Kasus Jenazah WNI Dibuang ke Laut Somalia, 2 Agen Penyalur ABK Jadi Tersangka
Merdeka.com - Polisi menetapkan dua tersangka kasus dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap Anak Buah Kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia di kapal berbendera China. Dugaan pelanggaran HAM terjadi setelah viral video pelarungan jenazah ABK WNI di kapal berbendera China di laut Somalia.
"Satgas TPO Polda Jateng sudah tetapkan dua tersangka dari PT yang memberangkatkan ABK tersebut," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Ferdi Sambo saat dikonfirmasi, Selasa (19/5).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitriana Sutisna membenarkan pihaknya telah menetapkan dua tersangka terkait kasus dugaan pelanggaran HAM terhadap Anak Buah Kapal (ABK) WNI kapal China, yang viral usai video pelarungan jenazah di laut Somalia. Keduanya terancam hukuman praktik perdagangan orang.
"Pasal 85 dan atau 86 huruf c UU RI Nomor 18 tahun 2017 tentang PMI dan atau Pasal 4 UURI Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Perdagangan Orang," tutur Iskandar.
Menurut Iskandar, dua tersangka itu berinisial MH dan S yang berasal dari PT Mandiri Tunggal Bahari (MTB). Penetapan status tersebut berdasarkan laporan polisi bernomor LP/A/129/V/2020/Jateng/Res Tegal tertanggal 16 Mei 2020.
Sebelumnya diberitakan, belum selesai kasus terkait pelarungan ABK WNI dan dugaan kekerasan di kapal China Long Xing 629, kembali beredar video baru berisi pelarungan jenazah ABK dari kapal penangkap ikan dan kondisi mereka di atas kapal China lainnya.
Video yang menunjukkan peristiwa tersebut diunggah oleh sebuah akun di laman Facebook Suwarno Cano Swe.
"Detik-detik pelarungan ABK Indonesia yang dibuang di laut Somalia oleh kapal China Luqing Yuan yu 623," tulis akun Facebook Suwarno Cano Swe yang diunggah pada Kamis, 14 Mei 2020.
Dalam video, terdengar beberapa orang berbicara dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Belum diketahui secara jelas identitas jenazah yang dilarung maupun rekan-rekan kerja dari tubuh yang dibuang ke laut tersebut.
Informasi sementara menyebutkan para ABK berasal dari Indonesia dan lokasi pelarungan di perairan Somalia. Akun tersebut juga menyebut dugaan kekerasan yang dialami oleh para ABK WNI.
Kementerian Luar Negeri RI telah mengetahui adanya video yang beredar di sosial media tersebut. Namun, para pejabat masih melakukan varifikasi dan validasi informasi.
"Kemlu RI telah menghubungi akun sosmed yang pertama kali mengunggah video tersebut. Belum ada informasi lebih detail yg didapatkan," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Joedha Nugraha dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (17/5). KBRI Beijing China dan KBRI Nairobi juga tengah mencari informasi mengenai kejadian ini kepada otoritas setempat.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentrokan antara anggota Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, telah diredam.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaPenemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca SelengkapnyaPerwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
Baca SelengkapnyaRW ternyata salah satu anggota Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaPenampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca SelengkapnyaMomen Mayjen Kunto Arif Wibowo ikut nyemplung ke sungai saat kunjungan kerja ke Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya