasi serta alat atau mesin yang diduga di pergunakan untuk melakukan penambangan secara liar di beberapa lokasi wilayah Kabupaten Lebak.
"Kami dari pihak Kepolisian Polda Banten dan jajaran akan terus melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut dengan adanya dugaan penambangan liar yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Lebak, bilamana dugaan penambangan liar tersebut sudah mencukupi bukti permulaan yang cukup para pelaku penambangan liar akan kami jerat dengan Pasal 158 Undang Undang Pertambangan katanya.
Untuk diketahui, Kegiatan Operasi Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) dipimpin langsung oleh Karo Ops Polda Banten Kombes Pol Aminudin Roemtaat, didampingi oleh Dir Intel Polda Banten, Dir Reskrimsus Polda Banten, Dir Binmas Polda Banten dan Kapolres Lebak dengan melibatkan Personel TNI 064 Maulana Yusuf, Personel Bareskrim Polri, Satbrimob Polda Banten.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir Bandang Terjang Tana Toraja, 200 Rumah Terdampak
Akibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca SelengkapnyaBanjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004
Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas
Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaAngkutan Barang Sumbu Tiga akan Dibatasi Selama Mudik Lebaran 2024, Cek Aturannya Berikut Ini
Pembatasan operasional angkutan barang selama mudik lebaran itu berdasarkan keputusan bersama antara kepolisian dengan sejumlah pemangku kebijakan.
Baca SelengkapnyaAkses Jalan Nasional Jambi ke Kerinci Putus Akibat Banjir Bandang
Jalan nasional di Desa Pasar Tamiai lumpuh para pengendara tidak bisa melintas.
Baca SelengkapnyaTanggul Jebol, Dua Kecamatan di Bandarlampung Terendam Banjir
Pemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaBikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca Selengkapnya